Cerita Produser Musik soal Cara-cara Bekerja Sama dengan BTS dan EXO
loading...
A
A
A
SEOUL - Pendiri Devine Channel, label produksi yang bekerja sama dengan BTS , EXO, Kang Daniel , VIXX, dan Taeyeon Girls‘ Generation , bicara tentang kerja sama dengan para bintang K-pop .
Devine Channel didirikan pada 2010 oleh produser yang berbasis di Los Angeles Ryan Kim dan mantan komposer SM Entertaiment Kei Kwangwook Lim.
Lebih dari sekadar menciptakan musik, menjadi produser adalah bagian dari seni berkomunikasi dan eksplorasi tanpa henti. Inilah yang membuat Devine Channel jadi populer di kalangan para bintang K-pop.
Menurut Lim, saat dia berkolaborasi dengan bintang-bintang K-pop tersebut, maka mereka akan mendiskusikan semuanya bersama-sama.
“Mulai dari genre, koreografi, hingga konsep, juga sering menonton video YouTube untuk referensi,” kata Lim dalam wawancara dengan The Korea Times.
Foto:Kim Kang-min/The Korea Times
Dengan komunikasi itu, Devine Channel berusaha merefleksikan opini para penyanyi atau grup tersebut lewat karya yang mereka hasilkan bersama.
Yang menarik, Lim juga kadang jadi perantara antara penyanyi dan eksekutif perusahaan agensi mereka. ( )
"Prosedur yang baik harus menjadi mediator yang baik. Biasanya para pejabat mencari lagu dengan daya tarik universal yang bisa menjadi hit instan. Penyanyi suka lagu seperti itu, tapi mereka juga mau mencoba sesuatu yang segar dan keren," ujarnya.
Lim mengaku udah lama menggandrungi genre hip-hop. Ini salah satu alasan Devine Channel merilis album hip-hop pertamanya, “BYPRODUCT” pada 3 September.
Bintang-bintang besar seperti Chanyeol EXO , Gaeko Dynamic Duo, dan rapper Loopy, Jo Gwang-il, Lil Cherry, dan GOLDBUDDA tampil dalam album ini.
Foto: Kpopmap.com
“Chanyeol, yang studio rekamannya ada di bawah, naik ke atas bersama Gaeko untuk nongkrong bersamaku saat aku lagi menyiapkan album,” kata Lim. “Setelah mendengar beberapa nada, dia bilang itu bagus dan dia mau diajak jadi bagian dari album ini," ujar Lim.
Lim juga menjelaskan beberapa cara sebuah lagu bisa dipilih para bintang tersebut. Pertama, produser bisa bikin lagu kapan aja,lalu disimpan di file.
Beberapa lagu cuma butuh 2-3 jam untuk dibuat, sementara yang lain butuh lebih dari sebulan. Rata-rata dibuat 2-3 hari. ( )
Seringkali, penyanyi atau pejabat dari label musik mendengarkan lagu-lagu tersebut, lalu mereka memilih yang mereka sukai.
Yang kedua, anggota tim Artis & Repertoar (A&R) agensi atau pejabat lainnya menghubungi produser untuk minta dibuatkan lagu.
Foto: Big Hit Labels
Untuk kasus hit BTS pada 2016 yang berjudul “FIRE”, Big Hit Entertainment sedari awal udah menggandeng Devine Channel untuk diajak berkolaborasi.
“Saya pikir Big Hit ingin kami menyempurnakan lagu yang sudah mereka buat atau menambahkan ciri kami ke dalam lagu itu,” kata Lim.
“Kami gak banyak mengubah ketukan, tapi kami melakukan bagian melodi. Setelah kami mengirim hasilnya ke perusahaan,mereka memilih bagian yang menurut mereka bagus.”
Cara ketiga, para penyanyi yang langsung meminta Devine Channel untuk diajak kerja sama, seperti yang dilakukan Chanyeol dan Sehun EXO (EXO-SC) dan solois Kang Daniel , mantan anggota boy group Wanna One.
Tim produksi dan bintang K-pop biasanya ngobrol santai soal musik, dan akhirnya berujung pada kerja sama.
Dalam kasus album duo pertama EXO-SC "What a Life" (2019), Devine Channel sebagian besar mengerjakan setiap segmen rekaman, sementara produser lain, Gaeko, mengerjakan rap dan lirik. "Kami juga mendapat beberapa nada dari rapper GRAY,” jelasnya.
Lim bilang, dia selalu berusaha membuat musik yang koreografinya kuat. Meskipun gak terlalu paham tentang tarian, Devine Channel selalu berusaha berpikir soal cara para bintang harus tampil, berpakaian, dan mengekspresikan diri di atas panggung supaya kelihatan menarik.
Mereka juga berusaha membuat cerita atau naik turunnya trek seperti novel atau film, jadi punya aliran yang dinamis. ( )
Tapi gak semua karya Devine Channel berakhir sesuai seperti yang mereka mau. Lim bilang bahwa ada kasus saat karya mereka gak terlalu dipromosikan.
"Kami agak sedih, tapi kami tetap lebih senang daripada dipaksa bermusik,” katanya.
Dinda Dola Putri A.
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta
Instagram: @dolagwin
Lihat Juga: Harga Tiket Konser Kyuhyun Suju di Jakarta, Mulai Rp1 Jutaan hingga Dapat Tanda Tangan Eksklusif
Devine Channel didirikan pada 2010 oleh produser yang berbasis di Los Angeles Ryan Kim dan mantan komposer SM Entertaiment Kei Kwangwook Lim.
Lebih dari sekadar menciptakan musik, menjadi produser adalah bagian dari seni berkomunikasi dan eksplorasi tanpa henti. Inilah yang membuat Devine Channel jadi populer di kalangan para bintang K-pop.
Menurut Lim, saat dia berkolaborasi dengan bintang-bintang K-pop tersebut, maka mereka akan mendiskusikan semuanya bersama-sama.
“Mulai dari genre, koreografi, hingga konsep, juga sering menonton video YouTube untuk referensi,” kata Lim dalam wawancara dengan The Korea Times.
Foto:Kim Kang-min/The Korea Times
Dengan komunikasi itu, Devine Channel berusaha merefleksikan opini para penyanyi atau grup tersebut lewat karya yang mereka hasilkan bersama.
Yang menarik, Lim juga kadang jadi perantara antara penyanyi dan eksekutif perusahaan agensi mereka. ( )
"Prosedur yang baik harus menjadi mediator yang baik. Biasanya para pejabat mencari lagu dengan daya tarik universal yang bisa menjadi hit instan. Penyanyi suka lagu seperti itu, tapi mereka juga mau mencoba sesuatu yang segar dan keren," ujarnya.
Lim mengaku udah lama menggandrungi genre hip-hop. Ini salah satu alasan Devine Channel merilis album hip-hop pertamanya, “BYPRODUCT” pada 3 September.
Bintang-bintang besar seperti Chanyeol EXO , Gaeko Dynamic Duo, dan rapper Loopy, Jo Gwang-il, Lil Cherry, dan GOLDBUDDA tampil dalam album ini.
Foto: Kpopmap.com
“Chanyeol, yang studio rekamannya ada di bawah, naik ke atas bersama Gaeko untuk nongkrong bersamaku saat aku lagi menyiapkan album,” kata Lim. “Setelah mendengar beberapa nada, dia bilang itu bagus dan dia mau diajak jadi bagian dari album ini," ujar Lim.
Lim juga menjelaskan beberapa cara sebuah lagu bisa dipilih para bintang tersebut. Pertama, produser bisa bikin lagu kapan aja,lalu disimpan di file.
Beberapa lagu cuma butuh 2-3 jam untuk dibuat, sementara yang lain butuh lebih dari sebulan. Rata-rata dibuat 2-3 hari. ( )
Seringkali, penyanyi atau pejabat dari label musik mendengarkan lagu-lagu tersebut, lalu mereka memilih yang mereka sukai.
Yang kedua, anggota tim Artis & Repertoar (A&R) agensi atau pejabat lainnya menghubungi produser untuk minta dibuatkan lagu.
Foto: Big Hit Labels
Untuk kasus hit BTS pada 2016 yang berjudul “FIRE”, Big Hit Entertainment sedari awal udah menggandeng Devine Channel untuk diajak berkolaborasi.
“Saya pikir Big Hit ingin kami menyempurnakan lagu yang sudah mereka buat atau menambahkan ciri kami ke dalam lagu itu,” kata Lim.
“Kami gak banyak mengubah ketukan, tapi kami melakukan bagian melodi. Setelah kami mengirim hasilnya ke perusahaan,mereka memilih bagian yang menurut mereka bagus.”
Cara ketiga, para penyanyi yang langsung meminta Devine Channel untuk diajak kerja sama, seperti yang dilakukan Chanyeol dan Sehun EXO (EXO-SC) dan solois Kang Daniel , mantan anggota boy group Wanna One.
Tim produksi dan bintang K-pop biasanya ngobrol santai soal musik, dan akhirnya berujung pada kerja sama.
Dalam kasus album duo pertama EXO-SC "What a Life" (2019), Devine Channel sebagian besar mengerjakan setiap segmen rekaman, sementara produser lain, Gaeko, mengerjakan rap dan lirik. "Kami juga mendapat beberapa nada dari rapper GRAY,” jelasnya.
Lim bilang, dia selalu berusaha membuat musik yang koreografinya kuat. Meskipun gak terlalu paham tentang tarian, Devine Channel selalu berusaha berpikir soal cara para bintang harus tampil, berpakaian, dan mengekspresikan diri di atas panggung supaya kelihatan menarik.
Mereka juga berusaha membuat cerita atau naik turunnya trek seperti novel atau film, jadi punya aliran yang dinamis. ( )
Tapi gak semua karya Devine Channel berakhir sesuai seperti yang mereka mau. Lim bilang bahwa ada kasus saat karya mereka gak terlalu dipromosikan.
"Kami agak sedih, tapi kami tetap lebih senang daripada dipaksa bermusik,” katanya.
Dinda Dola Putri A.
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta
Instagram: @dolagwin
Lihat Juga: Harga Tiket Konser Kyuhyun Suju di Jakarta, Mulai Rp1 Jutaan hingga Dapat Tanda Tangan Eksklusif
(it)