Review DJI Mavic Air 2, Ketahui Plus Minusnya Sebelum Beli!
Selasa, 05 Mei 2020 - 15:31 WIB
Baterai Mavic Air 2 cuma 3.500 mAh, tapi waktu terbangnya 34 menit. Berkat perpaduan teknologi baterai, berat drone, desain aerodinamis, serta motor baru/ESC. Bandingkan dengan Mavic 2 Pro yang menggendong baterai 3.850 mAh tapi hanya 31 menit. Beda 3 menit saat terbang adalah waktu yang cukup lama. Dan lebih dari 30 menit waktu terbang terbilang luar biasa.
OCCUSYINC, 10 KM
Ketika Mavic Air pertama masih memakai koneksi wi-fi, maka Mavic Air 2 sudah memanfaatkan teknologi transmisi OcuSync 2.0 DJI. Dampaknya, jarak terbang terjauh Mavic Air 2 mencapai 10 kilometer. Sedangkan Mavic 2 Pro dan Mavic Mini hanya 8 km dan 4 km.
OcuSync 2.0 tidak hanya mampu memancarkan sinyal video 1080p (HD) dari wahana ke coontronler dengan latensi sangat terndah, tapi juga memiliki koneksi sangat stabil dan kuat jika dibanding wi-fi. Bahkan, dapat digunakan oleh dua controller berbeda. Teknologi OcuSync yang dipatenkan ini yang membuat DJI unggul dibanding kompetitornya.
OcuSync 2.0 mendukung interval frekuensi 2.4GHz dan 5.8GHz, dan otomatis beralih ke frekuensi berdasarkan kekuatan sinyal.
PALING PINTAR, PALING AMAN
Klaim DJI, selain terpintar, Mavic Air 2 adalah drone teraman. Ada sensor pendeteksi halangan di depan dan belakang. Juga sensor di bawah dengan lampu untuk membantu mendarat di malam hari. Fitur otonomnya pun diperbaiki lewat Advanced Pilot Assistance Systems (APAS) 3.0 baru, yang melebur teknologi pemetaan dan algoritma jalur penerbangan untuk pergerakan drone yang sangat halus. Teorinya, kemungkinan Mavic Air 2 untuk menabrak, rendah.
AIRSENSE
Fitur AirSense menerima sinyal yang disebut ADS-B dari pesawat dan helikopter, dan menampilkan lokasi mereka di layar pengontrol. Dampaknya, kita bisa melihat di layar smartphone jika ada pesawat yang mendekati drone. Mulanya hanya tersedia di Amerika.
REMOTE BARU
Remote baru DJI ini unik. Memang lebih besar. Tapi, jauh lebih enak digenggam. Lalu, tidak ribet di pasang karena posisi smartphone dijepit di bagian atas. Lebih enak dilihat, lebih enak digenggam, dan lebih enak dikendalikan.
VIDEO SINEMATIK
Untuk fitur video sinematik, Mavic Air 2 menyempurnakan fitur perekaman video otomatis FocusTrack yang ada di Mavic 2 Pro. Antara lain Spotlight 2.0, Point of Interest 3.0, dan ActiveTrack 3.
Spotlight 2.0 mulanya ada di Inspire 2, akan mengunci target agar berada di frame tapi tetap bisa mengendalikan gerakan drone. Point of Interest 3.0 memungkinkan kita mengatur rute terbang otomatis mengitari sebuah obyek.
Di ActiveTrack 3.0, drone terbang secara otonom mengikuti subyek menggunakan 3D mapping, memprediksi gerakan subyek, menghindari rintangan, dan mencari posisi terbaik untuk merekam. 4K 30 fps adalah resolusi maks. saat menggunakan ActiveTrack.
DJI FLY APP
DJI Mavic Air 2 dikendalikan lewat aplikasi DJI Fly App baru. Aneh juga, karena beda drone bisa berbeda aplikasi. Tapi, DJI ingin aplikasi ini jadi tempat kreator bisa merekam foto dan video terbaik dengan mudah.
OCCUSYINC, 10 KM
Ketika Mavic Air pertama masih memakai koneksi wi-fi, maka Mavic Air 2 sudah memanfaatkan teknologi transmisi OcuSync 2.0 DJI. Dampaknya, jarak terbang terjauh Mavic Air 2 mencapai 10 kilometer. Sedangkan Mavic 2 Pro dan Mavic Mini hanya 8 km dan 4 km.
OcuSync 2.0 tidak hanya mampu memancarkan sinyal video 1080p (HD) dari wahana ke coontronler dengan latensi sangat terndah, tapi juga memiliki koneksi sangat stabil dan kuat jika dibanding wi-fi. Bahkan, dapat digunakan oleh dua controller berbeda. Teknologi OcuSync yang dipatenkan ini yang membuat DJI unggul dibanding kompetitornya.
OcuSync 2.0 mendukung interval frekuensi 2.4GHz dan 5.8GHz, dan otomatis beralih ke frekuensi berdasarkan kekuatan sinyal.
PALING PINTAR, PALING AMAN
Klaim DJI, selain terpintar, Mavic Air 2 adalah drone teraman. Ada sensor pendeteksi halangan di depan dan belakang. Juga sensor di bawah dengan lampu untuk membantu mendarat di malam hari. Fitur otonomnya pun diperbaiki lewat Advanced Pilot Assistance Systems (APAS) 3.0 baru, yang melebur teknologi pemetaan dan algoritma jalur penerbangan untuk pergerakan drone yang sangat halus. Teorinya, kemungkinan Mavic Air 2 untuk menabrak, rendah.
AIRSENSE
Fitur AirSense menerima sinyal yang disebut ADS-B dari pesawat dan helikopter, dan menampilkan lokasi mereka di layar pengontrol. Dampaknya, kita bisa melihat di layar smartphone jika ada pesawat yang mendekati drone. Mulanya hanya tersedia di Amerika.
REMOTE BARU
Remote baru DJI ini unik. Memang lebih besar. Tapi, jauh lebih enak digenggam. Lalu, tidak ribet di pasang karena posisi smartphone dijepit di bagian atas. Lebih enak dilihat, lebih enak digenggam, dan lebih enak dikendalikan.
VIDEO SINEMATIK
Untuk fitur video sinematik, Mavic Air 2 menyempurnakan fitur perekaman video otomatis FocusTrack yang ada di Mavic 2 Pro. Antara lain Spotlight 2.0, Point of Interest 3.0, dan ActiveTrack 3.
Spotlight 2.0 mulanya ada di Inspire 2, akan mengunci target agar berada di frame tapi tetap bisa mengendalikan gerakan drone. Point of Interest 3.0 memungkinkan kita mengatur rute terbang otomatis mengitari sebuah obyek.
Di ActiveTrack 3.0, drone terbang secara otonom mengikuti subyek menggunakan 3D mapping, memprediksi gerakan subyek, menghindari rintangan, dan mencari posisi terbaik untuk merekam. 4K 30 fps adalah resolusi maks. saat menggunakan ActiveTrack.
DJI FLY APP
DJI Mavic Air 2 dikendalikan lewat aplikasi DJI Fly App baru. Aneh juga, karena beda drone bisa berbeda aplikasi. Tapi, DJI ingin aplikasi ini jadi tempat kreator bisa merekam foto dan video terbaik dengan mudah.
tulis komentar anda