Ini Bedanya Film Bucin dengan Video YouTube yang Dibuat Tim2one dan Skinnyindonesian24
Jum'at, 18 September 2020 - 11:00 WIB
JAKARTA - Film "Bucin" lahir dari para youtuber beken Indonesia, yaitu Chandra Liow dari kanal YouTube Tim2one serta Jovial dan Andovi Da Lopez dari Skinnyindonesian24.
Film "Bucin" bakal tayang perdana pada Jumat (18/9) pukul 14.00 WIB di Netflix. Film ini bercerita tentang empat sahabat, yaitu Chandra, Jovial, Andovi, dan Tommy Limm yang mengambil kelas anti-bucin supaya gak jadi korban bucin dari pacar-pacar mereka.
Saat konferensi pers virtual via YouTube pada Selasa (8/9) lalu, Chandra dengan tegas bilang bahwa film pertamanya sebagai sutradara ini beda dengan video-video yang dia dan rekan-rekannya buat di YouTube .
"Pasti banyak yang nyangka kalo ini video YouTube yang dipanjangin jadi satu setengah jam. Ini (film "Bucin") beda," kata Chandra.
Nah, kayak apa bedanya, berikut rangkumannya. ( )
1. DIGARAP DENGAN STANDAR TEKNIS PEMBUATAN FILM
Foto: Rapi Films/Netflix
Kata Chandra, dia mengerjakan "Bucin" dengan standar teknis untuk pembuatan film. Kalau untuk YouTube, umumnya youtuber bisa langsung bikin video. Yang penting konsep videonya jelas.
Tapi saat bikin "Bucin", Chandra bilang dia mesti membuat short list adegan, dan mesti tahu dunia kayak apa yang mau dibuatnya, yang di antaranya diciptakan lewat setting tempat dan warna gambar (lighting).
"Saya mesti tahu lighting-nya mau kayak apa, DOP (director of photography) minta warna lighting, art director nanya juga, itu saya mesti tahu dan mesti jelasin ke mereka," jelasnya.
Biar lebih mantul, Chandra dan Jovial sebagai penulis skenario juga punya konsultan penulis naskah, yaitu Lucky Kuswandi ("Selamat Pagi, Malam", "Galih dan Ratna").
Selain itu, Chandra juga menyebut salah satu adegan yang paling dia suka saat jadi sutradara "Bucin", yaitu saat Andovi mesti berhadapan dengan api.
2. IMPROVISASI DIALOG DAN GESTURE DIAWASI KETAT
Foto: Rapi Films/Netflix
Youtuber biasanya lebih fleksibel saat ngomong di depan kamera untuk video YouTube-nya. Tapi dalam film "Bucin", para pemain yang notabene berawal sebagai youtuber justru gak boleh seenaknya melakukan improvisasi.
"Saya cukup strict untuk soal improve. Pastinya waktu saat syuting bisa, tapi harus di-approve dulu apakah hasilnya oke atau gak buat saya sendiri," kata Chandra dalam keterangan tertulis.
Menurut Chandra, improvisasi dalam film bisa mengacaukan urusan teknis, mulai dari frame, blocking, dan lighting. Jadi, banyak yang mesti dipikirkan.
Film "Bucin" bakal tayang perdana pada Jumat (18/9) pukul 14.00 WIB di Netflix. Film ini bercerita tentang empat sahabat, yaitu Chandra, Jovial, Andovi, dan Tommy Limm yang mengambil kelas anti-bucin supaya gak jadi korban bucin dari pacar-pacar mereka.
Saat konferensi pers virtual via YouTube pada Selasa (8/9) lalu, Chandra dengan tegas bilang bahwa film pertamanya sebagai sutradara ini beda dengan video-video yang dia dan rekan-rekannya buat di YouTube .
"Pasti banyak yang nyangka kalo ini video YouTube yang dipanjangin jadi satu setengah jam. Ini (film "Bucin") beda," kata Chandra.
Nah, kayak apa bedanya, berikut rangkumannya. ( )
1. DIGARAP DENGAN STANDAR TEKNIS PEMBUATAN FILM
Foto: Rapi Films/Netflix
Kata Chandra, dia mengerjakan "Bucin" dengan standar teknis untuk pembuatan film. Kalau untuk YouTube, umumnya youtuber bisa langsung bikin video. Yang penting konsep videonya jelas.
Tapi saat bikin "Bucin", Chandra bilang dia mesti membuat short list adegan, dan mesti tahu dunia kayak apa yang mau dibuatnya, yang di antaranya diciptakan lewat setting tempat dan warna gambar (lighting).
"Saya mesti tahu lighting-nya mau kayak apa, DOP (director of photography) minta warna lighting, art director nanya juga, itu saya mesti tahu dan mesti jelasin ke mereka," jelasnya.
Biar lebih mantul, Chandra dan Jovial sebagai penulis skenario juga punya konsultan penulis naskah, yaitu Lucky Kuswandi ("Selamat Pagi, Malam", "Galih dan Ratna").
Selain itu, Chandra juga menyebut salah satu adegan yang paling dia suka saat jadi sutradara "Bucin", yaitu saat Andovi mesti berhadapan dengan api.
2. IMPROVISASI DIALOG DAN GESTURE DIAWASI KETAT
Foto: Rapi Films/Netflix
Youtuber biasanya lebih fleksibel saat ngomong di depan kamera untuk video YouTube-nya. Tapi dalam film "Bucin", para pemain yang notabene berawal sebagai youtuber justru gak boleh seenaknya melakukan improvisasi.
"Saya cukup strict untuk soal improve. Pastinya waktu saat syuting bisa, tapi harus di-approve dulu apakah hasilnya oke atau gak buat saya sendiri," kata Chandra dalam keterangan tertulis.
Menurut Chandra, improvisasi dalam film bisa mengacaukan urusan teknis, mulai dari frame, blocking, dan lighting. Jadi, banyak yang mesti dipikirkan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda