Pendidikan Seharusnya Tidak Individualistis dan Materialistis
Senin, 04 Mei 2020 - 21:40 WIB
Setiap sistem pendidikan yang berlaku di suatu negara pasti memiliki nilai positif dan negatifnya masing-masing, yang sudah pasti berbeda untuk setiap negara. Jadi membandingkan bahkan hingga mengadopsi sistem pendidikan negara lain yang berada di ranking tinggi PISA pun belum tentu baik kalau tidak mengkontekstualisasikannya dengan kondisi dan situasi di negara masing-masing.
Menurut Dilla, seharusnya setiap negara dapat berefleksi atas kekuatan dan kekurangannya masing-masing untuk berbenah dan mengusahakan perbaikan pada sistem yang dimilikinya agar dapat mewujudkan cita-cita pendidikannya.
Pendidikan Kontekstual di Indonesia
Di Indonesia, Sokola Institute adalah salah satu lembaga yang sudah menerapkan pendidikan kontekstual. Sokola Institute membuat sistem yang berbeda dengan sistem yang diberlakukan oleh pemerintah.
Sokola Institute melaksanakan proses belajar-mengajar dengan tidak berpedoman pada kurikulum, melainkan dengan melakukan pendekatan terhadap masyarakat adat terlebih dahulu, mengenali budaya dan adat-istiadat di sana, kemudian menyusun pembelajaran dengan menyesuaikan situasi dan kondisi yang ada.
Dalam melakukan kegiatannya, Sokola Institute melibatkan masyarakat adat secara langsung, baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi. Pola pikir yang berkembang pada mayoritas masyarakat bahwa masyarakat adat tidak tahu apa-apa dan hidup tertinggal dinihilkan karena pada kenyataannya masyarakat adat berhasil hidup bersama dengan alam, pengetahuan mereka sangat beragam, dan implementatif dalam kehidupan.
Foto: Instagram @sokolainstitute
Refleksi Kondisi Negeri
Menilik kondisi alam dan manusia Indonesia yang heterogen, pemerataan pembangunan yang masih jauh diangankan, dan tingkat kepadatan penduduk yang sangat tinggi, maka sistem pendidikan seperti apakah yang sebaiknya diterapkan?
Sudahkah kita berjalan menuju cita-cita pendidikan yang digaungkan sang Bapak Pendidikan untuk mewujudkan sistem pendidikan yang berazaskan kodrat alam, kemerdekaan, kebudayaan, kebangsaan, dan kemanusiaan?
Atau kita justru melanggengkan sistem pendidikan di masa kolonial yang mengutamakan intelektualitas, individualistis, dan materialistis?
Iffah Sulistyawati Hartana
Kontributor GENSINDO
Institut Teknologi Bandung
Instagram: @iffahshrtn
Menurut Dilla, seharusnya setiap negara dapat berefleksi atas kekuatan dan kekurangannya masing-masing untuk berbenah dan mengusahakan perbaikan pada sistem yang dimilikinya agar dapat mewujudkan cita-cita pendidikannya.
Pendidikan Kontekstual di Indonesia
Di Indonesia, Sokola Institute adalah salah satu lembaga yang sudah menerapkan pendidikan kontekstual. Sokola Institute membuat sistem yang berbeda dengan sistem yang diberlakukan oleh pemerintah.
Sokola Institute melaksanakan proses belajar-mengajar dengan tidak berpedoman pada kurikulum, melainkan dengan melakukan pendekatan terhadap masyarakat adat terlebih dahulu, mengenali budaya dan adat-istiadat di sana, kemudian menyusun pembelajaran dengan menyesuaikan situasi dan kondisi yang ada.
Dalam melakukan kegiatannya, Sokola Institute melibatkan masyarakat adat secara langsung, baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi. Pola pikir yang berkembang pada mayoritas masyarakat bahwa masyarakat adat tidak tahu apa-apa dan hidup tertinggal dinihilkan karena pada kenyataannya masyarakat adat berhasil hidup bersama dengan alam, pengetahuan mereka sangat beragam, dan implementatif dalam kehidupan.
Foto: Instagram @sokolainstitute
Refleksi Kondisi Negeri
Menilik kondisi alam dan manusia Indonesia yang heterogen, pemerataan pembangunan yang masih jauh diangankan, dan tingkat kepadatan penduduk yang sangat tinggi, maka sistem pendidikan seperti apakah yang sebaiknya diterapkan?
Sudahkah kita berjalan menuju cita-cita pendidikan yang digaungkan sang Bapak Pendidikan untuk mewujudkan sistem pendidikan yang berazaskan kodrat alam, kemerdekaan, kebudayaan, kebangsaan, dan kemanusiaan?
Atau kita justru melanggengkan sistem pendidikan di masa kolonial yang mengutamakan intelektualitas, individualistis, dan materialistis?
Iffah Sulistyawati Hartana
Kontributor GENSINDO
Institut Teknologi Bandung
Instagram: @iffahshrtn
(it)
Lihat Juga :
tulis komentar anda