Mengapa Joker 2 Dianggap Gagal oleh Penggemar? Ini 5 Alasannya

Kamis, 10 Oktober 2024 - 16:32 WIB
Joker 2 dianggap gagal oleh penggemar karena tidak memenuhi ekspektasi tinggi mereka. Foto/Warner Bros. Pictures
JAKARTA - Joker: Folie à Deux atau Joker 2dianggap gagal oleh penggemar dengan banyak alasan. Sejak ditayangkan di bioskop, ulasan negatif memang terus mengalir dari penonton dan kritikus.

Joker 2 merupakan sekuel dari film Joker (2019) yang mendulang kesuksesan besar baik secara komersial maupun kritik. Film pertama berhasil meraih berbagai penghargaan, termasuk Piala Oscar untuk Aktor Terbaik yang diraih oleh Joaquin Phoenix serta Best Original Score untuk Hildur Guðnadóttir.

Dengan kesuksesan yang fenomenal dari film pertama, ekspektasi terhadap sekuel ini sangat tinggi. Namun, Joker 2 ternyata flop dari sisi penonton dan pendapatan. Padahal sebelumnya, penayangan perdananya mendapat sambutan hangat dalam Venice Festival Film 2024 dengan standing ovation kurang lebih 12 menit usai film selesai ditayangkan.





Di situs web Rotten Tomatoes, skor Joker 2 hanya 33% dari 306 kritikus dan 31% dari 2.500 lebih penonton terverifikasi. Di Metacritic, nilainya juga hanya 45/100. Lalu di CinemaScore juga mengenaskan dengan nilai rata-rata D.

Dalam sisi penghasilan, dari data Box Office Mojo, pendapatan kotornya baru mencapai USD119,146 juta. Padahal menurut Variety, dengan bujet produksi sekitar USD200 juta, Joker 2 harus menghasilkan minimal USD450 juta untuk bisa balik modal. Dengan penayangan yang sudah sekitar dua minggu dan ulasan yang buruk, sepertinya angka ini sulit untuk diraih.

Lantas, apa penyebab Joker 2 tidak disukai oleh mayoritas penonton? Berikut ini ulasannya.

Alasan Joker 2 Dianggap Gagal oleh Penggemar



1. Tidak Sesuai Ekspektasi Penggemar





Foto: Warner. Bros Pictures

Setelah sukses besar film pertamanya Joker (2019), ekspektasi untuk sekuelnya sangat tinggi. Sayangnya, Joker 2 dianggap tidak mampu memenuhi ekspektasi tersebut. Banyak penggemar merasa bahwa film ini tidak memiliki dampak emosional dan psikologis yang sama seperti pendahulunya.

Film kedua ini lebih memfokuskan kepada sosok Arthur Fleck dengan segala penyakit mentalnya dan gejolak di hidupnya, jauh dari sosok Joker yang dibayangkan oleh para penggemar sebagai sosok penjahat keji.

2. Perubahan Gaya Film menggunakan Elemen Musikal





Foto: Warner. Bros Pictures

Salah satu elemen yang banyak disorot adalah keputusan untuk menjadikan film ini sebagai film yang cenderung musikal. Padahal, penggemar film semesta superhero yang kebanyakan pria tidak menyukai konsep musikal ke dalam film tersebut.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More