Perempuan Awalnya Tak Boleh Main Teater, Kenapa?

Rabu, 26 Agustus 2020 - 21:53 WIB
Teater bernaskah bermula di Yunani, sayangnya saat itu para perempuan tidak diizinkan menjadi pemain. Foto/alamy.com
JAKARTA - Siapa yang belum tahu, bahwa di tanah kelahirannya, panggung teater gak membolehkan para perempuan untuk tampil di atas panggung?

Teater dengan naskah bermula pada zaman Yunani. Di negara ini, sejak tahun 525 SM hingga 291 SM, digelar ratusan pementasan dari puluhan naskah.

Namun dari banyak pementasan itu, gak ada satu pun perempuan yang boleh ikut dalam pementasan. ( )

Mengutip dari buku "Kitab Teater: Tanya Jawab Seputar Seni Pertunjukan" karya N. Riantiarno, kalau sebuah pementasan ada karakter perempuan, maka aktor pria yang akan memerankannya, lengkap dengan dandanan, pakaian, cara berbicara, dan cara berjalan yang meniru perempuan.





Foto: ancientpages.com

Ini memungkinkan, karena dulu pemain teater memakai topeng untuk menutupi wajahnya. Pada topeng, ada lubang yang berfungsi untuk mengeraskan suara.

Pertanyaannya, kenapa perempuan gak boleh main teater? Ternyata, masyarakat Yunani saat itu menganggap perempuan sebagai pihak yang gak perlu dipentingkan perannya dalam masyarakat.

Mereka menganggap bahwa perempuan cuma tempat pelampiasan hasrat seksual dan nafsu. Beberapa hak perempuan direnggut pada masa Yunani, termasuk hak untuk berekspresi di panggung teater.

Ini berbeda dengan teater di Romawi. Pada tahun 55 SM, Romawi membangun teater pertamanya yang diprakarsai oleh Julius Caesar. ( )



Foto: Shutterstock

Pada dasarnya, teater Romawi adalah kelanjutan dari teater Yunani dengan penyesuaian persepsi dari masyarakat Romawi terhadap cerita-cerita drama.

Bedanya, di teater Romawi, perempuan boleh ikut andil dalam sebuah pementasan. Salah seorang pelakon pantomim dalam pentas teater pada masa Romawi adalah perempuan bernama Lycoris, nama panggung Volumnia Cytheris.

Lycoris adalah nyonya dari beberapa warga Roma yang paling terkemuka pada abad pertama SM.

Menjelang akhir Kekaisaran Romawi, perempuan dikenal tampil dalam kebangkitan teater komedi di Romawi, serta dalam pertunjukan pantomim dan sandiwara lainnya, terkadang mengenakan pakaian yang minim.



Foto: alamy.com

Lycoris terlahir sebagai budak pada zaman akhir Republik Romawi, sekitar 70 SM. Dia adalah milik Publius Volumnius Eutrapelus yang kaya dan ambisius.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More