Review Film Alien: Romulus, Pertempuran Luar Angkasa Melawan Alien
Rabu, 14 Agustus 2024 - 11:26 WIB
JAKARTA - Alien: Romulusadalah film horor fiksi ilmiah Amerika yang tayang mulai 14 Agustus di bioskop Indonesia. Sutradaranya ada Fede Alvarez yang juga sukses menggarap reboot Evil Dead dan Don't Breathe.
Pemainnya bertabur bintang muda di antaranya ada Cailee Spaeny sebagai Rain Carradine, David Jonsson (Andy), Archi Renaux (Tyler), Isabela Merced (Kay), Spike Fearn (Bjorn), dan Aileen Wu (Navarro).
Film berlatar antara peristiwa dalamAlien (1979) dan Aliens (1986). Ceritanya tentang sekelompok remaja yang melakukan pemberontakan dan ingin keluar dari tempat asal mereka.
Kemudian mereka menjelajahi luar angkasa untuk mencari sesuatu yang bisa mereka gunakan saat kabur ke Yvega. Pencarian mereka berhenti ketika menemukan sebuah stasiun luar angkasa yang sudah lama ditinggalkan.
Niat awalnya hanya untuk mencari bahan bakar sebuah kapsul yang bisa membantu mereka pergi ke Yvega, tapi rupanya secara tidak sengaja mereka membangkitkan makhluk mengerikan yang disebut Xenomorph.
Foto: 20th Century Studios
Pengetahuan kelima remaja tersebut masih sangat minim, bahkan mereka dengan sengaja 'menumbalkan' saudara sintetis Rain bernama Andy demi mencapai kepentingan pribadi mereka.
Meskipun ceritanya menegangkan, dinamika hubungan Rain dengan Andy mampu membuat penonton terhibur karena tingkah polosnya. Mereka memiliki gaya komunikasi yang unik sehingga hubungannya terasa lebih personal.
Film ini penuh adegan menegangkan karena penonton akan diperlihatkan beragam jenis spesies makhluk hidup luar angkasa yang aneh dan menyeramkan. Ada juga yang struktur badan dan bentuk wajahnya seperti manusia.
Emosi penonton akan bercampur aduk karena akting dari para pemain mudanya yang berhasil membuat kita geram, haru, bahagia, dan takut.
Banyak hal yang ingin disampaikan oleh pembuat film Alien: Romulus, terutama dari sisi persahabatan dan kemanusiaan.
Masih ada orang yang mengutamakan kepentingan pribadi hingga merelakan orang lain. Hubungan persaudaraan juga sangat ditonjolkan dalam film ini karena mereka saling menunjukkan kepedulian dan kasih sayang antar-satu sama lain.
MG/Theresa Grace Nadia
Pemainnya bertabur bintang muda di antaranya ada Cailee Spaeny sebagai Rain Carradine, David Jonsson (Andy), Archi Renaux (Tyler), Isabela Merced (Kay), Spike Fearn (Bjorn), dan Aileen Wu (Navarro).
Film berlatar antara peristiwa dalamAlien (1979) dan Aliens (1986). Ceritanya tentang sekelompok remaja yang melakukan pemberontakan dan ingin keluar dari tempat asal mereka.
Baca Juga
Kemudian mereka menjelajahi luar angkasa untuk mencari sesuatu yang bisa mereka gunakan saat kabur ke Yvega. Pencarian mereka berhenti ketika menemukan sebuah stasiun luar angkasa yang sudah lama ditinggalkan.
Niat awalnya hanya untuk mencari bahan bakar sebuah kapsul yang bisa membantu mereka pergi ke Yvega, tapi rupanya secara tidak sengaja mereka membangkitkan makhluk mengerikan yang disebut Xenomorph.
Foto: 20th Century Studios
Pengetahuan kelima remaja tersebut masih sangat minim, bahkan mereka dengan sengaja 'menumbalkan' saudara sintetis Rain bernama Andy demi mencapai kepentingan pribadi mereka.
Meskipun ceritanya menegangkan, dinamika hubungan Rain dengan Andy mampu membuat penonton terhibur karena tingkah polosnya. Mereka memiliki gaya komunikasi yang unik sehingga hubungannya terasa lebih personal.
Film ini penuh adegan menegangkan karena penonton akan diperlihatkan beragam jenis spesies makhluk hidup luar angkasa yang aneh dan menyeramkan. Ada juga yang struktur badan dan bentuk wajahnya seperti manusia.
Emosi penonton akan bercampur aduk karena akting dari para pemain mudanya yang berhasil membuat kita geram, haru, bahagia, dan takut.
Banyak hal yang ingin disampaikan oleh pembuat film Alien: Romulus, terutama dari sisi persahabatan dan kemanusiaan.
Masih ada orang yang mengutamakan kepentingan pribadi hingga merelakan orang lain. Hubungan persaudaraan juga sangat ditonjolkan dalam film ini karena mereka saling menunjukkan kepedulian dan kasih sayang antar-satu sama lain.
MG/Theresa Grace Nadia
(ita)
tulis komentar anda