6 Fakta Asli Gerakan PARAKU yang Ada dalam Film Kabut Berduri

Sabtu, 03 Agustus 2024 - 13:03 WIB
Setelahnya pada 13 Oktober 1961 di London, dibuatlah sebuah organisasi untuk mengumpulkan seluruh jawaban dari negara-negara yang hadir. Faktanya, dua pertiga dari negara yang hadir menyetujui akan penggabungan wilayah tersebut.

Lain halnya dengan kelompok oposisi atau sayap kiri, yang sudah terbentuk sejak 1950-an dengan anggota Suku Iban (Dayak Iban) dan Tionghoa. Mereka akhirnya menjadi inti pasukan PARAKU dalam rangka gerakan Ganyang Malaysia (Dwikora) oleh presiden Indonesia saat itu, yaitu Soekarno.

Partai NKCP mempropagandakan penyatuan seluruh wilayah Kalimantan yang berada di bawah kekuasaan Inggris untuk membentuk negara merdeka Kalimantan Utara.

Selanjutnya, Presiden Soekarno juga memiliki peran penting dalam menolak aksi terbentuknya Federasi malaysia, yang biasanya lebih dikenal sebagai Ganyang Malaysia.

Presiden Soekarno kemudian mengirimkan salah seorang Menteri Negara di Kabinet Dwikora I, Oei Tjoe Tat, ke perbatasan utara Kalimantan untuk menggalang kekuatan dalam rangka kampanye Ganyang Malaysia. Oei Tjoe Tat yang kebetulan juga keturunan China memperoleh sambutan meriah dari masyarakat setempat.

Dikirimnya Oei Tjoe Tat, berbuah manis, karena banyak masyarakat yang mau dan sukarela untuk tergabung dalam kelompok tersebut. Tak hanya masyarakat Kalimantan Utara yang tergabung tetapi beberapa pemuda dari Singapura, Brunei Darussalam, bahkan dari Malaysia yang tidak setuju dengan rencana pembentukan Federasi Malaysia.

Dalam sejarah mencatat bahwa, anggota relawan yang berhasil dikumpulkan adalah kurang lebih 900 relawan.

3. Pro dan Kontra PARAKU





Foto: Wikimedia Commons

Gerakan PARAKU yang telah terbentuk dilatih secara serius. Mereka mendapat pelatihan khusus dari tentara Indonesia dan ditempatkan di beberapa kamp latihan di sekitar kawasan Kalimantan Utara. Para ukarelawan memang sangat dipersiapkan untuk melawan negara musuh jika sewaktu-waktu menyerang.

Melansir dari Buku A Face like a Chicken Backside: An Unconventional Soldier in South East Asia,1948-1971 karya JP Cross, dikatakan bahwa pasukan PARAKU memiliki kehebatan yang luar biasa dalam menyerang dan menewaskan prajurit Gurkha dan Border Scout. Fakta tersebut juga menjadikan PARAKU sebagai pahlawan bagi Indonesia.

Namun kebebasan PARAKU ternyata tidak lama. Hal ini karena pada 1965, setelah akhirnya Soekarno digantikan oleh Soeharto, terjadilah peristiwa G30S yang semakin menjadi.

Kubu komunis yang awalnya bisa bergerak bebas menjadi terjebak karena serangan dari masyarakat di negara sendiri. Pada akhirnya, ketika Soeharto memimpin, ia mengacaukan agenda Soekarno dan malah mengerahkan seluruh rakyat untuk melenyapkan PKI.

Hal inilah yang berimbas pula pada anggota PARAKU yang ikut dibasmi. Pada peristiwa ini, ada banyak masyarakat etnis Tionghoa yang tidak tahu bahkan tidak terkait yang ikut dilenyapkan.

4. Perubahan Sistem Politik





TNI melatih warga Dayak menumpasPGRS/PARAKU. Foto: Keystone-France/Gamma-Keystone/Getty Images
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More