Review Film Kabut Berduri, Sengkarut Masalah Indonesia di Perbatasan Negara

Kamis, 01 Agustus 2024 - 15:36 WIB
Jadi sebagai sebuah awalan, menit-menit pertama Kabut Berduri sangat mungkin akan membuat penonton langsung kewalahan dalam menerima terjangan informasi yang ada.



Foto: Netflix

Banyaknya nama yang disebut akan terus berlangsung hampir sepanjang film. Nama-nama ini juga akan saling terkait, bercampur dalam kasus pembunuhan, isu sosial politik, serta rumor sosok Ambong.

Jika boleh dikaitkan, Kabut Berduri mungkin bisa dibilang mengambil jalan yang mirip dengan film Korea Exhuma. Bahwa sebuah kasus ternyata bisa bercabang ke hal-hal lain yang tak terduga.

Jadi untuk menonton Kabut Berduri, butuh konsentrasi dan fokus yang baik agar penonton tidak kehilangan arah. Jika ini bisa terpenuhi, maka menyaksikan kerumitan kisah Bukit Berduri akan jadi keasyikan tersendiri.



Foto: Netflix

Putri Marino sekali lagi mampu membuat karakternya loveable, meski karakter Sanja tak 'seputih' yang kita kira. Para pemain pendukung juga tampil apik, terutama Kiki Narendra sebagai Agam dan Yusuf Mahardika sebagai Silas.



Bagi penonton yang tak kuat dengan konten kekerasan, perlu ditekankan bahwa ada banyak adegan kepala terpenggal dalam film ini. Meski begitu, tak banyak darah yang tertumpahkan.

Secara keseluruhan, Bukit Berduri bisa dibilang adalah proyek ambisius Edwin sebagai sutradara dan penulis. Meski lokasinya spesifik di Kalimantan, tapi film ini seolah ingin bicara tentang Indonesia secara keseluruhan.

Film Kabut Berduri sudah tayang di Netflix sejak 1 Agustus 2024.

(ita)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More