Review Film Kabut Berduri, Sengkarut Masalah Indonesia di Perbatasan Negara

Kamis, 01 Agustus 2024 - 15:36 WIB
Film Bukit Berduri menggambarkan begitu banyak isu atau masalah di perbatasan negara yang sebenarnya jadi cerminan kondisi Indonesia secara keseluruhan. Foto/Netflix
JAKARTA - Film Kabut Berduri menggabungkan kisah teka-teki pembunuhan, isu sosial-politik, takhayul, serta tragedi masa lalu, yang semuanya berkumpul di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.

Kabut Berduri menjadi karya terbaru Edwin, sutradara peraih empat piala FFI (Kara, Anak Sebatang Pohon; Posesif; Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas). Tak hanya mengarahkan, ia juga menulis skenarionya bersama Ifan Ismail (Habibie & Ainun, Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta).

Berdurasi 1 jam 51 menit, filmnya mengambil genre thriller kriminal dengan plot whodunnit, alias teka-teki siapa yang menjadi pelaku pembunuhan sepanjang film berlangsung.





Sinopsis Kabut Berduri



Kabut Berduri dibuka dengan cerita Inspektur Polisi Dua (Ipda) Sanja (Putri Marino) yang datang dari Jakarta ke Kalimantan. Ia ditugaskan untuk membantu polisi lokal menangani rangkaian kasus pembunuhan dengan para korban yang kepalanya terpenggal.

Bersamanya ada kepala polisi Panca (Lukman Sardi), serta Thomas (Yoga Pratama) yang tugasnya mendampingi Sanja berkeliling melakukan penyidikan. Thomas adalah polisi asli Dayak.



Foto: Netflix

Dalam prosesnya, Sanja menemui banyak kendala dalam memecahkan misteri kasus ini. Tak cuma itu, ia juga harus berhadapan dengan masa lalu yang terus mengusiknya.

Review Film Kabut Berduri



Ada banyak hal yang ingin diceritakan Edwin dan Ifan dalam Bukit Berduri. Ini sudah terlihat sejak awal film dibuka, dengan diberikannya rentetan keterangan sebagai konteks bagi penonton dalam memahami film ini.

Keterangan itu menginformasikan bahwa cerita Kabut Berduri terjadi di perbatasan Indonesia-Malaysia di Pulau Borneo. Ini adalah rumah bagi suku Dayak, Melayu, dan China.

Informasi berikutnya adalah bahwa sejak tahun 1967 hingga 1990, tentara Indonesia dan Malaysia bekerja sama dengan komunitas lokal, demi menumpas pemberontakan komunis PARAKU (Pasukan Rakyat Kalimantan Utara).

Salah satu pemimpin PARAKU bernama Ambong berhasil kabur. Hingga kini, atau setidaknya pada 2023 yang merupakan latar waktu film ini, Ambong diyakini masih gentayangan di hutan dalam wujud siluman.



Foto: Netflix

Dari keterangan ini saja, penonton sudah di-wanti-wanti bahwa akan ada sedikitnya tiga isu dalam Kabut Berduri, yaitu sosial, politik, dan takhayul. Ditambah kasus rangkaian pembunuhan yang menjadi plot utama, berarti ada banyak 'PR' penonton saat menyimak film ini.

Pemberian 'PR' ini langsung terasa pada adegan pembuka, dengan banyaknya nama dan karakter yang bermunculan. Padahal kita sebagai penonton juga mesti 'berkenalan' terlebih dahulu dengan sang karakter utama Sanja, yang langsung tampil mencolok dan menarik perhatian.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More