CERMIN AWARDS: 10 Aktor dan Aktris Internasional Terbaik 2023
Minggu, 31 Desember 2023 - 07:02 WIB
Berada di samping salah satu aktor terdepan Hollywood, Leonardo DiCaprio, siapa kiranya yang tak gentar? Tapi Lily Gladstone menjawab tantangan itu, dan berbagi beban bersama Leo memandu penonton selama 3,5 jam menyusuri peristiwa kelam yang menimpa bangsa Osage sejak minyak ditemukan di lahan mereka.
Lily juga menjadi pilihan cerdik dari Martin Scorsese untuk mendudukkan peristiwa ini dalam kacamata paling autentik yang bisa dikejar oleh sebuah film. Darah Indian yang dimilikinya mungkin menjadi kartu As bagi Lily untuk beroleh simpati dari penonton, juga dari para juri dan kritikus film.
Foto: Amazon Studios
Apa yang terjadi pada 1984? Pada tahun itu, seorang revolusioner bernama Sonny Vaccaro tengah gelisah. Kecintaannya terhadap olahraga basket membuatnya ditarik masuk ke divisi olahraga sepatu Nike.
Namun selama beberapa waktu, Sonny merasa tak berbuat apa pun. Ia merasa seperti menyaksikan keruntuhan Nike akan terjadi di depan matanya tak lama lagi. Tapi ia tak ingin itu terjadi. Ia ingin berbuat sesuatu.
Sejak awal film diperlihatkan bagaimana Sonny yang 'berbeda'. Ketika rekan sekerjanya tampil rapi berjas di kantor, ia malah selalu tampil kasual hanya dengan polo shirt. Kita melihat bagaimana cara berpikir Sonny yang berbeda.
Ia mencari jalan agar Nike tak selalu menjadi pilihan terakhir setelah Converse dan Adidas. Kita pun lantas memahami kembali betapa Matt Damon yang berperan sebagai Sonny adalah seorang aktor brilian.
Foto: Prime Video
Pada2003, Rachel Weisz tampil dalam sebuah peran dalam The Shape of Things. Peran yang sekilas biasa-biasa saja tapi pelan-pelan mengubah tone film secara keseluruhan. Tiga tahun setelah The Shape of Things dirilis, Rachel membawa pulang piala Oscar pertamanya dari film besutan Fernando Meirelles berjudul The Constant Gardener.
Salah satu kehebatan Rachel yang mungkin jarang dimiliki oleh aktris seangkatannya adalah kemampuan untuk memainkan peran-peran nyentrik, sinting, dan aneh di balik wajah cantiknya.
Namun anehnya kita masih bisa memahami segala motivasi yang dilakukan di balik keeksentrikan itu. Pada tahun ini, kita tak hanya melihat 1 Rachel Weisz, tapi sekaligus 2 Rachel Weisz dalam miniseri Dead Ringers.
Dalam miniseri yang tayang di Prime Video tersebut, Rachel memainkan dua peran sekaligus: ia menjadi kakak beradik kembar identik, sepasang dokter kebidanan bernama Elliot dan Beverly Mantle. Bersiaplah untuk menikmati pertunjukan enam episode dari sebuah ekshibisi dengan jangkauan akting luar biasa dari Rachel.
Foto: Warner Bros. Pictures
Sebagaimana Lily Gladstone dalam Killers of the Flower Moon, Ryan Gosling juga menyandang beban luar biasa berat tatkala bermain sebagai Ken dalam Barbie. Bagi pemilik Barbie, Ken hanyalah pelengkap. Tanpa adanya Ken pun, toh mereka tetap bisa memainkan boneka yang sering diidentikkan dengan glorifikasi terhadap kesempurnaan perempuan itu.
Tapi Ryan berhasil berkelit dari menjadi 'sekadar Ken'. Ryan memang dibantu oleh skenario dan sutradara, tapi ia juga mengambil peran penting dalam mengolah karakter Ben yang tampak polos, sering kali terlihat bodoh, tapi tak pernah kehilangan kekenesannya.
Yang paling penting, di dunia yang didominasi perempuan, di tangan Ryan, Ken bukanlah 'sekadar Ken'.
Lily juga menjadi pilihan cerdik dari Martin Scorsese untuk mendudukkan peristiwa ini dalam kacamata paling autentik yang bisa dikejar oleh sebuah film. Darah Indian yang dimilikinya mungkin menjadi kartu As bagi Lily untuk beroleh simpati dari penonton, juga dari para juri dan kritikus film.
8. Matt Damon (Film: Air)
Foto: Amazon Studios
Apa yang terjadi pada 1984? Pada tahun itu, seorang revolusioner bernama Sonny Vaccaro tengah gelisah. Kecintaannya terhadap olahraga basket membuatnya ditarik masuk ke divisi olahraga sepatu Nike.
Namun selama beberapa waktu, Sonny merasa tak berbuat apa pun. Ia merasa seperti menyaksikan keruntuhan Nike akan terjadi di depan matanya tak lama lagi. Tapi ia tak ingin itu terjadi. Ia ingin berbuat sesuatu.
Sejak awal film diperlihatkan bagaimana Sonny yang 'berbeda'. Ketika rekan sekerjanya tampil rapi berjas di kantor, ia malah selalu tampil kasual hanya dengan polo shirt. Kita melihat bagaimana cara berpikir Sonny yang berbeda.
Ia mencari jalan agar Nike tak selalu menjadi pilihan terakhir setelah Converse dan Adidas. Kita pun lantas memahami kembali betapa Matt Damon yang berperan sebagai Sonny adalah seorang aktor brilian.
9. Rachel Weisz (Serial: Dead Ringers)
Foto: Prime Video
Pada2003, Rachel Weisz tampil dalam sebuah peran dalam The Shape of Things. Peran yang sekilas biasa-biasa saja tapi pelan-pelan mengubah tone film secara keseluruhan. Tiga tahun setelah The Shape of Things dirilis, Rachel membawa pulang piala Oscar pertamanya dari film besutan Fernando Meirelles berjudul The Constant Gardener.
Salah satu kehebatan Rachel yang mungkin jarang dimiliki oleh aktris seangkatannya adalah kemampuan untuk memainkan peran-peran nyentrik, sinting, dan aneh di balik wajah cantiknya.
Namun anehnya kita masih bisa memahami segala motivasi yang dilakukan di balik keeksentrikan itu. Pada tahun ini, kita tak hanya melihat 1 Rachel Weisz, tapi sekaligus 2 Rachel Weisz dalam miniseri Dead Ringers.
Dalam miniseri yang tayang di Prime Video tersebut, Rachel memainkan dua peran sekaligus: ia menjadi kakak beradik kembar identik, sepasang dokter kebidanan bernama Elliot dan Beverly Mantle. Bersiaplah untuk menikmati pertunjukan enam episode dari sebuah ekshibisi dengan jangkauan akting luar biasa dari Rachel.
10. Ryan Gosling (Film: Barbie)
Foto: Warner Bros. Pictures
Sebagaimana Lily Gladstone dalam Killers of the Flower Moon, Ryan Gosling juga menyandang beban luar biasa berat tatkala bermain sebagai Ken dalam Barbie. Bagi pemilik Barbie, Ken hanyalah pelengkap. Tanpa adanya Ken pun, toh mereka tetap bisa memainkan boneka yang sering diidentikkan dengan glorifikasi terhadap kesempurnaan perempuan itu.
Tapi Ryan berhasil berkelit dari menjadi 'sekadar Ken'. Ryan memang dibantu oleh skenario dan sutradara, tapi ia juga mengambil peran penting dalam mengolah karakter Ben yang tampak polos, sering kali terlihat bodoh, tapi tak pernah kehilangan kekenesannya.
Yang paling penting, di dunia yang didominasi perempuan, di tangan Ryan, Ken bukanlah 'sekadar Ken'.
tulis komentar anda