CERMIN AWARDS: 10 Film dan Serial Internasional Terbaik 2023
Sabtu, 23 Desember 2023 - 15:20 WIB
Yang membuat terkesima adalah cara Christopher Nolan mengambil pendekatan yang tak pernah terbayangkan. Ia menjadikan kisah bagaimana Robert J. Oppenheimer yang sebelumnya dianggap berjasa oleh negaranya lantas integritasnya hendak dihancurkan oleh kalangan tertentu hanya karena dendam pribadi.
Kita pun melihat Robert sama saja seperti kita, yang tak pernah imun dengan prasangka, selalu bergulat dengan emosi-emosi internalnya yang kompleks dan tak tercerabut dari statusnya sebagai seorang suami dan ayah. Selama tiga jam dipaku ke kursi bioskop, kita menyadari satu hal yang tak pernah sejelas ini sebelumnya: begini seharusnya kita membuat film biopik. Fokus, intens, dan memuat pergulatan-pergulatan emosi seorang manusia.
Dalam sebuah wawancara, pembuat film dokumenter peraih Oscar, Alex Gibney, mengatakan bahwa film biopik memang selayaknya punya esensi dan tahu titik serangnya. “It’s finding an essence. It’s finding an attack.” Ditambahkannya lagi bahwa film biopik yang bagus selayaknya menghindar dari keinginan melakukan semuanya. “I think the ones that are less successful are the ones that dutifully try to do everything, and in trying to do everything, end up with nothing.”
Foto: CJ ENM
Past Lives membentangkan ceritanya dari usia Nora menginjak 12 tahun dan bersahabat dengan Hae Sung. Lebih tepatnya menjadi sahabat yang kompetitif. Terutama Nora yang selalu ingin mendapat peringkat di kelas yang lebih baik dari Hae Sung.
Tapi kita tahu bahwa cinta pertama bisa terjadi dengan beragam cara. Bagi Hae Sung, Nora adalah cinta pertamanya. Dan kita tahu cinta pertama susah betul dilupakan.
Bahkan hingga 24 tahun kemudian. Ketika Nora sudah bertahun-tahun bermigrasi ke Kanada dan akhirnya menikah dengan pria berkebangsaan Amerika. Hae Sung tetap setia dengan perasaan yang dipeliharanya bertahun-tahun. Perlahan Celine memperkenalkan kita dengan sebuah konsep yang menurutnya dikenal secara universal di Asia, tak hanya di Korea. Sebuah konsep yang dikenal dengan nama Inyeon.
Dalam konsep Budhisme Korea, in mengacu pada “penyebab langsung” dan yeon berarti “penyebab tidak langsung”, atau kondisi yang memungkinkan suatu hasil. Bersama-sama, in dan yeon memberikan penjelasan mengapa makhluk tertentu bertemu di tempat dan waktu tertentu.
Tidak jauh dari karma, inyeon dapat digunakan untuk menjelaskan bagaimana suatu hubungan terbentuk atau diberikan dari surga. Kata yeon lainnya yang sama dari inyeon ditemukan dalam pepatah Korea, cheon-saeng-yeon-bun,atau “pasangan yang dibuat di surga”. Inyeon tidak hanya ada di Korea, sebuah pepatah Tiongkok menyatakan bahwa jika ditakdirkan, orang akan bertemu meskipun mereka terpisah ribuan mil.
Foto: Apple TV+
Sebagaimana novelnya yang meski awalnya tak dilirik, serialnya pun pelan-pelan menjaring pemirsa setia. Bisa jadi tak banyak yang membayangkan bahwa serial dengan enam episode dalam setiap musimnya tersebut bisa tampil mengejutkan.
Kreator sekaligus penulis skenario, Will Smith, berada di balik sukses Slow Horses karena berhasil mengeksekusi cerita dengan tensi ketegangan yang diperhitungkan secara presisi dalam tiap episodenya. Sebelumnya Will berpengalaman dalam serial Veep yang membuatnya beroleh Primetime Emmy sebanyak dua kali.
Selain faktor skenario, karakterisasi juga memegang peranan penting dalam sukses serial Slow Horses. Kita melihat karakter-karakter anomali yang bisa jadi belum pernah kita lihat dalam film-film yang sebelumnya mengetengahkan karakter agen rahasia.
Di sini kita melihat sosok para agen tangguh yang bekerja tanpa dukungan besar, rela mempertaruhkan nyawa, dan yang paling penting tak kurang cemerlang dari para agen rahasia yang mendapat fasilitas berlimpah di Regent Park. Jackson yang menjadi pemimpin bukanlah jenis pemimpin yang biasa kita lihat dalam rantai komando agen rahasia.
Penampilan fisiknya sama sekali tak mendukung, ia juga tak pernah berusaha menonjol, tapi kita tahu betapa cemerlangnya ia. Betapa intuitifnya ia merasakan sebuah ancaman akan terjadi dan betapa tenangnya ia mengantisipasi setiap kejadian.
Foto: HBO Go
Serial Succesion tayang perdana di HBO Go pada 3 Juni 2018. Sebuah serial yang tak pernah menjadi unggulan dan kelak menjadi game changer dalam industri televisi. Sebuah potret mencekam tentang suksesi kepemimpinan di sebuah keluarga kaya yang brutal dan kejam. Sebuah kisah yang mengingatkan kita pada tragedi Yunani dan mitos Romawi.
Kita pun melihat Robert sama saja seperti kita, yang tak pernah imun dengan prasangka, selalu bergulat dengan emosi-emosi internalnya yang kompleks dan tak tercerabut dari statusnya sebagai seorang suami dan ayah. Selama tiga jam dipaku ke kursi bioskop, kita menyadari satu hal yang tak pernah sejelas ini sebelumnya: begini seharusnya kita membuat film biopik. Fokus, intens, dan memuat pergulatan-pergulatan emosi seorang manusia.
Dalam sebuah wawancara, pembuat film dokumenter peraih Oscar, Alex Gibney, mengatakan bahwa film biopik memang selayaknya punya esensi dan tahu titik serangnya. “It’s finding an essence. It’s finding an attack.” Ditambahkannya lagi bahwa film biopik yang bagus selayaknya menghindar dari keinginan melakukan semuanya. “I think the ones that are less successful are the ones that dutifully try to do everything, and in trying to do everything, end up with nothing.”
7. Pasti Lives (Sutradara: Celine Song)
Foto: CJ ENM
Past Lives membentangkan ceritanya dari usia Nora menginjak 12 tahun dan bersahabat dengan Hae Sung. Lebih tepatnya menjadi sahabat yang kompetitif. Terutama Nora yang selalu ingin mendapat peringkat di kelas yang lebih baik dari Hae Sung.
Tapi kita tahu bahwa cinta pertama bisa terjadi dengan beragam cara. Bagi Hae Sung, Nora adalah cinta pertamanya. Dan kita tahu cinta pertama susah betul dilupakan.
Bahkan hingga 24 tahun kemudian. Ketika Nora sudah bertahun-tahun bermigrasi ke Kanada dan akhirnya menikah dengan pria berkebangsaan Amerika. Hae Sung tetap setia dengan perasaan yang dipeliharanya bertahun-tahun. Perlahan Celine memperkenalkan kita dengan sebuah konsep yang menurutnya dikenal secara universal di Asia, tak hanya di Korea. Sebuah konsep yang dikenal dengan nama Inyeon.
Dalam konsep Budhisme Korea, in mengacu pada “penyebab langsung” dan yeon berarti “penyebab tidak langsung”, atau kondisi yang memungkinkan suatu hasil. Bersama-sama, in dan yeon memberikan penjelasan mengapa makhluk tertentu bertemu di tempat dan waktu tertentu.
Tidak jauh dari karma, inyeon dapat digunakan untuk menjelaskan bagaimana suatu hubungan terbentuk atau diberikan dari surga. Kata yeon lainnya yang sama dari inyeon ditemukan dalam pepatah Korea, cheon-saeng-yeon-bun,atau “pasangan yang dibuat di surga”. Inyeon tidak hanya ada di Korea, sebuah pepatah Tiongkok menyatakan bahwa jika ditakdirkan, orang akan bertemu meskipun mereka terpisah ribuan mil.
8. Slow Horses (Kreator: Will Smith)
Foto: Apple TV+
Sebagaimana novelnya yang meski awalnya tak dilirik, serialnya pun pelan-pelan menjaring pemirsa setia. Bisa jadi tak banyak yang membayangkan bahwa serial dengan enam episode dalam setiap musimnya tersebut bisa tampil mengejutkan.
Kreator sekaligus penulis skenario, Will Smith, berada di balik sukses Slow Horses karena berhasil mengeksekusi cerita dengan tensi ketegangan yang diperhitungkan secara presisi dalam tiap episodenya. Sebelumnya Will berpengalaman dalam serial Veep yang membuatnya beroleh Primetime Emmy sebanyak dua kali.
Selain faktor skenario, karakterisasi juga memegang peranan penting dalam sukses serial Slow Horses. Kita melihat karakter-karakter anomali yang bisa jadi belum pernah kita lihat dalam film-film yang sebelumnya mengetengahkan karakter agen rahasia.
Di sini kita melihat sosok para agen tangguh yang bekerja tanpa dukungan besar, rela mempertaruhkan nyawa, dan yang paling penting tak kurang cemerlang dari para agen rahasia yang mendapat fasilitas berlimpah di Regent Park. Jackson yang menjadi pemimpin bukanlah jenis pemimpin yang biasa kita lihat dalam rantai komando agen rahasia.
Penampilan fisiknya sama sekali tak mendukung, ia juga tak pernah berusaha menonjol, tapi kita tahu betapa cemerlangnya ia. Betapa intuitifnya ia merasakan sebuah ancaman akan terjadi dan betapa tenangnya ia mengantisipasi setiap kejadian.
9. Succession (Kreator: Jesse Armstrong)
Foto: HBO Go
Serial Succesion tayang perdana di HBO Go pada 3 Juni 2018. Sebuah serial yang tak pernah menjadi unggulan dan kelak menjadi game changer dalam industri televisi. Sebuah potret mencekam tentang suksesi kepemimpinan di sebuah keluarga kaya yang brutal dan kejam. Sebuah kisah yang mengingatkan kita pada tragedi Yunani dan mitos Romawi.
Lihat Juga :
tulis komentar anda