CERMIN AWARDS: 10 Film dan Serial Internasional Terbaik 2023
Sabtu, 23 Desember 2023 - 15:20 WIB
La Luna memang pantas disaksikan di layar besar. Siapa yang tak tergelitik dengan premisnya tentang kehadiran toko pakaian dalam perempuan yang hadir di sebuah desa yang sangat Islami dan kelak mengguncang sendi-sendi kehidupan di dalamnya. Di tangan sutradara Raihan Halim, kritik soal susahnya kita menerima perubahan bisa tersampaikan dengan begitu jenaka tapi pada saat bersamaan juga bisa begitu jernih dan telak.
Tak tercium pretensi untuk menceramahi penonton akan terjadinya pergeseran nilai karena kita melihat Raihan sekadar menghidangkan yang sebenarnya sudah kita ketahui, mungkin juga kita alami, dengan lebih jelas di depan mata kita.
Pelan-pelan pula kita melihat Raihan menggeser La Luna dari komedi pengocok tawa menjadi sebuah kritik sosial yang sesungguhnya pedas. Kita juga melihat La Luna berubah menjadi tempat aman bagi perempuan yang mengalami KDRT dari suaminya.
Sebagaimana yang diucapkan Hanie ketika ditanya mengapa lampu penanda La Luna yang terang benderang perlu menyala sepanjang malam, ia menjawab bahwa pada suatu masa lampu penanda itu diartikan sebagian perempuan pelanggannya sebagai beacon of hope (suar harapan).
Selama lampu itu menyala, selama itu pula ada ruang aman bagi perempuan untuk menyelamatkan diri dari kemalangan yang hendak menimpanya.
Foto: Netflix
Dari A Star Is Born ke Maestro adalah lompatan luar biasa jauh bagi Bradley Cooper. Ia kini mendorong dirinya ke luar dari kenyamanan, masuk menelikung ke dalam kehidupan Lenny (panggilan Leonard) dan istrinya, Felicia, yang tak banyak diketahui orang.
Bradley menulis skenarionya bersama Josh Singer dan sekaligus memainkan peran sebagai Leonard. Bahkan Martin Scorsese dan Steven Spielberg yang menjadi produser dalam Maestro tak bisa melakukan yang dilakoni Bradley sekaligus.
Di tangan Bradley, kita melihat sosok flamboyan Lenny sejak awal. Mudah sekali akrab dengan siapa pun berkat pembawaannya yang ceria dan sekaligus karismatik, juga tentu saja dengan kepiawaiannya melakoni beragam peran (sebagaimana Bradley). Lenny adalah seorang dirigen, komposer, serta pencipta lagu.
Tapi Lenny juga adalah seorang suami bagi Felicia yang sangat mencintainya dan tiga orang anak yang sangat mengidolakan ayahnya. Kita tahu ada 'musim panas' yang terus menggelegak dalam diri Lenny yang sudah dilihat Felicia sejak awal. 'Musim panas' itulah yang membuatnya hidup dan membuatnya bisa mengisi hidupnya dengan musik.
Foto:O'Brother Distribution
Kisah Clara dalam film The Night of the 12th yang diputar sebagai bagian dari Festival Sinema Prancis 2023 adalah sebuah kisah fiksi. Ia terinspirasi dari kisah nyata yang ditulis novelis Pauline Guena dalam sebuah buku yang sama menggetarkannya dengan tulisan Hikayat Kebo berjudul 18.3: A Year at the Station.
Dalam laman Books From France, buku ini ditulis sebagai “sebuah kisah yang luar biasa: untuk pertama kalinya, sebuah kantor polisi membuka pintunya bagi seorang novelis, yang menghabiskan satu tahun bersama pasukannya.Selama setahun, novelis Pauline Guéna magang di kantor polisi dekat Paris dalam regu kejahatan, narkoba, dan anti-kejahatan terorganisir".
"Siang dan malam, dari kantor yang kotor hingga tempat kejadian perkara, dari penangkapan hingga interogasi, dari petugas koroner hingga ibu yang menangis, dia melihat dan mencatat semuanya. Hasilnya adalah sebuah kisah sastra yang luar biasa, karena kegeniusan kreatif para penulis dengan mudah menyaingi para penjahat".
Dominic Moll merentang kisah Clara dalam sebuah penyelidikan yang meresahkan, membuat frustasi dan mengubah cara pandang kita tentang kemanusiaan. Yohan, polisi yang memimpin penyelidikan atas kasus Clara, awalnya seperti kita semua, ingin sesegera mungkin mengupas tuntas kasus kejahatan ini.
Bersama timnya, ia menyisir tempat kejadian perkara (TKP), mengumpulkan sejumlah bukti, mewawancarai banyak orang, tak hanya orang tua Clara yang remuk dengan peristiwa mengerikan, tapi juga para pria yang dianggap menjadi kawanan “pria yang salah yang dijatuhi cinta oleh Clara".
Foto:Universal Pictures
Tak tercium pretensi untuk menceramahi penonton akan terjadinya pergeseran nilai karena kita melihat Raihan sekadar menghidangkan yang sebenarnya sudah kita ketahui, mungkin juga kita alami, dengan lebih jelas di depan mata kita.
Pelan-pelan pula kita melihat Raihan menggeser La Luna dari komedi pengocok tawa menjadi sebuah kritik sosial yang sesungguhnya pedas. Kita juga melihat La Luna berubah menjadi tempat aman bagi perempuan yang mengalami KDRT dari suaminya.
Sebagaimana yang diucapkan Hanie ketika ditanya mengapa lampu penanda La Luna yang terang benderang perlu menyala sepanjang malam, ia menjawab bahwa pada suatu masa lampu penanda itu diartikan sebagian perempuan pelanggannya sebagai beacon of hope (suar harapan).
Selama lampu itu menyala, selama itu pula ada ruang aman bagi perempuan untuk menyelamatkan diri dari kemalangan yang hendak menimpanya.
4. MAESTRO (Sutradara: Bradley Cooper)
Foto: Netflix
Dari A Star Is Born ke Maestro adalah lompatan luar biasa jauh bagi Bradley Cooper. Ia kini mendorong dirinya ke luar dari kenyamanan, masuk menelikung ke dalam kehidupan Lenny (panggilan Leonard) dan istrinya, Felicia, yang tak banyak diketahui orang.
Bradley menulis skenarionya bersama Josh Singer dan sekaligus memainkan peran sebagai Leonard. Bahkan Martin Scorsese dan Steven Spielberg yang menjadi produser dalam Maestro tak bisa melakukan yang dilakoni Bradley sekaligus.
Di tangan Bradley, kita melihat sosok flamboyan Lenny sejak awal. Mudah sekali akrab dengan siapa pun berkat pembawaannya yang ceria dan sekaligus karismatik, juga tentu saja dengan kepiawaiannya melakoni beragam peran (sebagaimana Bradley). Lenny adalah seorang dirigen, komposer, serta pencipta lagu.
Tapi Lenny juga adalah seorang suami bagi Felicia yang sangat mencintainya dan tiga orang anak yang sangat mengidolakan ayahnya. Kita tahu ada 'musim panas' yang terus menggelegak dalam diri Lenny yang sudah dilihat Felicia sejak awal. 'Musim panas' itulah yang membuatnya hidup dan membuatnya bisa mengisi hidupnya dengan musik.
5. The Night of the 12th (Sutradara: Dominik Moll)
Foto:O'Brother Distribution
Kisah Clara dalam film The Night of the 12th yang diputar sebagai bagian dari Festival Sinema Prancis 2023 adalah sebuah kisah fiksi. Ia terinspirasi dari kisah nyata yang ditulis novelis Pauline Guena dalam sebuah buku yang sama menggetarkannya dengan tulisan Hikayat Kebo berjudul 18.3: A Year at the Station.
Dalam laman Books From France, buku ini ditulis sebagai “sebuah kisah yang luar biasa: untuk pertama kalinya, sebuah kantor polisi membuka pintunya bagi seorang novelis, yang menghabiskan satu tahun bersama pasukannya.Selama setahun, novelis Pauline Guéna magang di kantor polisi dekat Paris dalam regu kejahatan, narkoba, dan anti-kejahatan terorganisir".
"Siang dan malam, dari kantor yang kotor hingga tempat kejadian perkara, dari penangkapan hingga interogasi, dari petugas koroner hingga ibu yang menangis, dia melihat dan mencatat semuanya. Hasilnya adalah sebuah kisah sastra yang luar biasa, karena kegeniusan kreatif para penulis dengan mudah menyaingi para penjahat".
Dominic Moll merentang kisah Clara dalam sebuah penyelidikan yang meresahkan, membuat frustasi dan mengubah cara pandang kita tentang kemanusiaan. Yohan, polisi yang memimpin penyelidikan atas kasus Clara, awalnya seperti kita semua, ingin sesegera mungkin mengupas tuntas kasus kejahatan ini.
Bersama timnya, ia menyisir tempat kejadian perkara (TKP), mengumpulkan sejumlah bukti, mewawancarai banyak orang, tak hanya orang tua Clara yang remuk dengan peristiwa mengerikan, tapi juga para pria yang dianggap menjadi kawanan “pria yang salah yang dijatuhi cinta oleh Clara".
6. Oppenheimer (Sutradara: Christopher Nolan)
Foto:Universal Pictures
tulis komentar anda