Pelajar Jakarta dan Bali Kolaborasi Donasi, Tanam Ratusan Mangrove
Sabtu, 16 September 2023 - 15:14 WIB
JAKARTA - Puluhan anak muda dari berbagai SMA/SMK, SMP, serta komunitas anak muda di Denpasar, Bali, berkumpul di Ekowisata Mangrove Batu Lumbang untuk melakukan kegiatan bersih-bersih dan penanaman 200 bibit mangrove , pada Sabtu (16/9).
Aksi yang dimulai sejak pagi hingga siang tersebut diawali dengan pengenalan konservasi mangrove dan sampah plastik. Kemudian beberapa pelajar dan aktivis lingkungan dari beberapa organisasi serta dari Universitas Udayana, terjun mengumpulkan sampah menggunakan kano di areal Ekowisata Mangrove Batu Lumbang. Sampah-sampah ini nantinya akan dipilah untuk didaur ulang dalam program Bengkel Plastic Recycle oleh Youth Conservation Initiative (YCI) Bali.
YCI Bali adalah gerakan mandiri berkelanjutan yang fokus pada edukasi dan solusi bagi masyarakat terhadap kelestarian alam Bali. Untuk acara tersebut, YCI Bali bekerja sama dengan SMAN 70 Jakarta, Pratisari Bumi, serta Konservasi Indonesia (KI). Yang disebut terakhir adalah yayasan nasional yang fokus mendukung pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan di Indonesia.
Foto: Yogi Wiriatama/Youth Conservation Initiative Bali
Selain itu, PT PLN Indonesia Power juga mendonasikan ratusan bibit mangrove jenis Bruguiera gymnorrhiza untuk program ini.
Kolaborasi para pelajar serta berbagai pihak tersebut dilakukan demi meningkatkan kesadaran anak muda tentang pentingnya konservasi mangrove. Ini juga sekaligus untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan terutama SDG 14: Life Below Water. Tujuan pembangunan ini adalah untuk mengonservasi dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya samudra, laut, dan maritim untuk pembangunan yang berkelanjutan.
Muhammad Fadhil selaku Ketua Panitia SETARA 2022 (ajang tahunan yang digelar oleh OSIS SMAN 70) sukses menginisiasi pengumpilan donasi yang mencapai Rp10juta untuk aksi konservasi ini. Ia mengatakan sangat ingin membangkitkan kesadaran anak muda akan pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan alam dan laut.
“Kami berinisiatif untuk membangun kesadaran masyarakat di sekitar kami, mengenai perlunya menjaga dan melestarikan bersama kehidupan di bawah air yang sebenarnya sangat beragam dan indah,” ujar Fadhil melalui siaran pers.
Foto: Yogi Wiriatama/Youth Conservation Initiative Bali
Ni Kadek Putri Adnyaningsih sebagai salah satu kolaborator dari Pratisara Bumi dan Teens Go Green menyebut kegiatan ini menjadi salah satu bentuk kontribusi anak muda untuk memberi pada alam. “Memperbaiki apa yang masih ada, untuk bisa tetap lestari dan menjadi aset bagi generasi berikutnya. Kolaborasi ini ke depannya dapat memperkuat ruang lingkup sasaran kegiatan yang memiliki tujuan bersama untuk bumi lebih baik,” ucapnya.
Ketua YCI Bali Ardine Gantari mengakui bahwa menumbuhkan kecintaan pada lingkungan tidak semata-mata hanya melalui satu kegiatan saja. "Namun kami yakin kegiatan ini adalah langkah yang sangat baik untuk meningkatkan kepekaan terhadap isu lingkungan serta membentuk jejaring yang dapat membantu memahami lebih dalam aksi konservasi,” ungkapnya.
YCI pun memilih konservasi mangrove sebagai penyadartahuan karena mangrove merupakan bagian dari ekosistem yang sangat krusial karena mampu meningkatkan kualitas air di lingkungan dekat pantai (terumbu karang), tempat berlindung ikan karang dan spesies lainnya. Mangrove juga jadi pendukung rantai makanan laut, dan terutamanya penyerap karbon yang kelestariannya penting untuk dijaga.
Foto: Yogi Wiriatama/Youth Conservation Initiative Bali
Indonesia, imbuh Ardine, sebagai negara yang memiliki banyak daerah pesisir tempat hutan mangrove tumbuh sudah sepantasnya menjaga dan memanfaatkan dengan baik potensi sumber daya hutan ini sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Di tempat yang sama, Sunda Banda Ecoregion Program Director Konservasi Indonesia, Rudyanto, mengungkapkan rasa penuh harapan dengan kepedulian anak muda yang berkolaborasi dalam kegiatan ini.
“Ini sesuatu yang menggembirakan ketika ada anak-anak muda dari dua provinsi menunjukkan kepeduliannya dengan menggalang dana dan bekerja sama untuk kegiatan konservasi. Bukan tentang berapa hektare yang ditanam, tapi dengan aksi yang mereka tunjukkan berarti akan ada generasi penerus untuk konservasi lingkungan masa depan," ucapnya.
Aksi yang dimulai sejak pagi hingga siang tersebut diawali dengan pengenalan konservasi mangrove dan sampah plastik. Kemudian beberapa pelajar dan aktivis lingkungan dari beberapa organisasi serta dari Universitas Udayana, terjun mengumpulkan sampah menggunakan kano di areal Ekowisata Mangrove Batu Lumbang. Sampah-sampah ini nantinya akan dipilah untuk didaur ulang dalam program Bengkel Plastic Recycle oleh Youth Conservation Initiative (YCI) Bali.
YCI Bali adalah gerakan mandiri berkelanjutan yang fokus pada edukasi dan solusi bagi masyarakat terhadap kelestarian alam Bali. Untuk acara tersebut, YCI Bali bekerja sama dengan SMAN 70 Jakarta, Pratisari Bumi, serta Konservasi Indonesia (KI). Yang disebut terakhir adalah yayasan nasional yang fokus mendukung pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan di Indonesia.
Foto: Yogi Wiriatama/Youth Conservation Initiative Bali
Selain itu, PT PLN Indonesia Power juga mendonasikan ratusan bibit mangrove jenis Bruguiera gymnorrhiza untuk program ini.
Kolaborasi para pelajar serta berbagai pihak tersebut dilakukan demi meningkatkan kesadaran anak muda tentang pentingnya konservasi mangrove. Ini juga sekaligus untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan terutama SDG 14: Life Below Water. Tujuan pembangunan ini adalah untuk mengonservasi dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya samudra, laut, dan maritim untuk pembangunan yang berkelanjutan.
Muhammad Fadhil selaku Ketua Panitia SETARA 2022 (ajang tahunan yang digelar oleh OSIS SMAN 70) sukses menginisiasi pengumpilan donasi yang mencapai Rp10juta untuk aksi konservasi ini. Ia mengatakan sangat ingin membangkitkan kesadaran anak muda akan pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan alam dan laut.
“Kami berinisiatif untuk membangun kesadaran masyarakat di sekitar kami, mengenai perlunya menjaga dan melestarikan bersama kehidupan di bawah air yang sebenarnya sangat beragam dan indah,” ujar Fadhil melalui siaran pers.
Foto: Yogi Wiriatama/Youth Conservation Initiative Bali
Ni Kadek Putri Adnyaningsih sebagai salah satu kolaborator dari Pratisara Bumi dan Teens Go Green menyebut kegiatan ini menjadi salah satu bentuk kontribusi anak muda untuk memberi pada alam. “Memperbaiki apa yang masih ada, untuk bisa tetap lestari dan menjadi aset bagi generasi berikutnya. Kolaborasi ini ke depannya dapat memperkuat ruang lingkup sasaran kegiatan yang memiliki tujuan bersama untuk bumi lebih baik,” ucapnya.
Ketua YCI Bali Ardine Gantari mengakui bahwa menumbuhkan kecintaan pada lingkungan tidak semata-mata hanya melalui satu kegiatan saja. "Namun kami yakin kegiatan ini adalah langkah yang sangat baik untuk meningkatkan kepekaan terhadap isu lingkungan serta membentuk jejaring yang dapat membantu memahami lebih dalam aksi konservasi,” ungkapnya.
YCI pun memilih konservasi mangrove sebagai penyadartahuan karena mangrove merupakan bagian dari ekosistem yang sangat krusial karena mampu meningkatkan kualitas air di lingkungan dekat pantai (terumbu karang), tempat berlindung ikan karang dan spesies lainnya. Mangrove juga jadi pendukung rantai makanan laut, dan terutamanya penyerap karbon yang kelestariannya penting untuk dijaga.
Foto: Yogi Wiriatama/Youth Conservation Initiative Bali
Indonesia, imbuh Ardine, sebagai negara yang memiliki banyak daerah pesisir tempat hutan mangrove tumbuh sudah sepantasnya menjaga dan memanfaatkan dengan baik potensi sumber daya hutan ini sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Di tempat yang sama, Sunda Banda Ecoregion Program Director Konservasi Indonesia, Rudyanto, mengungkapkan rasa penuh harapan dengan kepedulian anak muda yang berkolaborasi dalam kegiatan ini.
“Ini sesuatu yang menggembirakan ketika ada anak-anak muda dari dua provinsi menunjukkan kepeduliannya dengan menggalang dana dan bekerja sama untuk kegiatan konservasi. Bukan tentang berapa hektare yang ditanam, tapi dengan aksi yang mereka tunjukkan berarti akan ada generasi penerus untuk konservasi lingkungan masa depan," ucapnya.
(ita)
tulis komentar anda