Review Film A Haunting in Venice: Kisah Horor Detektif Veteran

Rabu, 13 September 2023 - 23:57 WIB
A Haunting in Venice menyajikan kisah detektif khas yang dibalut nuansa horor. Atmosfir seram yang ditampilkan mampu memberikan jump scare kepada penonton. (Foto: Collider)
A Haunting in Venice menjadi petualangan ketiga detektif veteran Hercule Poirot di layar lebar. Film ini diangkat dari novel karya Agatha Christie dengan judul Halloween Party. Berbeda dengan dua film sebelumnya, seri ini lebih menegangkan karena atmosfir horor di dalamnya.

Di film ini, lagi-lagi, usaha Poirot untuk pensiun dari dunia detektif gagal. Dia malah terseret ke kasus tewasnya Alicia Drake, anak seorang penyanyi opera terkenal. Dia tewas setelah jatuh ke kanal dari balkoni rumahnya yang megah.

Tidak hanya itu, Poirot kemudian dibawa ke dunia supranatural lewat temannya, Ariadne Oliver, seorang penulis terkenal. Ariadne mengajak Poirot pergi ke rumah Rowena Drake untuk acara pemanggilan arwah Alicia. Poirot yang tidak percaya dengan hal-hal mistis dan gaib pun ikut. Namun, dia menemukan misteri lebih besar lagi di rumah tersebut.





Mengambil latar di Venice, Italia, A Haunting in Venice mampu membawa atmosfir horor dengan bangunan-bangunan tua di sepanjang sungai. Minimnya transportasi dan komunikasi membuat film ini terasa seramnya. Belum lagi, suasana pesta Halloween dengan cerita mistis tentang anak-anak yang jadi korban kejahatan menambah suasana horor film ini.



Foto: Entertainment Weekly

Sutradara film ini, Kenneth Brannagh, yang juga memerankan Poirot, menambahkan elemen seperti penampakan dan suara-suara yang khas muncul di film horor. Ini menimbulkan sejumlah jump scare di dalam suasana mencekam. Horor tanpa hantu atau makhluk aneh bakal membuat penonton merasakan kengerian karena tidak tahu apa yang mereka hadapi.

Plot twist yang dihadirkan di film ini tidak terlalu istimewa. Apa pun yang disajikan sudah khas seperti film detektif seperti biasa. Satu kematian menyebabkan kematian lain dan orang harus menebak siapakah pembunuhnya. Bagi penyuka kisah thriller misteri detektif, pasti sudah bisa menebak siapa pelakunya tanpa harus membaca novelnya.

Namun, yang menarik di film ini adalah apa yang terjadi pada Poirot. A Haunting in Venice menantang pikiran logis detektif kawakan itu ketika menghadapi peristiwa yang tidak bisa masuk di logikanya. Dia tahu kalau yang dia hadapi adalah orang nyata, tapi makhluk halus. Mengikuti jalan pikiran logis Poirot menjadi titik yang menarik di film ini.



Foto: Tor.com

Misteri kematian di ruang tertutup dan juga fenomena supranatural di film ini memberikan nuansa tersendiri. Bangunan tua nan gelap dan setting masa lalunya juga menambah atmosfir misteri yang mendalam. Dibandingkan dua film sebelumnya, misteri di film ini lebih terasa, meski, sekali lagi, plotnya tidak istimewa.

Sebagaimana film detektif, A Haunting in Venice jadi enak dinikmati karena banyaknya twist di dalamnya. Twist terakhirnya bahkan terasa lebih menyedihkan ketimbang misteri utamanya. Penonton akan diajak untuk ikut bersimpati dengan apa yang terjadi terhadap orang-orang yang terlibat di kasus yang dihadapi Poirot tersebut.

Sementara, karena banyaknya karakter di film ini, tidak semuanya mendapatkan porsi yang pas. Ada beberapa hal yang terasa jumpy ketika Poirot mulai memaparkan analisisnya. Meski secara logika memang masuk, tapi, ada sejumlah lubang yang tidak ditutup di setiap busur karakter di film ini. Mungkin, bukunya akan lebih lengkap lagi memberikan penjelasan.



Foto: Variety

Penampilan Jude Hill sebagai Leopold, anak dokter Leslie Ferrier, yang masih berusia sekitar 12 tahun bakal mencuri perhatian. Dari semua karakter di film ini, dia justru yang memperlihatkan kemisteriusan. Di masa kini, dia bisa disebut sebagai anak nerd dan geek. Sementara, di masa itu, dia adalah anak kutu buku pecinta cerita misteri karya Edgar Allan Poe, yang terlalu gelap untuk anak seusia itu.



A Haunting in Venice menyajikan kisah detektif khas yang dibalut nuansa horor. Atmosfir seram yang ditampilkan mampu memberikan jump scare kepada penonton. Elemen ini agak sedikit menutupi kurangnya plot twist yang menegangkan dalam ceritanya.

A Haunting in Venice sudah tayang di bioskop seluruh Indonesia. Film ini berdurasi 1 jam 40 menit atau 100 menit. Selamat menyaksikan!
(alv)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More