SOROT: 2023 adalah Tahun yang Menarik Bagi Sinema

Sabtu, 02 September 2023 - 13:18 WIB
Film Killers of the Flower Moon jadi salah satu film di ujung 2023 yang dinanti karena disutradarai Martin Scorsese dan dibintangi sederet pemain kelas A. Foto/Apple Studio
JAKARTA - Halyang dialami Hollywood tahun ini dialami perfilman Indonesia tahun lalu. Setelah selama beberapa tahun mengalami lesu darah, perfilman Indonesia akhirnya bangkit.

Puncaknya adalah dengan pencapaian penjualan 57 juta lembar tiket dan penguasaan pasar hingga 61% untuk film Indonesia. Tahun ini Hollywood mengalami hal tersebut.

Hingga akhir Agustus 2023, tercatat sudah ada dua judul film yang berhasil menembus klub elite: film dengan perolehan di atas USD1 miliar. Kedua filmnya adalah The Super Mario Bros Movieyang membukukan USD1,359 miliar dan mengikuti dengan ketat di belakangnya adalah Barbie yang masih terus menimbun pundi-pundi dolar yang kini sudah mencapai USD1,346 miliar dari peredaran seluruh dunia.



Tapi di luar pencapaian box office, sinema dunia juga menarik tahun ini dengan hadirnya film-film berkualitas dari para sutradara kampiun. Setelah Barbiedari Greta Gerwig dan Oppenheimerdari Christopher Nolan, tahun ini Martin Scorsese, David Fincher, Michael Mann, hingga Ridley Scott juga akan merilis film terbaru mereka.



Salah satu film yang boleh jadi paling ditunggu tahun ini adalah film terbaru dari Martin Scorsese berjudul Killers of the Flower Moon. Perlu empat tahun bagi Martin untuk merillis kembali film terbarunya setelah The Irishman pada2019.



Foto: Apple Studios

The Irishmanmenjadi proyek ambisius dari Netflix dan mendulang 10 nomine Oscar. Kini Martin digandeng oleh layanan streaming lainnya, Apple TV, untuk merilis Killers of the Flower Moonsecara terbatas terlebih dahulu di bioskop, sebelum akhirnya tayang secara online.

Berdasarkan buku nonfiksi dengan judul sama karya David Grann (diterbitkan pada 2017), film ini mengikuti pembunuhan misterius anggota suku Osage di Oklahoma pada era 1920-an. Pada saat itu, masyarakat Osage sangat kaya karena banyaknya cadangan minyak yang ditemukan di tanah mereka, dan keputusan pengadilan memberi mereka hak untuk mengambil keuntungan dari sumber daya tersebut.

Fakta ini membuat masyarakat menjadi incaran peternak kulit putih setempat, William Hale. Ia dan beberapa orang lainnya membunuh lebih dari 60 anggota suku tersebut selama satu dekade dalam upaya untuk merebut kekuasaan ekonomi mereka. Pada saat itu, FBI yang baru dibentuk menyelidiki pembunuhan tersebut dan Hale akhirnya dihukum.

Setelah tampil secara eksklusif dalam Festival Film Cannes, Killers of the Flower Moonjuga dipastikan akan dirilis secara terbatas di Indonesia. Tentu saja penggemar film berkualitas sudah menantikan pameran akting dari Leonardo DiCaprio, pendatang baru Lily Gladstone, Robert De Niro, Jesse Plemons, hingga peraih Oscar 2023, Brendan Fraser dalam film ini.

The Killer dari David Fincher juga menjadi salah satu film paling ditunggu tahun ini. Filmnya melanjutkan kerja sama panjang David dengan layanan streaming Netflix setelah menjadi produser eksekutif sejumlah serial seperti House of Cardshingga Mindhunterdan menyutradarai film Mankpada 2020.



Foto: Netflix

The Killerdidasarkan pada seri novel grafis Prancis karya Alexis Nolent dan diadaptasi oleh penulis skenario Fight Club, Andrew Kevin Walker. Paramount Pictures memperoleh hak atas The Killerpada 2007 dan segera mengumumkan bahwa David akan menjadi sutradaranya. Pada 2007, Alexis yang menulis dengan nama pena Matz, berbicara tentang novel grafisnya pada Newsarama, sebagaimana dikutip Variety.

“Pembunuh bayaran adalah sosok yang memungkinkan menangani hal-hal seperti itu dengan cara yang tidak menyesal dan tidak menghakimi,” ujarnya. “Dan karena itu memungkinkan kami untuk menceritakan sebuah kisah yang bergantung pada keadaan pikirannya serta tindakannya”.

Aktor Inggris peraih dua nomine Oscar, Michael Fassbender, diserahi tanggung jawab besar memainkan peran sentral dalam The Killer. Diperkirakan peran ini sekaligus mengakhiri kekecewaan setelah bertahun-tahun Michael tenggelam dalam sejumlah karakter yang tak pernah memperlihatkan kapasitasnya sebagai aktor watak.

Setelah gagal dengan Blackhatyang mengambil salah satu lokasi syuting di Jakarta, Michael Mann kembali dengan salah satu film yang bisa saja menjadi salah satu film terbaik yang pernah dibuatnya. Berdasarkan biografi Enzo Ferrari: The Man and the Machine karyaoleh Brock Yates, filmFerrari berlatarkan musim panas tahun 1957.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More