10 Penjahat Marvel Paling Tidak Berguna di Semesta MCU
Minggu, 20 Agustus 2023 - 14:31 WIB
Norman Osborn dan Otto Octavius jelas punya peran yang lumayan signifikan. Max Dillon dan Flint Marko pun punya cerita yang berpengaruh di film itu. Tapi, tidak dengan Lizard. Satu-satunya dampak Lizard adalah ketika dia melawan Doctor Strange dan itu tidak tampak di layar.
Foto: Screen Rant
Todd Phelps sangat kaya. Tapi, dia jelas tidak punya otak untuk menggunakannya dengan tepat. Menyebut dirinya sebagai Hulk King, dia menyia-nyiakan hidupnya di komunitas online aneh. Kebenciannya pada She-Hulk tidak berdasarkan pada logika yang nyata, tapi hanya karena cemas pada cewek yang kuat.
Ide kalau Todd menyuntikkan serum Hulk dan berusaha menghadapi pahlawan yang sudah berpengalaman benar-benar absurd. Todd adalah anak manja dan selalu mendapatkan apa pun yang dia inginkan. Tapi, dia sama sekali tidak menggunakan otaknya dengan baik.
Foto: CBR
Brock Rumlow diperkenalkan sebagai anggota SHIELD yang kemudian mengadopsi nama Crossbones setelah hancurnya organisasi itu. Di komik, dialah yang membunuh Steve Rogers. Tapi, di film, dia malah langsung tewas di awal Civil War.
Avengers mengejar Crossbones selama 6 bulan ketika mereka berhadapan dengannya yang sedang mengincar senjata biologis di Lagos. Tapi, tanpa banyak perlawanan, Wanda melemparnya ke gedung dan menewaskan orang tidak bersalah dalam prosesnya yang kemudian memicu Perjanjian Sokovia. Tidak pernah terungkap mengapa dia mencari senjata itu atau siapa yang menyewanya.
Foto: Screen Rant
Sony Burch ingin membangun sebuah kerajaan kejahaan. Dia jelas punya rencana besar. Tapi, ide kalau Sony bisa bertahan di lanskap pahlawan dan penjahat super jelas konyol.
Sony memicu satu bencan ke bencana lain. Dia punya anugerah anak buah yang banyak, tapi hanya itu. Ant-Man bukanlah pahlawan Marvel yang paling mengintimidasi, tapi Sony tidak berdaya menghadapinya. Dengan menghadapi sains super, dia sama sekali tidak ada apa-apanya.
Foto: Slash Film
Eternals memperkenalkan konsep Celestial, Eternals, dan Deviants dalam satu film. Di film itu, ada satu Deviant yang berevolusi dan ingin mencuri kekuatan Ajax dan Gilgamesh, Kro. Dengan kekuatan itu, dia bisa menyembuhkan dirinya, lebih kuat, dan memberikannya hati nurani.
Tapi, target selanjutnya adalah Thena. Superhero dengan kekuatan kognitif itu dengan mudah membunuh Kro tanpa banyak usaha. Rasanya, tidak ada gunanya membangun karakter yang berevolusi begitu banyak tapi dibunuh begitu saja. Kro pergi tanpa meninggalkan dampak apa pun pada film tersebut.
Foto: MCU Wiki – Fandom
Taserface hanya peduli pada namanya. Dulunya, dia anak buah Yondu di Ravager dan melakukan pemberontakan. Seperti namanya, dia karakter yang ada untuk mengklaim kekuasaan. Dia sukses melakukan menggulingkan Yondu, tapi hanya itu.
6. Todd Phelps
Foto: Screen Rant
Todd Phelps sangat kaya. Tapi, dia jelas tidak punya otak untuk menggunakannya dengan tepat. Menyebut dirinya sebagai Hulk King, dia menyia-nyiakan hidupnya di komunitas online aneh. Kebenciannya pada She-Hulk tidak berdasarkan pada logika yang nyata, tapi hanya karena cemas pada cewek yang kuat.
Ide kalau Todd menyuntikkan serum Hulk dan berusaha menghadapi pahlawan yang sudah berpengalaman benar-benar absurd. Todd adalah anak manja dan selalu mendapatkan apa pun yang dia inginkan. Tapi, dia sama sekali tidak menggunakan otaknya dengan baik.
5. Brock Rumlow
Foto: CBR
Brock Rumlow diperkenalkan sebagai anggota SHIELD yang kemudian mengadopsi nama Crossbones setelah hancurnya organisasi itu. Di komik, dialah yang membunuh Steve Rogers. Tapi, di film, dia malah langsung tewas di awal Civil War.
Avengers mengejar Crossbones selama 6 bulan ketika mereka berhadapan dengannya yang sedang mengincar senjata biologis di Lagos. Tapi, tanpa banyak perlawanan, Wanda melemparnya ke gedung dan menewaskan orang tidak bersalah dalam prosesnya yang kemudian memicu Perjanjian Sokovia. Tidak pernah terungkap mengapa dia mencari senjata itu atau siapa yang menyewanya.
4. Sonny Burch
Foto: Screen Rant
Sony Burch ingin membangun sebuah kerajaan kejahaan. Dia jelas punya rencana besar. Tapi, ide kalau Sony bisa bertahan di lanskap pahlawan dan penjahat super jelas konyol.
Sony memicu satu bencan ke bencana lain. Dia punya anugerah anak buah yang banyak, tapi hanya itu. Ant-Man bukanlah pahlawan Marvel yang paling mengintimidasi, tapi Sony tidak berdaya menghadapinya. Dengan menghadapi sains super, dia sama sekali tidak ada apa-apanya.
3. Kro
Foto: Slash Film
Eternals memperkenalkan konsep Celestial, Eternals, dan Deviants dalam satu film. Di film itu, ada satu Deviant yang berevolusi dan ingin mencuri kekuatan Ajax dan Gilgamesh, Kro. Dengan kekuatan itu, dia bisa menyembuhkan dirinya, lebih kuat, dan memberikannya hati nurani.
Tapi, target selanjutnya adalah Thena. Superhero dengan kekuatan kognitif itu dengan mudah membunuh Kro tanpa banyak usaha. Rasanya, tidak ada gunanya membangun karakter yang berevolusi begitu banyak tapi dibunuh begitu saja. Kro pergi tanpa meninggalkan dampak apa pun pada film tersebut.
2. Taserface
Foto: MCU Wiki – Fandom
Taserface hanya peduli pada namanya. Dulunya, dia anak buah Yondu di Ravager dan melakukan pemberontakan. Seperti namanya, dia karakter yang ada untuk mengklaim kekuasaan. Dia sukses melakukan menggulingkan Yondu, tapi hanya itu.
tulis komentar anda