4 Drama Korea dengan Bujet Termahal tapi Dianggap Gagal

Senin, 14 Agustus 2023 - 13:02 WIB
Drama Korea dengan bujet termahal tapi flop atau gagal salah satunya adalah Snowdrop. Foto/JTBC
JAKARTA - Beberapa drama Korea mencatat angka biaya produksi termahal, antara lain karena membutuhkan efek CGI yang banyak, adegan kolosal, dan memasang nama terkenal.

Mengutip South China Morning Post, rata-rata biaya produksi drama Korea saat ini adalah 400 juta won per episode atau sekitar Rp4,5 miliar. Namun kini sudah tak aneh lagi jika ada serial yang sampai menghabiskan puluhan miliar won.

Serial fantasi Moving yang kini tengah tayang, menjadi drama Korea dengan biaya produksi terbesar saat ini, dengan angka 50 miliar won untuk 20 episode. Artinya, tiap episodenya menghabiskan sekitar Rp29 miliar. Untungnya, drama ini mayoritas direspons positif dan populer.



Namun tak semua drama berbujet mahal disambut dengan baik. Ada yang ratingnya anjlok. Ada juga yang ratingnya moderat, tapi karena memasang nama artis besar, ekspektasinya menjadi lebih tinggi dari biasanya.



Berikut ini empat drama Korea dengan bujet termahal, tapi dianggap flop atau gagal memenuhi ekspektasi.

1. Snowdrop (2021-2022)



Foto: JTBC

Snowdrop adalah drama romantis berlatar dunia politik dengan bujet diperkirakan mencapai sekitar 32 miliar won (Rp367,8 miliar) untuk 16 episode. Biaya ini diperlukan untuk menciptakan suasana Korea tahun 1980-an, juga memasang aktor terkenal pemain drakor sukses D.P. Jung Hae-in dan idol K-pop Jisoo BLACKPINK dalam debutnya sebagai pemain utama.

Sayangnya, bahkan sebelum dramanya ditayangkan, kritik keras dan kontroversi menyertai serial ini. Beberapa sponsor bahkan sampai menarik diri. Akibatnya, saat masa penayangannya di JTBC, Snowdrop menderita catatan rating yang buruk, tertingginya hanya 3,8%, itu pun untuk episode 2. Sementara rating terendahnya adalah 1,6%, jauh dari ekspektasi awalnya dengan daftar pemain yang populer.

2. The King Eternal Monarch (2020)



Foto: SBS

Drama Korea fantasi romantis ini sangat ditunggu-tunggu karena menjadi serial comeback-nya Lee Min-ho setelah ia menyelesaikan wamilnya. Drama ini juga dibintangi aktris Kim Go-eun, dan skenarionya dibuat oleh penulis jaminan serial laris dan populer Kim Eun-sook (The Heirs, Secret Garden, Descendants of the Sun, Goblin, Mr. Sunshine, dan yang terbaru The Glory).

Ditambah bujet produksinya yang diperkirakan mencapai 30 miliar won (Rp344,8 miliar) untuk menampilkan latar masa lalu dan masa kini, ekspektasi akan kisah yang spektakuler dan rating tinggi pun dipasang. Media juga terus memberitakan drama ini sebelum penayangannya.

Saat ditayangkan, rating debutnya memang tinggi, mencapai 10,1%. Rating tertingginya pun mencapai 11,6% saat tayang di SBS. Namun setelah itu rating terus turun hingga terendahnya mencapai 5,2%. Angka rating ini jauh dari ekspektasi penonton dan pengamat.

Penyebabnya diduga karena ceritanya yang tidak memuaskan sebagian penonton. juga beberapa kontroversi yang menyertainya, seperti adegan terkait gender dan arsitektur yang meniru kuil di Jepang. Selain itu, penayangan di platform streaming juga dianggap ikut berkontribusi pada minimnya rating di Korea. Namun yang pasti, hype drama ini tak seperti yang diharapkan.

3. Jirisan (2021)



Foto: tvN

Jirisan menghabiskan bujet 32 miliar won seperti Snowdrop, tapi nasibnya juga mirip dengan The King Eternal Monarch. Ratingnya tidak buruk, tapi di bawah ekspektasi karena memasang dua nama besar, yaitu salah satu aktris dengan honor termahal Jun Ji-hyun dan aktor Ju Ji-hoon.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More