SOROT: Ketika Penonton Malas Nonton Film Indonesia di Bioskop, Tunggu Tayang di Layanan Streaming

Foto: MD Pictures

Sama seperti halnya dengan film Ganjil Genapproduksi MD Pictures. Melihat rekam jejak dari Bene Dion selaku sutradara yang mengagetkan industri dengan Ngeri-Ngeri Sedap (beroleh lebih dari 2,8 juta penonton), kita pun menunggu film tersebut dengan deg-degan.

Saya menontonnya di hari kedua rilis tepat pada hari Iduladha di show kedua di Blok M Square. Saya terhenyak. Jumlah penonton terbilang sedikit padahal filmnya menurut saya cukup bagus dan menjadi salah satucerita komedi romantis lokal favorit saya sejauh ini. Dalam dua hari pertama rilis, Ganjil Genaphanya beroleh 46.718 orang.



Mungkin memang perlu bagi stakeholder berkepentingan dalam industri film Indonesia untuk melakukan riset berkelanjutan demi memantau sejumlah hal yang bisa menjadi masukan untuk menjaga keberlangsungan industri ini dalam jangka panjang. Jadinya kita pun tak perlu sekadar menduga soal faktor-faktor apa saja yang membuat film Indonesia nonhoror berjatuhan di box office tahun ini.

Terutama seberapa jauh korelasi antara window time (waktu tayang) antara film di bioskop dan di layanan streaming. Yang paling memungkinkan adalah regulasi yang jelas terkait window time tersebut yang berlaku untuk semua film Indonesia baik untuk waktu tayang di televisi maupun di layanan streaming. Ini karena kebijakan dari rumah-rumah produksi besar untuk secara cepat menayangkan film-film produksi mereka di layanan streaming berpengaruh pada industri secara keseluruhan.

Ichwan Persada

Sutradara/produser/penulis skenario, pernah menjadi dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute, bisa dikontak via Instagram @ichwanpersada