10 Aktor Terkenal yang Dibesarkan dalam Kemiskinan
Minggu, 04 Juni 2023 - 16:30 WIB
Demi kemudian putus sekolah. Dia meninggalkan rumahnya dan bekerja sebagai debt collector sebelum menjadi model dan kemudian masuk dunia akting. Dia menjadi salah satu aktris paling sukses di era 90-an.
Foto: The New York Times
Joaquin Phoenix lahir di sebuah keluarga yang merupakan bagian dari sekte kontroversial yang menimbulkan banyak penyiksaan terhadap dirinya dan saudaranya. Rumahnya dipenuhi tiket, mereka tidak punya toilet, dan hidup dalam kemiskinan ekstrem. Ketika dia berusia 3 tahun, keluarganya pindah dari Venezuela ke Miami dengan menumpangi kapal kargo.
Dia dan saudaranya kemudian meninggalkan orang tuanya dan pergi ke Los Angeles untuk mengamen di jalanan demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Joaquin dan mendiang kakaknya, River, akhirnya bisa masuk menjadi bintang iklan, lalu membintangi sebuah serial TV bersama. River kemudian menjadi salah satu aktor muda terbaik pada 90-an dan Joaquin akhirnya menjadi seorang legenda.
Foto: Today
Siapa sangka kalau Scarlet Johansson tumbuh di sebuah rumah tangga dengan income rendah? Keluarganya hidup dengan bantuan sosial (bansos) dan stiker makanan. Hubungan orang tuanya jadi renggang karena tidak bisa merawat anak-anak mereka sehingga mereka jadi stres.
Pengalaman masa kecilnya membuatnya menjadi penasihat untuk Feed America, organisasi terbesar Amerika yang bekerja untuk mengakhiri kelaparan di Amerika Serikat (AS). Ini karena dia sangat paham seperti apa kelaparan itu. Sekarang, dia adalah salah satu aktris berbayaran tertinggi di Hollywood.
Foto: Metacritic
Mark Walhberg adalah anak bungsu dari 9 bersaudara. Orang tuanya tidak bisa memenuhi kebutuhan punya 9 anak, yang artinya mereka hidup dalam kondisi miskin. Orang tuanya kemudian bercerai dan dia terjerumus dalam narkoba serta kekerasan. Dia bahkan harus masuk penjara atas perilaku bermasalahnya.
Mark mulai berusaha mengubah segalanya dan memperbaiki kehidupannya dengan memulai chapter bersih baru. Dia memulai kariernya sebagai penyanyi dengan nama Marky Mark and the Funky Bunch. Dia sukses dengan kariernya itu dan kemudia menjajal peruntungannya di dunia karier. Mark akhirnya menjadi salah satu aktor terbesar dalam 20 film terakhir.
Foto: Variety
Shia LaBeouf tumbuh di keluarga seniman yang kelaparan di Echo Park, California. Seperti banyak keluarga lain, perjuangan finansial menjadi beban orang tuanya. Makanya, dia pun memutuskan bekerja ketika berusia 10 tahun untuk membantu.
Dia mulai melakukan standup komedi meski takut dengan penerimaan audiensnya. Orang tuanya akhirnya berpisah ketika dia masih remaja. Dia tinggal bersama ibunya yang jatuh miskin sementara dia berusaha menjaga mereka bertahan. Shia akhirnya menemukan kesuksesan kreatif dengan komedi televisi Even Stevens sebelum mencapai karier film suskses dan kontrovesial.
Foto: The Hollywood Reporter
Mila Kunis berasal dari keluarga imigran dari Ukraina yang berusaha mendapatkan hidup yang lebih baik ketika dia pindah ke Amerika. Dana mereka begitu cekak sehingga mereka sering makan sup ketchup untuk memuaskan rasa lapar. Dengan penghambat bahasa dan situasi keluarganya, hidupnya pun jadi sulit.
6. Joaquin Phoenix
Foto: The New York Times
Joaquin Phoenix lahir di sebuah keluarga yang merupakan bagian dari sekte kontroversial yang menimbulkan banyak penyiksaan terhadap dirinya dan saudaranya. Rumahnya dipenuhi tiket, mereka tidak punya toilet, dan hidup dalam kemiskinan ekstrem. Ketika dia berusia 3 tahun, keluarganya pindah dari Venezuela ke Miami dengan menumpangi kapal kargo.
Dia dan saudaranya kemudian meninggalkan orang tuanya dan pergi ke Los Angeles untuk mengamen di jalanan demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Joaquin dan mendiang kakaknya, River, akhirnya bisa masuk menjadi bintang iklan, lalu membintangi sebuah serial TV bersama. River kemudian menjadi salah satu aktor muda terbaik pada 90-an dan Joaquin akhirnya menjadi seorang legenda.
5. Scarlett Johansson
Foto: Today
Siapa sangka kalau Scarlet Johansson tumbuh di sebuah rumah tangga dengan income rendah? Keluarganya hidup dengan bantuan sosial (bansos) dan stiker makanan. Hubungan orang tuanya jadi renggang karena tidak bisa merawat anak-anak mereka sehingga mereka jadi stres.
Pengalaman masa kecilnya membuatnya menjadi penasihat untuk Feed America, organisasi terbesar Amerika yang bekerja untuk mengakhiri kelaparan di Amerika Serikat (AS). Ini karena dia sangat paham seperti apa kelaparan itu. Sekarang, dia adalah salah satu aktris berbayaran tertinggi di Hollywood.
4. Mark Wahlberg
Foto: Metacritic
Mark Walhberg adalah anak bungsu dari 9 bersaudara. Orang tuanya tidak bisa memenuhi kebutuhan punya 9 anak, yang artinya mereka hidup dalam kondisi miskin. Orang tuanya kemudian bercerai dan dia terjerumus dalam narkoba serta kekerasan. Dia bahkan harus masuk penjara atas perilaku bermasalahnya.
Mark mulai berusaha mengubah segalanya dan memperbaiki kehidupannya dengan memulai chapter bersih baru. Dia memulai kariernya sebagai penyanyi dengan nama Marky Mark and the Funky Bunch. Dia sukses dengan kariernya itu dan kemudia menjajal peruntungannya di dunia karier. Mark akhirnya menjadi salah satu aktor terbesar dalam 20 film terakhir.
3. Shia LaBeouf
Foto: Variety
Shia LaBeouf tumbuh di keluarga seniman yang kelaparan di Echo Park, California. Seperti banyak keluarga lain, perjuangan finansial menjadi beban orang tuanya. Makanya, dia pun memutuskan bekerja ketika berusia 10 tahun untuk membantu.
Dia mulai melakukan standup komedi meski takut dengan penerimaan audiensnya. Orang tuanya akhirnya berpisah ketika dia masih remaja. Dia tinggal bersama ibunya yang jatuh miskin sementara dia berusaha menjaga mereka bertahan. Shia akhirnya menemukan kesuksesan kreatif dengan komedi televisi Even Stevens sebelum mencapai karier film suskses dan kontrovesial.
2. Mila Kunis
Foto: The Hollywood Reporter
Mila Kunis berasal dari keluarga imigran dari Ukraina yang berusaha mendapatkan hidup yang lebih baik ketika dia pindah ke Amerika. Dana mereka begitu cekak sehingga mereka sering makan sup ketchup untuk memuaskan rasa lapar. Dengan penghambat bahasa dan situasi keluarganya, hidupnya pun jadi sulit.
Lihat Juga :
tulis komentar anda