9 Fandom Paling Toksik di Dunia, Ada yang Kamu Ikutin?

Jum'at, 19 Mei 2023 - 20:23 WIB
Fandom toksik bisa membuat orang lain risih. Mereka dikenal sebagai kaum antikritik yang merasa kecintaan mereka terhadap suatu produk itu sudah paling benar. (Foto: Win.gg)
Fandom adalah salah satu kelompok terkuat di bumi. Ini merupakan wadah bagi orang-orang yang menyukai sesuatu dari level biasa sampai obsesif. Mereka menemukan cara untuk memuji dan memperlihatkan kekaguman itu lewat berbagai platform, dari Con, panel, dan forum di mana penggemar bisa memamerkan kecintaan merek itu.

Tapi, kemudian ada internet. Banyak orang yang mulai menjadi “stan” di seluruh media sosial dan membawa sejumlah “benih” buruk. Dari sinilah kemudian tercipta fandom toksik. Mereka adalah orang-orang antikritik, cinta pada produk secara berlebihan, dan bahkan merasa lebih tahu ketimbang kreator produk tersebut.

Fandom toksik ini ada di banyak media hiburan. Musik, film, game, dan bahkan olahraga. Akibatnya, banyak orang memilih berpedoman “yang waras ngalah” ketimbang berhadapan dengan fandom ini. Yang aneh, fandom ini jarang yang merasa kalau diri mereka toksik karena cinta buta. Apa saja fandom paling toksik di dunia? Mengutip Fiction Horizon, inilah 9 di antaranya!



9. Fandom Game





Foto: Wired

Game, mau online, video, atau mobile, seharusnya menjadi sumber hiburan. Tapi, nyatanya, ada banyak orang yang kemudian terobsesi pada game tertentu. Membahas game yang dimainkan kepada orang lain itu sah-sah saja. Tapi, bahasannya akan menjadi toksik ketika orang yang diajak bicara itu tidak tertarik pada game, mengkritik game itu, atau ternyata fandom game lain. Tak hanya itu, fandom game juga tak jarang menyerang developer game yang mereka sukai tersebut.

Fandom ini sepertinya juga tidak tahu caranya untuk mendinginkan kepala. Sejumlah fandom terlihat seolah lebih tahu game-nya ketimbang kreatornya. Sejumlah developer game akhirnya memutuskan tidak lagi membuat unggahan tentang game mereka di media sosial. Di sisi lain, game juga diisi orang-orang yang tidak bisa menerima kekalahan yang menciptakan suasana toksik lagi.

8. Fandom Nostalgia



Foto: Patriot Press

Kesulitan kehidupan sehari-hari masa kini sering kali membuat orang yang lebih tua mengeluhkan betapa semuanya lebih baik dulu. Hal yang sama terjadi di dunia fiktif. Contohnya adalah Spider-Man baru yang dipilih untuk meneruskan cerita superhero terkenal Marvel itu di MCU dan perbandingan pun dimulai. Bukan perbandingan, sih. Tapi, opini negatif terhadap Tom Holland dan pujian setinggi langit untuk Spider-Man versi Tobey Maguire.

Penggambaran Tom atas pahlawan itu menenangkan banyak penggemar. Tapi, setelah Spider-Man: No Way Home dirilis, bahasan Spider-Man-nya Tobey Maguire lebih baik dimulai lagi. Tidak ada yang melarang orang suka kartun atau anime baru hanya karena kartun dulu lebih baik. Sekarang, setiap generasi tua mengkritik generasi muda untuk setiap hal dan itu tidak akan pernah berhenti.

7. Fandom Marvel dan DC



Foto: Clutch Points

Penggemar komik selalu bergairah dengan kesukaan mereka terhadap cerita superhero. Tapi, cinta itu meningkat ke Marvel Cinematic Universe (MCU) dan kadang, penggemar Marvel benar-benar toksik dan menjengkelkan. Ketika Captain Marvel keluar, para fanboy-nya mulai mencaci maki film itu dari segalanya, sampai ke titik melecehkan. Captain Marvel memang bukan film bagus, tapi mengapa orang tidak mengkritiknya secara normal saja? Debat antara Marvel vs DC yang sudah lama terjadi juga tidak pernah berujung.

Di sisi lain, fandom DC pun tidak alim-alim banget. Pelecehan terhadap Candace Patton, Emily Bett Rickards, dan Katie Cassidy di Arrowverse bisa membuat sejumlah orang dipenjara. Sementara Patty Jenkins diserang di media sosial setelah WW84. Setiap aktor yang memerankan Batman juga mengalami hal yang sama. Sebelum didapuk memimpin DC Studios, James Gunn pernah dituduh sebagai mata-mata Marvel setelah menukangi The Suicide Squad dan Peacemaker. Tapi, sekarang ada juga yang memujanya bak dewa, meski tetap ada yang mencaci maki dia karena dianggap “tidak akan sebaik” Zack Snyder.

6. Fandom Zack Snyder



Foto: Variety

Ada puluhan tagar mirip #ReleasetheSnyderCut dan #RevivetheSnyderverse yang muncul lagi di media sosial selama beberapa tahun terakhir. Untuk sejumlah alasan, Zack Snyder mendapatkan banyak penggemar yang punya perilaku sekte seperti itu. Penggemar mempromosikan film-film ke titik di mana beberapa di antara mereka menggunakan putri sutradara itu yang sudah meninggal. Ini adalah level lain ketidaksensitifan dan delusi.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More