Melihat Sejarah Diskriminasi Warna Kulit di Amerika lewat Film The Great Debaters

Selasa, 14 April 2020 - 13:42 WIB
Denzel Washington menyutradarai sekaligus bermain dalam film yang terinspirasi kisah nyata The Great Debaters. Foto/The Weinstein Company
JAKARTA - Bagi kalian para debaters sejati, pasti tahu film "The Great Debaters" yang disutradarai dan dibintangi Denzel Washington.

Film yang diangkat dari kisah nyata ini bercerita tentang tim debat dari Wiley College yang merupakan kampus orang kulit hitam di Marshall, Texas, dan perjalanan mereka berkompetisi melawan Harvard sebagai kampus orang kulit putih paling terkenal saat itu.

Film dengan latar tahun 1930-an ini juga mengangkat isu rasisme warna kulit di Amerika Serikat. Orang kulit hitam pada saat itu kedudukannya dianggap rendah dan sering kali diberi hukuman mati tanpa pengadilan. Fakta yang mengerikan ini ditampilkan secara apik lewat perjalanan tim debat Wiley College.

Mau tau apa aja diskriminasi warna kulit di Amerika yang ditampilkan lewat film yang dirilis pada 2007 ini? Simak yang berikut ini.

1. SISTEM PENDIDIKAN YANG BERBEDA





Foto: Twitter @wileycollege

Pada film tersebut diperlihatkan bahwa orang kulit hitam dan orang kulit putih ditempatkan di kampus yang terpisah. Diskriminasi pendidikan ini semakin terlihat ketika Wiley College bersaing dengan Oklahoma City University yang menjadi tuan rumah acara debat. Persaingan antara dua kampus ini merupakan momen pertama kalinya kampus orang kulit hitam bersaing dengan kampus orang kulit putih.

Salah satu karakter kulit berwarna dalam film ini, Samantha Booke, pada pidatonya dalam perdebatan ini mengatakan bahwa pemerintah punya anggaran lima kali lebih besar untuk pendidikan kampus orang kulit putih daripada orang kulit hitam. Jelas perbedaan anggaran ini berimbas kepada kualitas pendidikan yang timpang antara dua ras ini.

2. DIHUKUM TANPA PROSES PENGADILAN



Foto: atlantablackstar.com

Melvin B. Tolson yang merupakan pelatih tim debat Wiley College punya perkumpulan serikat para pekerja di Marshall, Texas. Anggotanya terdiri dari orang kulit putih dan kulit hitam, yang rutin mengadakan pertemuan tertutup.

Kegiatan ini ditentang Texas Rangers atau Kepolisian Texas yang lalu menahan Melvin. Penahanannya menjadi kontroversi di kalangan masyarakat karena dia ditahan tanpa alasan dan proses hukum. Pihak kepolisian akhirnya terpaksa membebaskan Melvin karena massa yang semakin banyak.

3. PEMBANTAIAN ORANG KULIT HITAM



Foto: theatlantic.com

Pada perjalanan menuju Howard University, Melvin dan tim debatnya melalui kerumunan massa yang sedang membakar hidup-hidup orang kulit hitam yang disalib. Pemandangan tersebut membuat syok seluruh tim. James Farmer, Jr pada pidatonya melawan Harvard mengatakan bahwa di Texas, orang negro dieksekusi mati tanpa ada alasan yang jelas apakah ia pencuri, pembunuh, atau hanya sekadar seorang negro.

Rasisme terhadap orang kulit hitam di Amerika juga ditunggangi oleh beberapa kelompok masyarakat yang menganut supermasi kulit putih. Ku Klux Klan (KKK) merupakan salah satu dari organisasi tersebut.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More