10 Film Ini Nekat Ambil Risiko, tapi Hasilnya Rungkad Abis!
Rabu, 26 April 2023 - 08:08 WIB
Nyaris seperti sebuah kesepakatan kalau act ketiga Wonder Woman itu tidak bekerja dengan baik. Tapi, pelajaran itu tidak diambil di sekuelnya. Sekuel itu mengambil banyak risiko membuat skenarionya jadi lebih kocak dan keputusan yang dipertanyakan dengan karakter Diana Prince yang dibenci penggemar.
Foto: The Hollywood Reporter
Waterworld adalah sebuah pertaruhan besar. Tidak hanya bagi studionya, tapi juga aktornya. Kevin Costner bahkan menolak berperan sebagai Andy Dufresne di The Shawshank Redemption demi Waterworld. Keputusan ini masih disesalinya sampai sekarang.
Waterworld bisa dianggap sebagai salah satu kehancuran besar pertama box office. Meskipun angka kerugiannya tidak sebesar seperti sekarang. Film ini sebenarnya punya adegan yang mengagumkan dan mencengangkan, tapi audiens tidak pernah merasa terkoneksi dengan film itu seperti dengan film besar lainnya.
Foto: Forbes
Shazam! yang dirilis pada 2019 cukup populer. Jadi, bukanlah sesuatu yang aneh kalau kemudian Warner Bros. ingin mengangkat penjahat utamanya dan memberinya sebuah film. Ini diwujudkan dengan Black Adam yang dirilis pada 2022 dengan Dwayne “The Rock” Johnson sebagai bintangnya.
Di dunia Dwayne, dia harus menjadi karakter utamanya. Tapi, ini jadi bumerang di film superhero yang terasa 20 tahun lebih telat. Film ini juga menggagalkan semesta terkoneksinya sendiri. Film ini membuat penggemar membenci Dwayne yang mengubah penjahat itu menjadi antihero.
Foto: Variety
After Earth punya semua elemen untuk menjadi hit besar. Film ini dibintangi Will Smith dan anaknya, Jaden Smith. Film ini juga ditukangi sutradara kondang, yaitu M. Night Shyamalan. Ceritanya pun cukup unik dengan mengangkat tema bonding antara anak dan ayahnya di dunia yang antah berantah.
Sayangnya, film ini tidak menarik kritikus dan penonton. Film ini jeblok di box office dan mendapatkan caci maki. Salah satu yang paling dikeluhkan di film ini adalah aksen yang dipilih Will dan Jaden untuk karakter mereka. Banyak penonton yang mengklaim kalau film itu tidak bisa ditonton.
Foto: Screen Rant
The Mummy yang dirilis pada 1999 adalah sebuah kesuksesan. Film ini kemudian disusul sejumlah sekuel dan spinoff. Kepincut mengulangi kesuksesan ini, Universal Pictures memutuskan untuk me-remake atau membuat ulang film ini. Sayangnya, pertaruhan besar itu tidak berhasil.
The Mummy versi 2017 ini langsung jeblok begitu tayang di bioskop. Pesona Tom Cruise tidak cukup menutupi kekurangan film itu. Dibandingkan dengan versi 1999, versi 2017 ini terlalu serius. Penonton bahkan bertanya-tanya apa poin film itu sesungguhnya.
Foto: Collider
Kesuksesan Star Wars membuat Disney bernafsu untuk membuat franchise besar lainnya di koleksi mereka. Inilah yang mendorong mereka untuk mengadaptasi John Carter ke layar lebar dengan harapan bisa menjelma menjadi serial yang ditunggu orang. Tak heran, studio itu menggelontorkan dana yang sangat besar.
6. Waterworld
Foto: The Hollywood Reporter
Waterworld adalah sebuah pertaruhan besar. Tidak hanya bagi studionya, tapi juga aktornya. Kevin Costner bahkan menolak berperan sebagai Andy Dufresne di The Shawshank Redemption demi Waterworld. Keputusan ini masih disesalinya sampai sekarang.
Waterworld bisa dianggap sebagai salah satu kehancuran besar pertama box office. Meskipun angka kerugiannya tidak sebesar seperti sekarang. Film ini sebenarnya punya adegan yang mengagumkan dan mencengangkan, tapi audiens tidak pernah merasa terkoneksi dengan film itu seperti dengan film besar lainnya.
5. Black Adam
Foto: Forbes
Shazam! yang dirilis pada 2019 cukup populer. Jadi, bukanlah sesuatu yang aneh kalau kemudian Warner Bros. ingin mengangkat penjahat utamanya dan memberinya sebuah film. Ini diwujudkan dengan Black Adam yang dirilis pada 2022 dengan Dwayne “The Rock” Johnson sebagai bintangnya.
Di dunia Dwayne, dia harus menjadi karakter utamanya. Tapi, ini jadi bumerang di film superhero yang terasa 20 tahun lebih telat. Film ini juga menggagalkan semesta terkoneksinya sendiri. Film ini membuat penggemar membenci Dwayne yang mengubah penjahat itu menjadi antihero.
4. After Earth
Foto: Variety
After Earth punya semua elemen untuk menjadi hit besar. Film ini dibintangi Will Smith dan anaknya, Jaden Smith. Film ini juga ditukangi sutradara kondang, yaitu M. Night Shyamalan. Ceritanya pun cukup unik dengan mengangkat tema bonding antara anak dan ayahnya di dunia yang antah berantah.
Sayangnya, film ini tidak menarik kritikus dan penonton. Film ini jeblok di box office dan mendapatkan caci maki. Salah satu yang paling dikeluhkan di film ini adalah aksen yang dipilih Will dan Jaden untuk karakter mereka. Banyak penonton yang mengklaim kalau film itu tidak bisa ditonton.
3. The Mummy
Foto: Screen Rant
The Mummy yang dirilis pada 1999 adalah sebuah kesuksesan. Film ini kemudian disusul sejumlah sekuel dan spinoff. Kepincut mengulangi kesuksesan ini, Universal Pictures memutuskan untuk me-remake atau membuat ulang film ini. Sayangnya, pertaruhan besar itu tidak berhasil.
The Mummy versi 2017 ini langsung jeblok begitu tayang di bioskop. Pesona Tom Cruise tidak cukup menutupi kekurangan film itu. Dibandingkan dengan versi 1999, versi 2017 ini terlalu serius. Penonton bahkan bertanya-tanya apa poin film itu sesungguhnya.
2. John Carter
Foto: Collider
Kesuksesan Star Wars membuat Disney bernafsu untuk membuat franchise besar lainnya di koleksi mereka. Inilah yang mendorong mereka untuk mengadaptasi John Carter ke layar lebar dengan harapan bisa menjelma menjadi serial yang ditunggu orang. Tak heran, studio itu menggelontorkan dana yang sangat besar.
tulis komentar anda