CERMIN: Detektif, Tersangka, dan Obsesi di Antara Keduanya
Sabtu, 18 Maret 2023 - 07:19 WIB
Hae-joon pun menjadi tak bahagia karenanya. Ia susah tidur. Hidupnya tak bergairah. Hingga Seo-rae masuk kembali ke dalam kehidupannya, juga melalui kasus pembunuhan.
Kali ini suaminya ditemukan tergeletak tak bernyawa di dasar kolam renang yang sudah dikuras. Hae-joon tak percaya dengan kebetulan. Tapi ia masih tak bisa keluar dari lingkaran obsesi dan nafsunya kepada perempuan itu.
Foto:CJ Entertainment
Pandangannya kabur, penilaiannya semakin tak adil. Dan Seo-rae tahu dan memanfaatkan itu. Kita sebagai penonton sekali lagi dikejutkan dengan apa yang sesungguhnya menjadi inti pembicaraan Chan-wook kali ini. Karena ini bukan sekadar kisah cinta penuh obsesi dan nafsu.
Saya menyukai film Korea sejak menyaksikan Oasiskarya Lee Chang-dong di Jakarta International Film Festival(JIFFest) pada 2004. Waktu itu bahkan Chang-dong datang dan menjadi tamu istimewa dan berbagi pengalaman seputar kebangkitan sinema Korea. Seperti Decision to Leave, Oasisjuga tak bicara hal-hal besar.
Ia 'hanya' bercerita tentang cinta di antara dua manusia, si laki-laki ber-IQ rendah dan si perempuan penderita cerebral palsy. Lewat bahasa sinema, cinta itu diterjemahkan dengan menarik, memukau, dan mengelus hati.
Melalui film-film seperti Oasis, Parasite,hingga Decision to Leave, kita masih perlu belajar banyak hal dari sinema Korea Selatan tentang cara bercerita yang khas. Sebuah cerita boleh saja sederhana, tapi di tangan pencerita yang brilian, ia masih tetap bisa memukau.
Seperti Decision to Leaveyang sejatinya adalah kisah cinta nan tragis, tapi masih bisa dituturkan dari sudut pandang menarik dan berlapis-lapis oleh Chan-wook.
DECISION TO LEAVE
Produser: Park Chan-wook, Ko Dae-seok
Sutradara: Park Chan-wook
Penulis Skenario: Park Chan-wook, Chung Seo-kyung
Pemain: Park Hae-il, Tang Wei, Lee Jung-hyun
Ichwan Persada
Sutradara/produser/penulis skenario, pernah menjadi dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute
Kali ini suaminya ditemukan tergeletak tak bernyawa di dasar kolam renang yang sudah dikuras. Hae-joon tak percaya dengan kebetulan. Tapi ia masih tak bisa keluar dari lingkaran obsesi dan nafsunya kepada perempuan itu.
Foto:CJ Entertainment
Pandangannya kabur, penilaiannya semakin tak adil. Dan Seo-rae tahu dan memanfaatkan itu. Kita sebagai penonton sekali lagi dikejutkan dengan apa yang sesungguhnya menjadi inti pembicaraan Chan-wook kali ini. Karena ini bukan sekadar kisah cinta penuh obsesi dan nafsu.
Saya menyukai film Korea sejak menyaksikan Oasiskarya Lee Chang-dong di Jakarta International Film Festival(JIFFest) pada 2004. Waktu itu bahkan Chang-dong datang dan menjadi tamu istimewa dan berbagi pengalaman seputar kebangkitan sinema Korea. Seperti Decision to Leave, Oasisjuga tak bicara hal-hal besar.
Ia 'hanya' bercerita tentang cinta di antara dua manusia, si laki-laki ber-IQ rendah dan si perempuan penderita cerebral palsy. Lewat bahasa sinema, cinta itu diterjemahkan dengan menarik, memukau, dan mengelus hati.
Melalui film-film seperti Oasis, Parasite,hingga Decision to Leave, kita masih perlu belajar banyak hal dari sinema Korea Selatan tentang cara bercerita yang khas. Sebuah cerita boleh saja sederhana, tapi di tangan pencerita yang brilian, ia masih tetap bisa memukau.
Seperti Decision to Leaveyang sejatinya adalah kisah cinta nan tragis, tapi masih bisa dituturkan dari sudut pandang menarik dan berlapis-lapis oleh Chan-wook.
DECISION TO LEAVE
Produser: Park Chan-wook, Ko Dae-seok
Sutradara: Park Chan-wook
Penulis Skenario: Park Chan-wook, Chung Seo-kyung
Pemain: Park Hae-il, Tang Wei, Lee Jung-hyun
Ichwan Persada
Sutradara/produser/penulis skenario, pernah menjadi dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute
(ita)
Lihat Juga :
tulis komentar anda