10 Film Marvel Ini Terasa Diatur buat Gagal sejak Awal

Selasa, 28 Februari 2023 - 10:40 WIB
Dengan orang mulai jengah terhadap konten Marvel, ada seruan agar franchise itu mendobrak formula film superhero. Tapi, ketika Eternals melakukan itu, film itu malah dikritik karena tidak menjadi film khas Marvel. Jadi bingung, kan?

Eternals berpusat pada karakter dan hubungan mereka serta rasa kasih sayang satu sama lain bukan plot mengakhiri dunia yang setiap penonton pasti tahu kalau pahlawannya akan menang. Ini membuat audiens menuntut formula berfokus plot sperti yang sudah-sudah. Meski Eternals menjadi salah satu film yang paling banyak di-stream di Disney+ pada 2022, film itu mendapatkan ulasan campuran ketika memperluas definisi film Marvel.

5. Ghost Rider — 2007



Foto: Den of Geek

Ghost Rider bukanlah film unik di Marvel. Film itu diatur untuk gagal kali pertama, dapat sekuel, dan gagal lagi. Menurut Nicolas Cage, Ghost Rider tercerai berai karena tidak diizinkan mendapatkan rating Dewasa, sehingga menjadi salah satu film superhero paling jelek versi IMDb.

Nicolas memandang Ghost Rider sebagai karakter edgy yang menghadapi subyek menakutkan. Sehingga, rating Dewasa adalah yang terbaik untuk bisa menggambarkan karakter dan ceritanya dengan layak dari skrip David Goyer. Karena perubahan rencana terhadap Ghost Rider, plot dan gambaran film itu menjadi tamparan ketika tim kreatif kehilangan banyak suara untuk memuaskan audiens.

4. Elektra — 2005



Foto: NME

Setelah Daredevil meraup dua kali lipat anggarannya meski mendapatkan kritikan karena estetika dan nadanya dengan Stan Lee menyebut film ini salah paham terhadap Daredevil, Fox memberi lampu hijau untuk Elektra. Karakter itu diperkenalkan di Daredevil. Tapi, alih-alih belajar dari kesalahan Daredevil, Elektra diperbolehkan untuk gagal.

Elektra terburu-buru diproduksi sehingga menghasilkan skrip jelek dan lini cerita yang meruntuhkan film itu. Meski Jennifer Garner meraih pujian atas penampilannya, Elektra jeblok di box office. Buruknya pendapatan Elektra di box office ini membuat film ini jadi bahan untuk dipakai sebagai bukti kalau cewek seharusnya tidak memimpin film superhero seperti kalau masalah sebenarnya adalah gender peran utama dan bukan karena Elektra adalah film jelek.

3. Avengers: Age of Ultron — 2015



Foto: Letterboxd

Age of Ultron mungkin punya salah satu perkenalan penjahat terbaik di MCU. Tapi, itu tidak cukup menyelamatkannya dari menjadi film terjelek Avengers dan kegagalan kreatif terbesar Marvel. Reputasi ini terus bertahan selama bertahun-tahun setelah film itu dirilis meski film itu sukses di box office.

Penggunaan karakter film itu adalah salah satu kekecewaan terbesarnya, yang menyebabkan Age of Ultron mendapatkan kritikan. Salah satu kekurangan besarnya adalah mengurangi peran Black Widow menjadi tak lebih dari sekadar calon pacar. Di momen kelemahan lain, Age of Ultron memperkenalkan kembar Maximoff hanya untuk membunuh Pietro. Film ini punya momennya, tapi ini adalah titik rendah bagi terlalu banyak karakter yang disukai penggemar.

2. Captain Marvel — 2019



Foto: Entertainment Weekly

Menyusul ulasan tinggi terhadap Infinity War dan dirilisnya Ant-Man and The Wasp, Captain Marvel menghadapi pertarungan yang sengit. Film itu adalah film terakhir yang dirilis sebelum Endgame. Sayang, jadwal perilisan Captain Marvel bukanlah yang ingin dilihat penggemar saat itu.

Memperkenalkan Captain Marvel yang kuat tepat sebelum film MCU yang paling diantisiapasi itu terasa terlalu nyaman bagi penggemar. Ini meyebabkan kritikan tentang kapan Captain Marvel menentukan sebuah ancaman sudah cukup penting baginya. Selain itu, kembali ke era 90-an membuat Captain Marvel terasa di luar dunia yang ingin ditonton penggemar. Kalau saja Captain Marvel dirilis di waktu yang tepat di MCU, filmnya mungkin akan diterima dengan lebih baik.



1. Black Widow — 2021



Foto: The Guardian

Black Widow adalah film kuat dan bertanggung jawab atas perkenalan favorit penggemar MCU saat ini, Yelena Belova. Sayang, film ini dirilis terlalu terlambat untuk memberi dampak pada karakter Natasha Romanoff. Film 2021 itu dirilis setelah kematian tragis Natasha di Avengers: Endgame.

Black Widow sebenarnya menambah kedalaman terhadap karakter itu. Tapi, karena Natasha sudah mati, maka itu jadi terasa tidak masuk akal dan membuat sejumlah penggemar kalau film ini tidak penting buat ditonton. Kalau film solo Black Widow ini dirilis di fase awal MCU, film ini pasti akan menambah investasi penonton terhadap film dan karakter itu ketimbang yang akhirnya diterima Black Widow setelah dirilis.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More