10 Karakter Pahlawan Anime Ini Tidak Punya Motivasi Mulia
Minggu, 19 Februari 2023 - 07:07 WIB
Setelah pembunuh ayahnya tewas, Thorfinn tidak punya beban lagi dan menerima nasibnya sebagai budak. Setelah menjalani hidup dengan amarah ketika masih kecil, Thorfinn tidak pernah memikirkan apa yang pernah dia inginkan dalam hidup. Itu karena bertarung adalah satu-satunya yang dia tahu.
Foto: SportsKeeda
Di One Punch Man, Saitama awalnya hanya ingin menjadi pahlawan untuk asyik-asyik. Meski begitu, dia tetap melatih tubuhnya sampai batasan dan menjadi manusia terkuat. Setelah mewujudkan cita-citanya, tidak ada lagi yang dia inginkan dalam hidup.
Saitama berharap bisa menemukan pertarungan yang seimbang sekali saja. Tapi, dia biasanya tiak keluar dari zona nyamannya untuk mencari lawan yang seimbang itu seperti pahlawan anime terobsesi pertarungan seperti Goku dari Dragon Ball. Karena Saitama menjadi pahlawan demi kesenangan, fakta kalau dia tidak bisa menemukan musuh yang cukup kuat untuk memberinya tantangan itu menjengkelkan baginya bukannya menjadi prinsip yang bisa memotivasinya.
Foto: Epicstream
Di Blue Lock, Nagi bahkan tidak suka sepak bola ketika dia kali pertama mulai bermain atas nasihat Reo. Tapi, dia tahu kalau itu memberinya sesuatu untuk dilakukan. Dia mahir melakukanya, jadi dia terus bermain.
Bagi seseorang yang memulai olahraga karena iseng, Nagi adalah pemain yang sangat berbakat dan teman setim Yoichi Isagi. Bagian besar dari perkembangan menyeluruh Nagi sebagai karakter adalah kesadaran lambatnya kalau dia menikmati sepak bola. Tapi, kesadaran itu hanya muncul ketika itu memberinya tantangan sejati lewat lawan yang layak.
Foto: CBR
Dari awal Neon Genesis Evangelion, Shinji juga menjelaskan kalau dia tidak ingin menjadi seorang pilot Eva. Kecemasan intensif dan ketakutannya membuatnya membeku di situasi sulit. Terlebih, dia juga bukan orang yang kasar.
Sayangnya, bagi Shinji, dia benar-benar tidak punya pilihan. Ini karena hanya dialah satu-satunya orang yang bisa memiloti Eva 01. Sementara dia memang memperlihatkan potensi tersembunyi di serial itu, keengganannya untuk bertarung hanya digantikan hasratnya untuk melindungi mereka yang dia pedulikan.
Foto: CBR
Ketika Naofumi kali pertama dipanggil ke dunia isekai sebagai Pahlawan Tameng di The Rising of the Shield Hero, dia yakin kalau itu akan menjadi petualangan yang luar biasa. Sayang, dia malah mengalami kejadian yang tidak mengenakkan sama sekali. Setelah dikhianati dan disingkirkan negara yang memanggilnya, Naofumi tidak lagi berhasrat menjadi pahlawan sama sekali.
Alih-alih, Naofumi menghabiskan sebagian besar waktu untuk memberontak melawan raja, membantu orang lemah yang membutuhkan, atau mengasah keterampilannya karena harus bertahan hidup. Pada akhirnya, semua perjuangan itu membangunnya menjadi pahlawan terkuat di tanah tersebut. Tapi, Naofumi sudah menjadi pahlawan ogah-ogahan.
Foto: Wikipedia
Ichigo tidak pernah ingin menjadi seorang pahlawan. Dia juga jelas tidak pernah meminta menjadi Shinigami. Tapi, dia masih memenuhi peran itu karena hanya dia yang bisa. Seiring berjalannya Bleach, Ichigo terus menerus dipaksa menjadi pelindung teman-temannya. Itulah yang akhirnya menjadi faktor yang mendorongnya untuk terus menjadi lebih kuat.
6. Saitama — One Punch Man
Foto: SportsKeeda
Di One Punch Man, Saitama awalnya hanya ingin menjadi pahlawan untuk asyik-asyik. Meski begitu, dia tetap melatih tubuhnya sampai batasan dan menjadi manusia terkuat. Setelah mewujudkan cita-citanya, tidak ada lagi yang dia inginkan dalam hidup.
Saitama berharap bisa menemukan pertarungan yang seimbang sekali saja. Tapi, dia biasanya tiak keluar dari zona nyamannya untuk mencari lawan yang seimbang itu seperti pahlawan anime terobsesi pertarungan seperti Goku dari Dragon Ball. Karena Saitama menjadi pahlawan demi kesenangan, fakta kalau dia tidak bisa menemukan musuh yang cukup kuat untuk memberinya tantangan itu menjengkelkan baginya bukannya menjadi prinsip yang bisa memotivasinya.
5. Nagi — Blue Lock
Foto: Epicstream
Di Blue Lock, Nagi bahkan tidak suka sepak bola ketika dia kali pertama mulai bermain atas nasihat Reo. Tapi, dia tahu kalau itu memberinya sesuatu untuk dilakukan. Dia mahir melakukanya, jadi dia terus bermain.
Bagi seseorang yang memulai olahraga karena iseng, Nagi adalah pemain yang sangat berbakat dan teman setim Yoichi Isagi. Bagian besar dari perkembangan menyeluruh Nagi sebagai karakter adalah kesadaran lambatnya kalau dia menikmati sepak bola. Tapi, kesadaran itu hanya muncul ketika itu memberinya tantangan sejati lewat lawan yang layak.
4. Shinji Ikari — Neon Genesis Evangelion
Foto: CBR
Dari awal Neon Genesis Evangelion, Shinji juga menjelaskan kalau dia tidak ingin menjadi seorang pilot Eva. Kecemasan intensif dan ketakutannya membuatnya membeku di situasi sulit. Terlebih, dia juga bukan orang yang kasar.
Sayangnya, bagi Shinji, dia benar-benar tidak punya pilihan. Ini karena hanya dialah satu-satunya orang yang bisa memiloti Eva 01. Sementara dia memang memperlihatkan potensi tersembunyi di serial itu, keengganannya untuk bertarung hanya digantikan hasratnya untuk melindungi mereka yang dia pedulikan.
3. Naofumi Iwatani — The Rising of the Shield Hero
Foto: CBR
Ketika Naofumi kali pertama dipanggil ke dunia isekai sebagai Pahlawan Tameng di The Rising of the Shield Hero, dia yakin kalau itu akan menjadi petualangan yang luar biasa. Sayang, dia malah mengalami kejadian yang tidak mengenakkan sama sekali. Setelah dikhianati dan disingkirkan negara yang memanggilnya, Naofumi tidak lagi berhasrat menjadi pahlawan sama sekali.
Alih-alih, Naofumi menghabiskan sebagian besar waktu untuk memberontak melawan raja, membantu orang lemah yang membutuhkan, atau mengasah keterampilannya karena harus bertahan hidup. Pada akhirnya, semua perjuangan itu membangunnya menjadi pahlawan terkuat di tanah tersebut. Tapi, Naofumi sudah menjadi pahlawan ogah-ogahan.
2. Ichigo Kurosaki — Bleach
Foto: Wikipedia
Ichigo tidak pernah ingin menjadi seorang pahlawan. Dia juga jelas tidak pernah meminta menjadi Shinigami. Tapi, dia masih memenuhi peran itu karena hanya dia yang bisa. Seiring berjalannya Bleach, Ichigo terus menerus dipaksa menjadi pelindung teman-temannya. Itulah yang akhirnya menjadi faktor yang mendorongnya untuk terus menjadi lebih kuat.
tulis komentar anda