10 Film Paling Membingungkan, Bikin Pusing dan Gagal Paham
Jum'at, 17 Februari 2023 - 10:54 WIB
Bersama dengan perjalanan menembus bahaya di antariksa grup itu, aliran waktu jadi terganggu dan melompat maju mundur selama puluhan tahun dalam sekali waktu. Pada akhirnya, waktu jadi lingkaran utuh, kembali ke awal, sebelum akhirnya maju ke satu abad di masa depan. Meski film ini memang menjelaskan bagaimana itu terjadi, tidak mudah untuk bisa memahaminya saat pertama menonton film ini. Interstellar bisa ditonton di Netflix.
Foto: NME
Memento adalah film yang juga dibesut Christopher Nolan. Film itu dibintangi Guy Pearce sebagai seorang duda yang berusaha mencari orang yang telah membunuh istrinya. Meski terlihat seperti film misteri yang terlihat sederhana, fakta kalau kronologinya ada di mana-mana tidak membuatnya jadi mudah untuk diikuti saat kali pertama ditonton.
Tentu saja, pembunuhnya tidaklah seperti yang diduga penonton. Identitasnya hanya diungkapkan menjelang akhir film itu. Sayangnya, film ini sangat membingungkan bagi mereka yang baru nonton sekali. Kalau ada orang yang menontonnya untuk kali kedua karena tahu twist ending-nya, mereka akan memahami lebih banyak tentang film itu dan lebih mengapresiasinya.
Foto: Vanity Fair
Di Annihilation, Natalie Portman berperan sebagai Lena. Dia merupakan veteran angkatan darat dan biolog yang menerima kabar kalau sebuah anomali yang dikenal sebagai The Shimmer telah muncul di bumi. Suaminya adalah satu dari sedikit orang yang dikirim ke The Shimmer dan satu-satunya yang kembali. Sayang, dia kembali dalam kondisi koma dan tidak bisa memberikan keterangan apa pun dari apa yang dia lihat.
Lena kemudian memimpin sebuah tim ke wilayah misterius itu untuk mencari ekspedisi yang hilang itu. Di The Shimmer, kehidupan hewan yang bermutasi, dan waktu tidak mengalir secara normal. Semuanya jadi aneh ketika Lena tiba di sumber The Shimmer, yang ketika terungkap tidak seperti apa yang terlihat. Sifat anomali itu adalah sesuatu yang lain, begitu lain sampai bisa dengan sempurna menyalin bentuk kehidupan apa pun. Ini memunculkan pertanyaan siapa yang nyata di film itu dan siapa yang merupakan penirunya. Annihilation bisa ditonton di Netflix.
Foto: NPR
Everything Everywhere All at Once menjadi buah bibir setelah mendapatkan sejumlah nominasi Oscar tahun ini, termasuk untuk Aktris Terbaik. Film drama komedi absurd ini berkisah tentang Evelyn Quan Wang yang diperankan Michelle Yeoh. Dia seorang wanita paruh baya yang berjuang dengan bisnisnya yang sibuk, pernikahannya yang gagal, dan, yang paling penting, hubungannya yang kacau dengan putrinya. Ketika dia tahu klaau dia adalah satu-satunya versi dirinya di multiverse yang bisa menyelamatkan dunia dari kehancuran, itu adalah hal terakhir yang dia butuhkan.
Aneh, lucu, emosional, dan secara mengejutkan filosofis, film ini akan bikin penontonnya pusing karena sejumlah alasan. Film ini berhasil menyampaikan segudang gaya seni, karakter yang ditulis dengan baik, dan pesan kuat tentang nihilisme optimistisk. Semuanya itu menuntut lebih dari sekali tonton. Everything Everywhere All at Once bisa ditonton di HBO Go.
Foto: Microsoft
Arrival dibintangi Amy Adams sebagai ahli bahasa bernama Louise Banks. Film drama sci-fi yang disutradarai Denis Villeneuve ini berpusat pada cara pakar dan pemerintah dunia merespons pesawat antariksa misterius yang mendarat di seluruh dunia. Peran Louise cukup penting. Dia bertanggung jawab untuk memahami bahasa kompleks makhluk luar angkasa itu dan mencari tahu apa yang mereka mau.
Twist cerdas ini pada akhirnya mengungkapkan kalau flashback yang sering dialami Louise di film alien ini punya makna yang lebih mendalam. Flashback itu punya kaitan dengan apa alasan para alien itu datang ke bumi. Plot yang bikin bulu kuduk berdiri itu mengubah semuanya tentang film ini, dengan membuatnya harus ditonton berkali-kali dengan konteks baru dalam pikiran. Arrival bisa ditonton di Netflix.
Foto: The Good 5 Cents Cigar
Sutradara Christopher Nolan menyajikan filmnya yang paling memecah dan membingungkan lewat Tenet. Film membingungkan itu mengikuti sesosok karakter yang hanya dikenal sebagai Protagonis yang diperankan John David Washington. Dia menavigasikan dunia mata-mata internasional berbahaya dengan peralatan yang digunakan musuhnya dengan baik, bukan perjalanan waktu, tapi “inversi”.
6. Memento
Foto: NME
Memento adalah film yang juga dibesut Christopher Nolan. Film itu dibintangi Guy Pearce sebagai seorang duda yang berusaha mencari orang yang telah membunuh istrinya. Meski terlihat seperti film misteri yang terlihat sederhana, fakta kalau kronologinya ada di mana-mana tidak membuatnya jadi mudah untuk diikuti saat kali pertama ditonton.
Tentu saja, pembunuhnya tidaklah seperti yang diduga penonton. Identitasnya hanya diungkapkan menjelang akhir film itu. Sayangnya, film ini sangat membingungkan bagi mereka yang baru nonton sekali. Kalau ada orang yang menontonnya untuk kali kedua karena tahu twist ending-nya, mereka akan memahami lebih banyak tentang film itu dan lebih mengapresiasinya.
5. Annihilation
Foto: Vanity Fair
Di Annihilation, Natalie Portman berperan sebagai Lena. Dia merupakan veteran angkatan darat dan biolog yang menerima kabar kalau sebuah anomali yang dikenal sebagai The Shimmer telah muncul di bumi. Suaminya adalah satu dari sedikit orang yang dikirim ke The Shimmer dan satu-satunya yang kembali. Sayang, dia kembali dalam kondisi koma dan tidak bisa memberikan keterangan apa pun dari apa yang dia lihat.
Lena kemudian memimpin sebuah tim ke wilayah misterius itu untuk mencari ekspedisi yang hilang itu. Di The Shimmer, kehidupan hewan yang bermutasi, dan waktu tidak mengalir secara normal. Semuanya jadi aneh ketika Lena tiba di sumber The Shimmer, yang ketika terungkap tidak seperti apa yang terlihat. Sifat anomali itu adalah sesuatu yang lain, begitu lain sampai bisa dengan sempurna menyalin bentuk kehidupan apa pun. Ini memunculkan pertanyaan siapa yang nyata di film itu dan siapa yang merupakan penirunya. Annihilation bisa ditonton di Netflix.
4. Everything Everywhere All at Once
Foto: NPR
Everything Everywhere All at Once menjadi buah bibir setelah mendapatkan sejumlah nominasi Oscar tahun ini, termasuk untuk Aktris Terbaik. Film drama komedi absurd ini berkisah tentang Evelyn Quan Wang yang diperankan Michelle Yeoh. Dia seorang wanita paruh baya yang berjuang dengan bisnisnya yang sibuk, pernikahannya yang gagal, dan, yang paling penting, hubungannya yang kacau dengan putrinya. Ketika dia tahu klaau dia adalah satu-satunya versi dirinya di multiverse yang bisa menyelamatkan dunia dari kehancuran, itu adalah hal terakhir yang dia butuhkan.
Aneh, lucu, emosional, dan secara mengejutkan filosofis, film ini akan bikin penontonnya pusing karena sejumlah alasan. Film ini berhasil menyampaikan segudang gaya seni, karakter yang ditulis dengan baik, dan pesan kuat tentang nihilisme optimistisk. Semuanya itu menuntut lebih dari sekali tonton. Everything Everywhere All at Once bisa ditonton di HBO Go.
3. Arrival
Foto: Microsoft
Arrival dibintangi Amy Adams sebagai ahli bahasa bernama Louise Banks. Film drama sci-fi yang disutradarai Denis Villeneuve ini berpusat pada cara pakar dan pemerintah dunia merespons pesawat antariksa misterius yang mendarat di seluruh dunia. Peran Louise cukup penting. Dia bertanggung jawab untuk memahami bahasa kompleks makhluk luar angkasa itu dan mencari tahu apa yang mereka mau.
Twist cerdas ini pada akhirnya mengungkapkan kalau flashback yang sering dialami Louise di film alien ini punya makna yang lebih mendalam. Flashback itu punya kaitan dengan apa alasan para alien itu datang ke bumi. Plot yang bikin bulu kuduk berdiri itu mengubah semuanya tentang film ini, dengan membuatnya harus ditonton berkali-kali dengan konteks baru dalam pikiran. Arrival bisa ditonton di Netflix.
2. Tenet
Foto: The Good 5 Cents Cigar
Sutradara Christopher Nolan menyajikan filmnya yang paling memecah dan membingungkan lewat Tenet. Film membingungkan itu mengikuti sesosok karakter yang hanya dikenal sebagai Protagonis yang diperankan John David Washington. Dia menavigasikan dunia mata-mata internasional berbahaya dengan peralatan yang digunakan musuhnya dengan baik, bukan perjalanan waktu, tapi “inversi”.
tulis komentar anda