Indonesia Jadi Sumber Infeksi Jamur Cordyceps di The Last of Us

Senin, 23 Januari 2023 - 21:42 WIB
The Last of Us episode 2 dibuka dengan adegan di Jakarta, Indonesia, yang lebih lanjut menguak asal usul infeksi jamur Cordyceps yang menyebar di seluruh dunia. (Foto: Twitter)
The Last of Us episode 2 mulai menguak infeksi Cordyceps yang mengubah cerita di game aslinya. PembukaanThe Last of Us episode 2 berpusat pada Ratna, yang diperankan Christine Hakim. Ratna bekerja di Universitas Indonesia sebagai dosen Mikologi, yang merupakan ilmu tentang jamur (fungi).

Di adegan pembuka, Ratna sedang makan siang dan didekati dua orang tentara. Dia kemudian dibawa ke fasilitas Kementrian Kesehatan untuk menginspeksi Cordyceps yang diambil dari manusia. Setelah mengatakan kalau Cordyceps tidak bisa hidup di tubuh manusia, Ratna memeriksa mayat seorang wanita yang terinfeksi jamur tersebut.

Kemudian dijelaskan kepada Ratna kalau wanita itu terinfeksi Cordyceps. Dia menggigit tiga orang teman sekerjanya di pinggir kota. Sementara, sekitar 14 orang lainnya menghilang. Ini menjelaskan lebih lanjut tentang asal usul virus setelah terungkapnya global warming di episode 1. Yang menarik, seluruh adegan di Jakarta itu tampil dengan dialog Bahasa Indonesia.





Di cerita asli game The Last of Us, infeksi Cordyceps dimulai dengan cara yang sama. Di rumah Joel dan Sarah di bagian pembuka game, ada sebuah koran yang memberikan detail soal itu. Menurut koran itu, Cordyceps mulai menginfeksi manusia lewat hasil panen yang terinfeksi. Lewat hasil panen itu, jamur itu pindah ke manusia. Mereka yang terinfeksi mulai merasakan efeknya dan menularkannya ke orang lain lewat gigitan.



Foto: Men’s Health

Mengutip Screen Rant, di koran itu, dijelaskan kalau panenan terinfeksi ini ditarik lagi dari seluruh negeri. Di sana juga disebutkan kalau produk terinsfeksi itu meluas Amerika tengah dan Meksiko, sebelum menyebar ke seluruh Amerika. Di game, wabah itu dimulai pada September 2013. Tapi, serial The Last of Us mengubah lini masa tersebut.

Sementara, Jakarta atau Indonesia sebenarnya tidak terlibat di game The Last of Us. Tapi, serialnya menjadikan Jakarta sebagai sumber wabah itu. Faktanya, orang pertama yang terinfeksi Cordyceps adalah warga Jakarta yang bekerja di sebuah pabrik tepung di pinggiran Jakarta. Perubahan besar juga terjadi di sini.

Di game, hasil panen terinfeksi berasal dari Amerika Selatan, yang menjadi episentrum asal usul infeksi itu. Perubahan dari Amerika Selatan ke Asia memberikan perubahan lebih lanjut dari lini cerita infeksi pemanasan global di episode 1. Meski begitu, perubahan itu lebih masuk akal.



Foto: Men’s Health

Alasan perubahan itu berasal dari asal usul jamur Cordyceps di dunia nyata. Di dunia nyata, jamur Cordyceps kebanyakan ditemukan di Asia, dengan mayoritas 600 spesies-nya berasal dari benua ini. Ini membuat asal usul wabah infeksi otak Cordyceps di Jakarta jadi lebih masuk akal ketimbang Amerika Selatan. Sebagai sebuah negara di Asia, Indonesia sepertinya lebih berpeluang melihat versi mutasi fungi yang memang banyak di benua itu.

Selain asal usul The Last of Us episode 2 juga menyoroti lini masa wabah Cordyceps dan hubungannya dengan pengalaman Joel serta Sarah di pembukaan episode 1. Pembukaan episode 2 terjadi pada 24 September 2003 dan detailnya sudah mengindikaikan kalau infeksi Cordyceps telah terjadi di Jakarta dengan menghilangnya 14 pekerja di pabrik itu. Opening episode 1 memperlihatkan kematian Sarah terjadi dua hari setelahnya, yaitu pada 26 September 2003.

Itu menyiratkan betapa cepatnya mutasi Cordyceps di seluruh dunia lewat pabrik tepung. Infeksi Cordyceps dikenal berdampak 24—48 jam setelah infeksi. Wanita yang mati di Jakarta itu sudah terinfeksi sekitar 30 jam sebelum 24 September. Jadi masuk aklal kalau dunia akan mengalami efeknya dua hari kemudian. Karena Indonesia adalah salah satu importir teratas produk gandum, masuk akal kalau infeksi itu dimulai di sini dan segera menyebar.



Foto: GamesHub

Di sisi lain, opening episode 2 juga membayangi keputusan Joel terkait imunitas Ellie. Setelah Ratna memeriksa mayat yang terinfeksi itu, dia diminta untuk membantu menciptakan vaksin atau obat. Tapi, Ratna menyatakan, dia telah mempelajari fungi itu sepanjang hidupnya. Artinya, dia sadar kalau tidak ada vaksin atau obat untuk infeksi itu. Ketika ditanya jalan keluar, Ratna mengatakan, kota itu harus dibom untuk menghentikan penularannya.



Ucapan Ratna ini tidak hanya memperlihatkan betapa seriusnya infeksi Cordyceps itu, tapi membangun keputusan Joel di akhir cerita. Di game, Joel membawa Ellie ke Fireflies yang mengatakan, mensitensis vaksin hanya akan berjalan dengan membunuh Ellie, meski itu tidak menjamin keberhasilannya. Joel membunuh seorang Fireflies sebagai balas dendam untuk melindungi Ellie.

Di serialnya, keyakinan Ratna kalau tidak ada vaksin berarti keputusan Joel untuk menyelamatkan Ellie itu sudah tepat. Kalau vaksin tidak bisa diciptakan pada 2003, maka masyarakat akan kolaps. Resolusi mengebom orang-orang tak bersalah untuk menghentikan penyebaran jamur itu mendukung keputusan Joel. Resolusi radikal itu berarti vaksin memang tidak bisa dibuat.
(alv)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More