Kisah Gedung Juang yang Terowongan Bawah Tanahnya Hingga ke Stasiun Bekasi

Kamis, 11 April 2019 - 17:30 WIB
Kisah Gedung Juang yang...
Kisah Gedung Juang yang Terowongan Bawah Tanahnya Hingga ke Stasiun Bekasi
A A A

Gedung Juang yang berlokasi di Bekasi ini pernah dipakai menjadi museum hingga syuting film horor.

Cahaya senja terasa begitu berwarna menyelimuti sore hari, di sebuah bangunan klasik yang berarsitektur Belanda. Gedung tinggi ini terletak di Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Inilah Gedung Juang. Bangunan ini dulunya bernama Gedung Tinggi, dan dibangun dalam dua tahap. Tahap pertama dibangun pada 1906, dan selesai pada 1910, kemudian diselesaikan pada tahap kedua pada 1925.

Memasuki bagian dalam gedung tampak sebuah tangga yang terlihat tua, menjulang di tengah ruangan depan bangunan tersebut. Tangga dengan warna yang memudar menjadi ciri khas gedung tua ini.

Ruangan yang tinggi dengan langit-langit yang terbentang di atas kepala menunjukkan kemegahan bangunan tersebut, ditambah ukiran relief di pintu yang menambah kemegahannya.

Gedung ini berganti nama menjadi Gedung Juang setelah dibangunnya monumen perjuangan. Monumen perjuangan berbentuk persegi dengan relief di sekelilingnya menceritakan perjuangan rakyat Bekasi.

Di atas monumen tersebut terdapat patung rakyat, TNI, PMR, anak kecil, dan singa yang melambangkan kerajaan siliwangi yang dibuat pada 1984.

”Orang asli Bekasi di pedalaman enggak tau nama Gedung Juang, tau-nya Gedung Gede atau Gedung Tinggi” ujar Slamet, salah satu penjaga gedung tersebut.

Kisah Gedung Juang yang Terowongan Bawah Tanahnya Hingga ke Stasiun Bekasi

Gedung Juang tengah direnovasi. Foto: Fajri Hidayat

Setelah lama tidak difungsikan, gedung tersebut menjadi tempat bersarangnya kelelawar berhidung lipat (kampret). Keberadaannya secara bergerombol saat sore hari di langit Bekasi kadang menarik perhatian orang untuk sejenak melihat keunikan di sekitar gedung tua itu.

Layaknya bangunan-bangunan kuno, Gedung Juang juga memiliki terowongan bawah tanah yang kabarnya terhubung dengan Stasiun Bekasi.

“Keberadaannya memang ada, biasanya digunakan untuk bahan-bahan klenik (gaib)” tegas Slamet.

Terowongan bawah tanah tersebut terdapat di bawah tangga Gedung Juang yang kini sudah ditutup dan rata dengan lantai demi menghindari penyalahan fungsi terowongan tersebut. Jangan pernah bermain gaib di gedung ini,” pesan Slamet.

Gedung yang sempat menjadi pusat pemerintahan Jatinegara ini juga pernah dijadikan sebagai lokasi syuting film horor, kegiatan seni dan olahraga seperti tari dan Gojukai.

“Tahun 2016 sempat dijadikan Save Galeri dan dijadikan Museum Bekasi, yang dicetuskan oleh komunitas budayawan Bekasi,” jelas Slamet.

Saat ini, Dinas Provinsi Jawa Barat sedang merenovasi Gedung Juang untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata di Jawa Barat.

Fajri Hidayat
Kontributor Gen Sindo
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Kontak Fajri di:
Instagram/YouTube: Fajri.94
Facebook: Fajri Hidayat

(her)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2499 seconds (0.1#10.140)