4 Fakta tentang Pancasila yang Hari Ini Ulang Tahun yang Ke-74
A
A
A
Ada banyak hal menarik tentang dasar negara atau filsafat negara kita ini, mulai dari hari ulang tahunnya yang berbeda-beda sampai tempat lahirnya yang ternyata lumayan romantis.
Kamu boleh hafal Pancasila, tapi mungkin belum tahu fakta-fakta seputar panduan hidup bernegara di Indonesia ini. Kuy, langsung simak di bawah ini, dikutip dari berbagai sumber.
1. Punya tiga versi hari ulang tahun
Sedikitnya ada tiga versi tanggal lahir Pancasila yang beredar sejak era reformasi 1998. Yaitu 1 Juni 1945, 22 Juni 1945, dan 18 Agustus 1945.
Versi pendukung 1 Juni beranggapan bahwa pada tanggal itulah Soekarno, yang waktu itu belum menjabat sebagai presiden, untuk pertama kalinya menyebut 5 sila yang dinamainya Pancasila sebagai tawaran untuk dasar negara.
Lima sila itu adalah Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, dan Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila-sila itu ditawarkannya saat rapat bersama kurang lebih 65 anggota sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Foto: Istimewa
Sementara versi 22 Juni 1945 berargumen bahwa pada 1 Juni Pancasila belumlah matang. Karena setelah itu, dibentuk Panitia Sembilan yang terdiri dari Soekarno, Mohammad Hatta, Agus Salim, Mohammad Yamin, Wahid Hasjim, Achmad Soebardjo, Abikoesno Tjokrosoejoso, Abdoel Kahar Moezakir, dan Alexander Andries Maramis. Mereka adalah perwakilan kaum nasionalis dan Islam.
Mereka bertugas merumuskan ulang Pancasila yang telah ditawarkan Soekarno. Pada hari ini juga lahir Piagam Jakarta yang akhirnya menjadi pendahuluan UUD 1945, tapi diubah bagian tertentu demi mengakomodir seluruh penganut agama di Indonesia.
Sedangkan untuk versi 18 Agustus 1945 adalah bahwa pada tanggal tersebut telah disahkannya UUD 1945 sebagai konstitusi negara kita.
2. Lahir di Taman Rindang di Ende, Flores, NTT
Saat merumuskan Pancasila, Soekarno sedang dalam masa pembuangan. Bersama istri pertamanya, Inggit Garnasih, dan anak angkat serta ibu mertuanya, mereka diasingkan Belanda di Kota Ende.
Foto: Antara
Rumah pengasingan Bung Karno tersebut dekat dengan sebuah taman rindang, lokasinya tak lebih dari 100 meter dari rumah. Di sinilah dia sering merenung dan membaca. Saat ini, rumah pengasingan tersebut telah menjadi museum yang mungil nan asri. Sementara tamannya dikenal dengan nama Taman Renungan Bung Karno atau Taman Renungan Pancasila.
3. Gedung Tempat lahirnya Berlokasi di Pejambon, Jakarta Pusat
Tempat Soekarno pertama kali menyebut Pancasila di depan publik kini dikenal dengan nama Gedung Pancasila. Gedungnya berlokasi di Jalan Taman Pejambon No6, tak jauh dari Stasiun Gambir. Gedung ini tampak terawat bersih dengan pilar-pilar kokoh berwarna putih.
Foto: Wikipedia
Awalnya, gedung ini dibangun sebagai rumah untuk Hertog Bernhard, Panglima Angkatan Perang Kerajaan Belanda di Hindia Belanda yang berasal dari Jerman. Gedung dibangun pada sekitar tahun 1830. Gedung ini kini dipakai oleh Kementerian Luar Negeri RI.
4. Baru Dijadikan Hari Libur Nasional Pada 2017
Peringatan hari lahir Pancasila dilakukan pertama kali oleh Presiden Soekarno pada 1 Juni 1964. Namun saat itu, tanggal 1 Juni belum ditetapkan secara resmi sebagai hari lahir Pancasila, apalagi hari libur nasional.
Foto:around.uoregon.edu
Baru pada 1 Juni 2016, Presiden Joko Widodo menetapkan 1 Juni 1945 sebagai hari lahir Pancasila lewat Keputusan Presiden (Keppres) No. 24 Tahun 2016. Lalu setahun kemudian, 1 Juni ditetapkan menjadi hari libur nasional alias tanggal merah.
Kamu boleh hafal Pancasila, tapi mungkin belum tahu fakta-fakta seputar panduan hidup bernegara di Indonesia ini. Kuy, langsung simak di bawah ini, dikutip dari berbagai sumber.
1. Punya tiga versi hari ulang tahun
Sedikitnya ada tiga versi tanggal lahir Pancasila yang beredar sejak era reformasi 1998. Yaitu 1 Juni 1945, 22 Juni 1945, dan 18 Agustus 1945.
Versi pendukung 1 Juni beranggapan bahwa pada tanggal itulah Soekarno, yang waktu itu belum menjabat sebagai presiden, untuk pertama kalinya menyebut 5 sila yang dinamainya Pancasila sebagai tawaran untuk dasar negara.
Lima sila itu adalah Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, dan Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila-sila itu ditawarkannya saat rapat bersama kurang lebih 65 anggota sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Foto: Istimewa
Sementara versi 22 Juni 1945 berargumen bahwa pada 1 Juni Pancasila belumlah matang. Karena setelah itu, dibentuk Panitia Sembilan yang terdiri dari Soekarno, Mohammad Hatta, Agus Salim, Mohammad Yamin, Wahid Hasjim, Achmad Soebardjo, Abikoesno Tjokrosoejoso, Abdoel Kahar Moezakir, dan Alexander Andries Maramis. Mereka adalah perwakilan kaum nasionalis dan Islam.
Mereka bertugas merumuskan ulang Pancasila yang telah ditawarkan Soekarno. Pada hari ini juga lahir Piagam Jakarta yang akhirnya menjadi pendahuluan UUD 1945, tapi diubah bagian tertentu demi mengakomodir seluruh penganut agama di Indonesia.
Sedangkan untuk versi 18 Agustus 1945 adalah bahwa pada tanggal tersebut telah disahkannya UUD 1945 sebagai konstitusi negara kita.
2. Lahir di Taman Rindang di Ende, Flores, NTT
Saat merumuskan Pancasila, Soekarno sedang dalam masa pembuangan. Bersama istri pertamanya, Inggit Garnasih, dan anak angkat serta ibu mertuanya, mereka diasingkan Belanda di Kota Ende.
Foto: Antara
Rumah pengasingan Bung Karno tersebut dekat dengan sebuah taman rindang, lokasinya tak lebih dari 100 meter dari rumah. Di sinilah dia sering merenung dan membaca. Saat ini, rumah pengasingan tersebut telah menjadi museum yang mungil nan asri. Sementara tamannya dikenal dengan nama Taman Renungan Bung Karno atau Taman Renungan Pancasila.
3. Gedung Tempat lahirnya Berlokasi di Pejambon, Jakarta Pusat
Tempat Soekarno pertama kali menyebut Pancasila di depan publik kini dikenal dengan nama Gedung Pancasila. Gedungnya berlokasi di Jalan Taman Pejambon No6, tak jauh dari Stasiun Gambir. Gedung ini tampak terawat bersih dengan pilar-pilar kokoh berwarna putih.
Foto: Wikipedia
Awalnya, gedung ini dibangun sebagai rumah untuk Hertog Bernhard, Panglima Angkatan Perang Kerajaan Belanda di Hindia Belanda yang berasal dari Jerman. Gedung dibangun pada sekitar tahun 1830. Gedung ini kini dipakai oleh Kementerian Luar Negeri RI.
4. Baru Dijadikan Hari Libur Nasional Pada 2017
Peringatan hari lahir Pancasila dilakukan pertama kali oleh Presiden Soekarno pada 1 Juni 1964. Namun saat itu, tanggal 1 Juni belum ditetapkan secara resmi sebagai hari lahir Pancasila, apalagi hari libur nasional.
Foto:around.uoregon.edu
Baru pada 1 Juni 2016, Presiden Joko Widodo menetapkan 1 Juni 1945 sebagai hari lahir Pancasila lewat Keputusan Presiden (Keppres) No. 24 Tahun 2016. Lalu setahun kemudian, 1 Juni ditetapkan menjadi hari libur nasional alias tanggal merah.
(her)