Instagram Eva.Stories: Seandainya Korban Holocaust Punya Media Sosial

Rabu, 01 April 2020 - 11:00 WIB
Instagram Eva.Stories: Seandainya Korban Holocaust Punya Media Sosial
Instagram Eva.Stories: Seandainya Korban Holocaust Punya Media Sosial
A A A
Pernah kepikiran gak, kalo pada masa Perang Dunia II udah ada media sosial seperti sekarang ini? Pasti mereka yang hidup pada masa itu rajin mem-posting suasana kelam saat itu.

Inilah yang ada di pikiran pegiat teknologi asal Israel, Mati Kochavi, beserta putrinya Maya Kochavi. Mereka bikin sebuah proyek akun Instagram yang isinya kisah gadis 13 tahun asal Hongaria bernama Eva Heyman yang jadi salah satu korban Holocaust.

Melansir dari The Guardian dan New York Times, akun instagram ini dirilis pada Mei 2019 silam, bertepatan dengan peringatan peristiwa Holocaust. Buat kamu yang belum tahu, Holocaust adalah peristiwa pembunuhan massal yang dilakukan oleh Nazi terhadap orang – orang Yahudi pada masa Perang Dunia II.

Instagram Eva.Stories: Seandainya Korban Holocaust Punya Media Sosial

Foto: facetofeet.com

Pembunuhan massal ini atas perintah Adolf Hitler sebagai pemimpin Nazi pada saat itu. Dia menganggap orang – orang Yahudi harus disingkirkan dan gak boleh menguasai dunia ini.

Dalam akun ini, Mati dan Maya merekonstruksi ulang kehidupan Eva dalam bentuk insta stories. Kita bisa melihat keseharian hidup Eva selama ia tinggal di Nagyvarad, Hungaria, hingga akhirnya diasingkan ke kamp kematian Auschwitz.

Materi yang di-posting di akun Instagram tersebut adalah adaptasi dari kisah dalam buku harian Eva. Semasa hidupnya, Eva rajin menuliskan berbagai peristiwa yang dialaminya di buku tersebut.

Instagram Eva.Stories: Seandainya Korban Holocaust Punya Media Sosial

Foto: debby.co.il

Dia gadis yang sangat periang dan selalu dikelilingi dengan kasih cinta dari keluarganya. Tapi semua hancur saat invasi kelompok Nazi mulai mendatangi wilayah tempat tinggalnya.

Masa invasi ini dimulai tepat pada hari anak – anak sedang bersekolah. Saat pertengahan masa pembelajaran, Eva beserta anak sekolah lainnya dipulangkan secara tiba – tiba. Gak cuma itu, Nazi juga melarang seluruh orang terutama Yahudi, untuk melakukan aktivitas di luar rumah, mereka hanya diberi waktu satu jam untuk keluar.

Cerita Eva adalah satu dari 30 kisah anak-anak yang menulis di buku harian. Buku harian Eva dianggap sebagai buku yang terbaik karena mengandung unsur modern dan berkaitan dengan masa sekarang.

Balqis Tsabita Azkiya
Kontributor GenSINDO
Universitas Padjadjaran
Instagram: @balqis.ta
(her)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8700 seconds (0.1#10.140)