Mengupas Sejarah Islam di Museum Islam Terbesar Asia Tenggara
A
A
A
Malaysia termasuk negara dengan populasi muslim terbesar di Asia Tenggara. Di sini pula berdiri museum seni Islam terbesar di Asia Tenggara yaitu Islamic Arts Museum Malaysia (IAMM).
Museum Seni Islam ada di Jalan Lembah, Tasik Perdana, Kuala Lumpur. Lokasi yang strategis dan berada di pusat Kuala Lumpur bikin kita mudah untuk datang ke sini.
Untuk bisa sampai di sana, kamu bisa memakai beberapa transportasi umum seperti LRT, bus atau taksi. Islamic Arts Museum Malaysia juga berdekatan dengan Masjid Negara.
Harga satu tiket masuk Islamic Arts Museum Malaysia kira-kira sebesar MYR14 (Rp52 ribu) untuk turis asing dewasa dan turis asing anak-anak sebesar MYR7 (Rp26 ribu).
Foto:Safitri Rochmah
Masuk ke IAAM, kamu bakal disuguhi bangunan yang menawan. Tampak depan sangat unik dan megah. Dinding bagian depan dipercantik dengan kaligrafi Arab berukuran besar berlatar belakang warna biru.
Masuk ke galeri yang ada di lantai 3, kamu bisa melihat beragam kolekasi benda yang merepresentasikan keragaman muslim dan budayanya.
Galeri lantai 3 dibagi menjadi tiga kategori. Pertama adalah Galeri Arsitektur yang menyajikan miniatur-miniatur masjid dari belahan Asia Timur, Eropa, dan Afrika. Beberapa di antaranya adalah Masjidil Al Haram dan Masjid Nabawi. Miniatur-miniatur sangat detail menyerupai seperti aslinya.
Lalu ada Galeri Qur’an dan Manuskrip menyajikan beragam koleksi Alquran dan manuskrip tua dari sejarah perkembangan Islam selama berabad-abad. Selanjutnya ada Galeri Ottoman meyuguhkan benda-benda bersejarah peninggalan Turki Utsmani.
Untuk galeri di lantai 4, terdapat koleksi-koleksi keramik, logam, serta tekstil peninggalan peradaban Islam dari berbagai wilayah mulai dari Asia, Timur Tengah, hingga Turki. Selain itu juga dinding berkisahkan sejarah dan budaya Palestina yang terlupakan.
Foto:Safitri Rochmah
Setelah puas menyisiri IAAM, kamu bisa belanja oleh-oleh. Di lantai dasar, ada toko museum yang menjual berbagai macam benda kerajinan dan suvenir khas Islamic Arts Museum Malaysia mulai dari tas, pakaian, perhiasan, buku-buku, sampai pernak-pernik mungil bercorak Islami.
Di seberang toko IAMM juga ada restoran yang nyaman. Pengunjung akan dimanjakan oleh musik khas Arab dan Persia serta latar belakang pemandangan air mancur taman.
Makanan-makanan yang ditawarkan di restoran ini pun tak cuma masakan Melayu, tapi juga masakan-masakan khas dan populer dari berbagai negara Timur Tengah, misalnya Lebanon, Maroko, Yordania, Palestina dan Mesir.
Foto:Safitri Rochmah
Selain fasilitas-fasilitas tersebut, Islamic Arts Museum Malaysia juga punya perpustakaan luas yang koleksinya kurang lebih 10.000 buku (termasuk buku langka), foto-foto, jurnal, dan naskah.
Perpustakaan ini juga menjadi pusat studi dan dokumentasi untuk penelitian naskah Melayu di Malaysia. Jadi bagi kamu yang mempunyai minat atau bahkan menggeluti studi naskah, IAMM bisa membantu kamu mengakses atau mendapatkan bahan-bahan yang diperlukan.
Safitri Rochmah
Kontributor GenSINDO
Universitas Al-Azhar Indonesia
Instagram: @safitri.rochmah
Museum Seni Islam ada di Jalan Lembah, Tasik Perdana, Kuala Lumpur. Lokasi yang strategis dan berada di pusat Kuala Lumpur bikin kita mudah untuk datang ke sini.
Untuk bisa sampai di sana, kamu bisa memakai beberapa transportasi umum seperti LRT, bus atau taksi. Islamic Arts Museum Malaysia juga berdekatan dengan Masjid Negara.
Harga satu tiket masuk Islamic Arts Museum Malaysia kira-kira sebesar MYR14 (Rp52 ribu) untuk turis asing dewasa dan turis asing anak-anak sebesar MYR7 (Rp26 ribu).
Foto:Safitri Rochmah
Masuk ke IAAM, kamu bakal disuguhi bangunan yang menawan. Tampak depan sangat unik dan megah. Dinding bagian depan dipercantik dengan kaligrafi Arab berukuran besar berlatar belakang warna biru.
Masuk ke galeri yang ada di lantai 3, kamu bisa melihat beragam kolekasi benda yang merepresentasikan keragaman muslim dan budayanya.
Galeri lantai 3 dibagi menjadi tiga kategori. Pertama adalah Galeri Arsitektur yang menyajikan miniatur-miniatur masjid dari belahan Asia Timur, Eropa, dan Afrika. Beberapa di antaranya adalah Masjidil Al Haram dan Masjid Nabawi. Miniatur-miniatur sangat detail menyerupai seperti aslinya.
Lalu ada Galeri Qur’an dan Manuskrip menyajikan beragam koleksi Alquran dan manuskrip tua dari sejarah perkembangan Islam selama berabad-abad. Selanjutnya ada Galeri Ottoman meyuguhkan benda-benda bersejarah peninggalan Turki Utsmani.
Untuk galeri di lantai 4, terdapat koleksi-koleksi keramik, logam, serta tekstil peninggalan peradaban Islam dari berbagai wilayah mulai dari Asia, Timur Tengah, hingga Turki. Selain itu juga dinding berkisahkan sejarah dan budaya Palestina yang terlupakan.
Foto:Safitri Rochmah
Setelah puas menyisiri IAAM, kamu bisa belanja oleh-oleh. Di lantai dasar, ada toko museum yang menjual berbagai macam benda kerajinan dan suvenir khas Islamic Arts Museum Malaysia mulai dari tas, pakaian, perhiasan, buku-buku, sampai pernak-pernik mungil bercorak Islami.
Di seberang toko IAMM juga ada restoran yang nyaman. Pengunjung akan dimanjakan oleh musik khas Arab dan Persia serta latar belakang pemandangan air mancur taman.
Makanan-makanan yang ditawarkan di restoran ini pun tak cuma masakan Melayu, tapi juga masakan-masakan khas dan populer dari berbagai negara Timur Tengah, misalnya Lebanon, Maroko, Yordania, Palestina dan Mesir.
Foto:Safitri Rochmah
Selain fasilitas-fasilitas tersebut, Islamic Arts Museum Malaysia juga punya perpustakaan luas yang koleksinya kurang lebih 10.000 buku (termasuk buku langka), foto-foto, jurnal, dan naskah.
Perpustakaan ini juga menjadi pusat studi dan dokumentasi untuk penelitian naskah Melayu di Malaysia. Jadi bagi kamu yang mempunyai minat atau bahkan menggeluti studi naskah, IAMM bisa membantu kamu mengakses atau mendapatkan bahan-bahan yang diperlukan.
Safitri Rochmah
Kontributor GenSINDO
Universitas Al-Azhar Indonesia
Instagram: @safitri.rochmah
(her)