Penjelasan Virus Zombi dan Half-Bies dalam All of Us Are Dead
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wabah zombi dalam serial Korea All of Us Are Dead bermula dari dibuatnya Jonas Virus (Virus Jonas) oleh guru sains di SMA Hyosan, Byeong-chan (Kim Byung-chul).
Virus ini awalnya disuntikkan Byeong-chan ke tubuh anaknya, Lee Jin-su (Lee Min-goo). Namun penyebaran virus terjadi karena murid lainnya di sekolah, yaitu Hyeon-ju.
Hyeon-ju adalah siswi yang tertidur di laboratorium sains, dan baru terbangun saat malam hari. Ia lalu mendapati suara berisik di laboratorium itu, dan menemukan seekor hamster di kandang.
Hyeon-ju yang mendekati hamster tersebut lantas digigit tangannya oleh hewan itu. Padahal, hamster sudah disuntikkan Virus Jonas. Byeong-chan yang menyadari hal ini lantas mengikat Hyeon-ju di laboratorium.
Namun pihak sekolah lantas membebaskan Hyeon-ju, membawanya ke klinik sekolah, dan di sinilah ia yang sudah berubah menjadi zombi menggigit staf klinik. Lebih parah lagi, Hyeon-ju lantas dibawa ke rumah sakit, membuat virus menyebar di luar sekolah.
Alasan Byeong-Chan Membuat Virus Jonas
Byeong-chan tak tega melihat anaknya, Jin-su, terus-menerus menjadi korban perisakan oleh rekan-rekan di sekolahnya. Jin-su bahkan sampai berniat untuk bunuh diri karena tak kuat menahan tekanan di sekolah.
Foto: Netflix
Awalnya, Byeong-chan menyampaikan masalah ini ke pihak sekolah, tapi kepala sekolah tak menanggapinya dengan serius. Ia malah meminta Byeong-chan tidak melaporkan kasus ini ke polisi demi menjaga nama baik sekolah.
Karena tak direspons positif, perisakan terhadap Jin-su terus berlangsung. Merasa tak sanggup mengubah sistem di sekolah, Byeong-chan memutuskan mengubah anaknya dengan membuat Virus Jonas.
Apa Itu Virus Jonas?
Dalam videonya, Byeong-chan mengatakan bahwa mangsa yang diserang predator kadang kala kehilangan rasa takutnya, lantas menyerang predatornya. Saat ini terjadi, hormon testosteron mangsa melonjak drastis.
Byeong-chan lantas mengekstraksi hormon testosteron ini dari hamster, lantas memodifikasinya, dan menyuntikkannya ke Jin-su. Ia yakin, virus ini akan membuat rasa takut Jin-su menjadi kekuatan untuk melawan para perisaknya.
Keyakinan Byeong-chan memang benar. Jin-su mampu melawan. Ia bahkan tidak mati meski jatuh dari ketinggian beberapa meter saat mencoba melawan para perisaknya. Namun tubuhnya tidak mampu mengontrol virus tersebut, dan inilah yang membuatnya menjadi zombi.
Lantas mengapa disebut Virus Jonas? Seperti yang juga dijelaskan Byeong-chan dalam videonya, virus tersebut ia namakan berdasarkan nama filsuf Jerman Hans Jonas. Sang filsuf pernah menyampaikan pernyataan tentang teknologi yang mendukung hidup manusia dalam kemampuannya bertahan hidup.
Foto: Netflix
Cara kerja virus ini adalah dengan menyerang sel-sel darah putih dalam tubuh. Virus ini mampu bertahan lebih kuat dibanding tubuh atau fisik inangnya (manusia). Saat virus sudah menguasai tubuh inang, maka manusia ini akan merasa lapar sekaligus kehilangan kecerdasannya. Saat itulah ia sudah berubah menjadi zombi.
Virus ini secara terus-menerus akan membuat zombi merasa lapar dan takut, yang pada akhirnya membuat mereka melihat manusia sebagai predator dan menyerang untuk memakannya.
Baca Juga: 5 Jenis Zombi yang Sering Muncul dalam All of Us Are Dead
Jika manusia telah terinfeski (digigit) oleh zombi, maka suhu tubuhnya akan menurun drastis. Saat itulah zombi merasa mereka bukan lagi sebagai ancaman, dan mencari "predator" lainnya untuk dimangsa.
Mengapa Ada Half-Bies alias Makhluk Setengah Manusia Setengah Zombi?
Dalam serial, ada tiga half-bies yang penonton ketahui, yaitu si tukang risak Yoon Gwi-nam (Yoo In-soo), ketua kelas Choi Nam-ra (Cho Yi-hyun), dan siswa perempuan yang ditelanjangi dan divideokan lantas ingin bunuh diri Min Eun-ji (Oh Hye-soo).
Half-bies pertama yang kita ketahui adalah Gwi-nam. Ia digigit para zombi di perpustakaan setelah gagal mencelakai Lee Cheong-san (Yoo Chan-young). Namun ternyata ia tidak berubah menjadi zombi sepenuhnya.
Gwi-nam tetap punya kecerdasan layaknya manusia, tapi zombi tidak lagi tertarik padanya alias menganggapnya sudah menjadi zombi. Artinya, ia tidak lagi diserang oleh zombi, membuatnya bebas berkeliaran meneror para siswa yang masih 100% manusia.
Untuk menjelaskan kasus Gwi-nam dan dua nama lainnya, Byeong-chan menjelaskan bahwa ada fenomena langka yang terjadi. Ini adalah saat sel darah putih manusia yang disuntikkan Virus Jonas masih tersisa sedikit, padahal semestinya sel tersebut dirusak.
Alih-alih rusak, sel-sel ini bermutasi alias beradaptasi dengan Virus Jonas yang masuk ke tubuh. Virus Jonas akan bersembunyi di balik Ribonucleic Acid (RNA, pembawa kode etik generik pada virus) sel, dan akan 'aktif' kalau tubuh diserang atau merasa takut. Ini adalah respons "mangsa" untuk tetap bertahan hidup saat berhadapan dengan "predator".
Foto: Netflix
Singkatnya, half-bies seperti manusia berkekuatan super. Pendengaran mereka jadi sangat tajam. Mereka juga sangat cepat sembuh dari luka parah. Tentu saja, mereka juga tidak bisa mati, kecuali diledakkan dengan bom berkekuatan dahsyat.
Yang menarik, kondisi half-bies bisa berbeda-beda. Gwi-nam menjadi jauh lebih agresif dibanding saat dia masih menjadi manusia 100%. Namun Nam-ra mampu mengontrol tubuh dan pikirannya hingga perilakunya lebih mirip manusia dibanding zombi.
Nam-ra baru menunjukkan perilaku sebagai zombi saat sedang merasa terancam, atau saat benar-benar lapar. Saat lapar, pikirannya bisa mengarahkannya untuk memangsa manusia, tapi ia masih punya kontrol atas tubuhnya, membuatnya hanya memangsa mayat saja.
Baca Juga: Park Solomon Banyak Nangis saat Baca Skenario dan Syuting All of Us Are Dead
Jika All of Us Are Dead akan dibuatkan season keduanya, maka kisah manusia super alias half-bies mungkin akan dieksplorasi lebih dalam lagi. Apalagi, pada akhir cerita diperlihatkan bahwa Jin-su dan ibunya alias istri Byeong-chan digambarkan masih ada di rumah mereka dalam kondisi terikat.
Keduanya dibawa oleh National Intelligence Service (NIS), dan sudah pasti akan dijadikan objek penelitian untuk membuat vaksin Virus Jonas, atau malah untuk membuat manusia super seperti Nam-ra.
Virus ini awalnya disuntikkan Byeong-chan ke tubuh anaknya, Lee Jin-su (Lee Min-goo). Namun penyebaran virus terjadi karena murid lainnya di sekolah, yaitu Hyeon-ju.
Hyeon-ju adalah siswi yang tertidur di laboratorium sains, dan baru terbangun saat malam hari. Ia lalu mendapati suara berisik di laboratorium itu, dan menemukan seekor hamster di kandang.
Hyeon-ju yang mendekati hamster tersebut lantas digigit tangannya oleh hewan itu. Padahal, hamster sudah disuntikkan Virus Jonas. Byeong-chan yang menyadari hal ini lantas mengikat Hyeon-ju di laboratorium.
Namun pihak sekolah lantas membebaskan Hyeon-ju, membawanya ke klinik sekolah, dan di sinilah ia yang sudah berubah menjadi zombi menggigit staf klinik. Lebih parah lagi, Hyeon-ju lantas dibawa ke rumah sakit, membuat virus menyebar di luar sekolah.
Alasan Byeong-Chan Membuat Virus Jonas
Byeong-chan tak tega melihat anaknya, Jin-su, terus-menerus menjadi korban perisakan oleh rekan-rekan di sekolahnya. Jin-su bahkan sampai berniat untuk bunuh diri karena tak kuat menahan tekanan di sekolah.
Foto: Netflix
Awalnya, Byeong-chan menyampaikan masalah ini ke pihak sekolah, tapi kepala sekolah tak menanggapinya dengan serius. Ia malah meminta Byeong-chan tidak melaporkan kasus ini ke polisi demi menjaga nama baik sekolah.
Karena tak direspons positif, perisakan terhadap Jin-su terus berlangsung. Merasa tak sanggup mengubah sistem di sekolah, Byeong-chan memutuskan mengubah anaknya dengan membuat Virus Jonas.
Apa Itu Virus Jonas?
Dalam videonya, Byeong-chan mengatakan bahwa mangsa yang diserang predator kadang kala kehilangan rasa takutnya, lantas menyerang predatornya. Saat ini terjadi, hormon testosteron mangsa melonjak drastis.
Byeong-chan lantas mengekstraksi hormon testosteron ini dari hamster, lantas memodifikasinya, dan menyuntikkannya ke Jin-su. Ia yakin, virus ini akan membuat rasa takut Jin-su menjadi kekuatan untuk melawan para perisaknya.
Keyakinan Byeong-chan memang benar. Jin-su mampu melawan. Ia bahkan tidak mati meski jatuh dari ketinggian beberapa meter saat mencoba melawan para perisaknya. Namun tubuhnya tidak mampu mengontrol virus tersebut, dan inilah yang membuatnya menjadi zombi.
Lantas mengapa disebut Virus Jonas? Seperti yang juga dijelaskan Byeong-chan dalam videonya, virus tersebut ia namakan berdasarkan nama filsuf Jerman Hans Jonas. Sang filsuf pernah menyampaikan pernyataan tentang teknologi yang mendukung hidup manusia dalam kemampuannya bertahan hidup.
Foto: Netflix
Cara kerja virus ini adalah dengan menyerang sel-sel darah putih dalam tubuh. Virus ini mampu bertahan lebih kuat dibanding tubuh atau fisik inangnya (manusia). Saat virus sudah menguasai tubuh inang, maka manusia ini akan merasa lapar sekaligus kehilangan kecerdasannya. Saat itulah ia sudah berubah menjadi zombi.
Virus ini secara terus-menerus akan membuat zombi merasa lapar dan takut, yang pada akhirnya membuat mereka melihat manusia sebagai predator dan menyerang untuk memakannya.
Baca Juga: 5 Jenis Zombi yang Sering Muncul dalam All of Us Are Dead
Jika manusia telah terinfeski (digigit) oleh zombi, maka suhu tubuhnya akan menurun drastis. Saat itulah zombi merasa mereka bukan lagi sebagai ancaman, dan mencari "predator" lainnya untuk dimangsa.
Mengapa Ada Half-Bies alias Makhluk Setengah Manusia Setengah Zombi?
Dalam serial, ada tiga half-bies yang penonton ketahui, yaitu si tukang risak Yoon Gwi-nam (Yoo In-soo), ketua kelas Choi Nam-ra (Cho Yi-hyun), dan siswa perempuan yang ditelanjangi dan divideokan lantas ingin bunuh diri Min Eun-ji (Oh Hye-soo).
Half-bies pertama yang kita ketahui adalah Gwi-nam. Ia digigit para zombi di perpustakaan setelah gagal mencelakai Lee Cheong-san (Yoo Chan-young). Namun ternyata ia tidak berubah menjadi zombi sepenuhnya.
Gwi-nam tetap punya kecerdasan layaknya manusia, tapi zombi tidak lagi tertarik padanya alias menganggapnya sudah menjadi zombi. Artinya, ia tidak lagi diserang oleh zombi, membuatnya bebas berkeliaran meneror para siswa yang masih 100% manusia.
Untuk menjelaskan kasus Gwi-nam dan dua nama lainnya, Byeong-chan menjelaskan bahwa ada fenomena langka yang terjadi. Ini adalah saat sel darah putih manusia yang disuntikkan Virus Jonas masih tersisa sedikit, padahal semestinya sel tersebut dirusak.
Alih-alih rusak, sel-sel ini bermutasi alias beradaptasi dengan Virus Jonas yang masuk ke tubuh. Virus Jonas akan bersembunyi di balik Ribonucleic Acid (RNA, pembawa kode etik generik pada virus) sel, dan akan 'aktif' kalau tubuh diserang atau merasa takut. Ini adalah respons "mangsa" untuk tetap bertahan hidup saat berhadapan dengan "predator".
Foto: Netflix
Singkatnya, half-bies seperti manusia berkekuatan super. Pendengaran mereka jadi sangat tajam. Mereka juga sangat cepat sembuh dari luka parah. Tentu saja, mereka juga tidak bisa mati, kecuali diledakkan dengan bom berkekuatan dahsyat.
Yang menarik, kondisi half-bies bisa berbeda-beda. Gwi-nam menjadi jauh lebih agresif dibanding saat dia masih menjadi manusia 100%. Namun Nam-ra mampu mengontrol tubuh dan pikirannya hingga perilakunya lebih mirip manusia dibanding zombi.
Nam-ra baru menunjukkan perilaku sebagai zombi saat sedang merasa terancam, atau saat benar-benar lapar. Saat lapar, pikirannya bisa mengarahkannya untuk memangsa manusia, tapi ia masih punya kontrol atas tubuhnya, membuatnya hanya memangsa mayat saja.
Baca Juga: Park Solomon Banyak Nangis saat Baca Skenario dan Syuting All of Us Are Dead
Jika All of Us Are Dead akan dibuatkan season keduanya, maka kisah manusia super alias half-bies mungkin akan dieksplorasi lebih dalam lagi. Apalagi, pada akhir cerita diperlihatkan bahwa Jin-su dan ibunya alias istri Byeong-chan digambarkan masih ada di rumah mereka dalam kondisi terikat.
Keduanya dibawa oleh National Intelligence Service (NIS), dan sudah pasti akan dijadikan objek penelitian untuk membuat vaksin Virus Jonas, atau malah untuk membuat manusia super seperti Nam-ra.
(ita)