AU, Cara Kreatif untuk Halu buat Penggemar Idol

Sabtu, 22 Januari 2022 - 09:37 WIB
loading...
AU, Cara Kreatif untuk...
Cerita Alternative Universe (AU) adalah bagian dari fan fiction yang banyak beredar di Twitter. Foto/Twitter @adikyoshi
A A A
JAKARTA - Akhir-akhir ini, cerita Alternative Universe (AU) sedang menjadi buah bibir dan tren baru di Twitter. Banyak pengguna Twitter yang membuat cerita AU dan dibaca oleh pengguna lain.

AU adalah salah satu cerita jenis fan fiction (cerita buatan penggemar, bukan profesional) yang menceritakan tentang kehidupan idola (idol) di dunia lain yang berbeda dari kehidupan aslinya. Sesuai namanya, ini adalah cerita fiksi hasil imajinasi kreatif penulis.

Format penulisan AU tidak hanya dalam bentuk narasi saja layaknya menulis cerpen, tapi juga bisa dikemas dalam bentuk chat room, jadi pembaca seperti sedang membaca pesan dari seseorang. Karena itulah meski cerita AU bisa ditaruh di platform apa pun, tapi sejauh ini di Indonesia lebih banyak tersebar di Twitter.

Salah satu cerita AU yang populer misalnya adalah Azzamine: Azzam & Jasmine yang pernah trending di Twitter. Cerita tersebut telah mendapatkan lebih dari 200 ribu like dan 100 ribu retweet. Karya Jupiter Lee ini menggunakan idol Na Jaemin NCT sebagai visualisasi karakter Azzam.

AU, Cara Kreatif untuk Halu buat Penggemar Idol

Foto: Twitter @dearyou_today

Cerita lainnya ada Patuhi Rules! karya YORA (@yyour_aa) yang sempat menarik perhatian karena salah satu karakternya melakukan Space di Twitter bersama para penggemar. Visualisasi sosok Gavra juga diambil darimember NCT, yaitu Jeno. Cerita AU tersebut telah mendapatkan lebih dari 80 ribu like.

Banyak cerita AU yang populer di Twitter menggunakan idol K-pop sebagai visualisasinya, antara lain dari para member NCT, TREASURE, dan BTS. Sebenarnya ada juga yang menggunakan sosok lain, seperti aktor Thailand atau karakter anime, tapi umumnya tidak sepopuler cerita AU yang memakai idol K-pop.

Jenis Cerita Berkembang

Selain format AU seperti yang sudah disebut di atas, kini beredar pula jenis AU yang berbeda, yaitu original fiction. Dalam cerita ini, sosok idola hanya dipakai sebagai face claim alias wajah untuk visualisasi karakter utama saja. Sementara nama karakter tersebut beserta latar belakang hingga latar tempatnya adalah murni hasil rekaan penulis.

Meski begitu, jenis AU seperti ini masih menjadi perdebatan para penulis dan pembaca AU tentang kelayakannya untuk bisa dikategorikan sebagai AU.

AU, Cara Kreatif untuk Halu buat Penggemar Idol

Foto: Twitter avyanniera

Sementara itu, pada 2013-2015, universe yang populer adalah dunia manusia serigala (werewolf) dan alien. Namun kini AU dibuat menjadi lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Seperti salah satu penulis cerita AU Olimpiade Surabaya yang ditulis oleh pemilik akun @adikyoshi di Twitter. Ia mengaku cerita AU tersebut terinspirasi dari kehidupan kuliahnya. Ide yang muncul untuk menulis cerita juga berasal dari kehidupan dan keresahan yang dialaminya.

"AU pertama aku temanya kuliah, karena emang awalnya cuma pengen curhat dalam bentuk cerita aja," ujar Jo (@adikyoshi) saat dihubungi melalui DM Twitter pada Selasa (18/1).

Baca Juga: 9 Lagu NCT untuk Membungkam Hater, yang Mana Lirik Favoritmu?

Selama menulis cerita AU, banyak keuntungan yang didapatkan oleh Jo, salah satunya adalah bisa mengenal banyak orang baru. Selain terhubung dengan penulis yang lain, Jo juga memiliki pembaca yang cukup banyak. Dia merasa senang dan tidak menyangka bisa mendapatkan banyak pembaca.

"Aku senang banget kalo banyak yang bisa baca dan relate sama apa yang aku sampaikan," ujarnya.

AU, Cara Kreatif untuk Halu buat Penggemar Idol

Foto: Twitter @adikyoshi

Sejauh ini, Jo telah menulis lima cerita panjang AU. Salah satu karyanya yang berjudul Shaka Oh Shaka telah memiliki lebih dari 61 ribu like dan 33 riburetweet di Twitter. Visualisasi yang digunakannya adalah Bang Yedam TREASURE.

Selama menulis cerita AU, visualisasi karakter yang dipilihnya adalah sosok yang sedang diidolakannya. "Kebetulan aku nge-fan sama TREASURE, jadi banyak pakai mereka sebagai visualisasinya," tulisnya.

Meski begitu, ia juga pernah memakai Yeonjun TXT sebagai visualisasi wajah untuk cerita Capital Letters. "Aku lagi suka Yeonjun banget pas nulis itu, dan aku ngeliat karakter Biel emang cocok banget di Yeonjun," lanjutnya.

Baca Juga: Kebiasaan Khas Member TREASURE, Ada yang Mirip Denganmu?

Waktu yang dibutuhkannya untuk menulis cerita AU berbeda-beda, bergantung pada ceritanya. Ada yang bisa memakan waktu sampai tujuh bulan lamanya, tapi ada juga yang bisa selesai dalam waktu satu bulan. Ada pula momen saat Jo menulis dua cerita AU secara bersamaan.

Kesulitan yang dirasakannya adalah pembagian ide, waktu, dan menulis ceritanya karena setiap pemain memiliki karakter yang berbeda-beda.

GenSINDO
Rafi Alvirtyantoro
Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta
(ita)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1698 seconds (0.1#10.140)