Drama Korea yang Dianggap Lakukan Distorsi Sejarah, Ada yang Ratingnya Nyaris 30%

Kamis, 23 Desember 2021 - 12:04 WIB
loading...
Drama Korea yang Dianggap Lakukan Distorsi Sejarah, Ada yang Ratingnya Nyaris 30%
Mr. Queen termasuk drama Korea yang dianggap melakukan distorsi sejarah, meski begitu ratingnya termasuk tinggi. Foto/tvN
A A A
JAKARTA - Beberapa drama Korea menjadi kontroversi karena menampilkan adegan yang dianggap melakukan penyimpangan atau distorsi sejarah di Korea Selatan.

Tuduhan tersebut umumnya menghampiri drama jenissageuk atau yang berlatar masa lampau, biasanya saat masa Dinasti Joseon. Nah, berikut ini beberapa drama Korea yang pernah mengundang kontroversi di tengah masyarakat Korea Selatan karena tuduhan distorsi sejarah.

1. Snowdrop (2021)

Drama Korea yang Dianggap Lakukan Distorsi Sejarah, Ada yang Ratingnya Nyaris 30%

Foto: JTBC

Snowdrop yang dibintangi Jisoo BLACKPINK dan Jung Hae-in menjadi drama terbaru yang kini sedang dirundung kontroversi. Bahkan sebelum drama ini ditayangkan, kritikan bahkan protes keras dari masyarakat umum sudah dilontarkan. Protes juga datang dari keluarga para aktivis gerakan prodemokrasi yang terlibat dalam June Democracy Movement pada 1987 silam.

Masalah utama yang dikeluhkan adalah romantisasi dan penggambaran positif karakter yang bekerja sebagai anggota National Security Planning (NSP), lembaga intelijen Korea Selatan. Lembaga ini dianggap sebagai salah satu yang terlibat dalam penyusupan bukti-bukti palsu yang membuat banyak pelajar dan warga prodemokrasi pada 1980-an ditangkap, bahkan dibunuh, karena dituduh sebagai mata-mata Korea Utara.

Sementara pada episode perdananya, juga diputar lagu yang identik sebagai lagu perjuangan prodemokrasi, untuk mengiringi adegan seorang mata-mata Korea Utara yang menyamar sebagai aktivis prodemokrasi, dikejar-kejar oleh anggota NSP.

Karena berbagai kontroversi ini, masyarakat sudah mengajukan dua petisi kepada pemerintah agar menghentikan penayangan Snowdrop. Petisi pertama diajukan pada Juli lalu sebelum dramanya ditayangkan. Saat itu pemerintah menegaskan bahwa mereka tak bisa menghentikannya dengan alasan kebebasan berpendapat.

Sementara petisi kedua masih berjalan, dengan tuntutan yang sama. Petisi ini sudah ditandatangani lebih dari 300 ribu orang. Menurut aturan di negara tersebut, petisi yang ditandatangani lebih dari 200 ribu orang harus ditanggapi oleh pemerintah.

2. Joseon Exorcist (2021)


Drama Korea yang Dianggap Lakukan Distorsi Sejarah, Ada yang Ratingnya Nyaris 30%

Foto: SBS

Joseon Exorcist menjadi drama yang paling sial, karena baru dua episode tayang, langsung dihentikan oleh stasiun televisi SBS karena tekanan dari masyarakat. Kontroversi terjadi karena dalam salah satu adegan dengan latar di perbatasan Joseon dan Dinasti Ming, menampilkan properti dan makanan dari China.

Selain itu, masyarakat juga mengkritik karakter Raja Taejong yang dijabat Pangeran Yi Bang-Won yang digambarkan membunuh rakyatnya. Padahal menurut catatan sejarah, sang pangeran mendukung ayahnya, Raja Taejo, dan mendukung pendirian Dinasti Joseon.

Karena hal tersebut, drama yang dibintangi Kam Woo-sung dan Jang Dong-yoon ini juga mendapatkan petisi dari masyarakat dan ditandatangani seratusan ribu orang. Namun sebelum mendapat tanggapan pemerintah, SBS memutuskan untuk menghentikan drama itu.

Baca Juga: Selain Snowdrop, Drama JTBC Lainnya juga Dikritik karena Dianggap Propaganda China

3. Mr. Queen (2020-2021)

Drama Korea yang Dianggap Lakukan Distorsi Sejarah, Ada yang Ratingnya Nyaris 30%

Foto: tvN

Mr. Queen punya dua wajah dari sudut pandang masyarakat Korea, yaitu drama komedi yang cerdas dan kocak, juga drama penuh kontroversi karena dianggap menggambarkan tokoh bersejarah dengan semena-mena.

Ratu Shin Jeong dalam drama tersebut digambarkan sebagai orang yang percaya takhayul. Ada juga adegan ritual pemujaan di Kuil Jongmyo yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO, yang dipotret sebagai lelucon. Tak cuma itu, ada pula dokumen nasional China, Veritable Records of the Joseon Kingdom, yang disebut salah satu karakternya sebagai sebuah "tabloid".

Karena berbagai kontroversi itu, ada 4.000 keluhan dari masyarakat masuk ke Korea Communications Standards Commission (KCSC), lembaga yang mengawasi penyiaran di televisi dan internet. Hasilnya, Mr. Queen pun mendapat sanksi administrative guidance” ("panduan administratif").

Sanksi ini adalah sanksi yang tergolong ringan, dan diberikan karena KCSC melihat ada perbaikan yang dilakukan tim produksi drama yang dibintangi Shin Hye-sun itu. Yang menarik, di tengah kontroversi tersebut, Mr. Queen mencetak rating tinggi, dengan rata-rata nasional 12,58%.

4. Mr. Sunshine (2018)

Drama Korea yang Dianggap Lakukan Distorsi Sejarah, Ada yang Ratingnya Nyaris 30%

Foto: tvN

Mr. Sunshine juga pernah mendapat petisi dari puluhan ribu orang karena dianggap melakukan distorsi sejarah. Namun sama seperti Mr. Queen, setelah tim produksi melakukan sejumlah perubahan, drama ini tak lagi banyak dicibir. Malahan, drama yang dibintangi Lee Byung-hun dan Kim Tae-ri ini termasuk drama yang legendaris.

Serial yang menceritakan perjuangan aktivis dalam meraih kemerdekaan di Korea pada era 1900-an ini dikritik karena seolah mendukung Jepang pada masa penjajahannya di Korea Selatan. Selain itu, penggambaran orang Amerika di Korea saat itu juga dianggap melenceng dari sejarah.

Meski begitu, Mr. Sunshine tetap mendapat rating tinggi saat ditayangkan, yaitu rata-rata nasional 12,9% dengan rating tertingginya mencapai 18,12%.

Baca Juga: 6 Grup K-Pop Beken yang Kontraknya Berakhir Tahun 2022, Perpanjang atau Bubar?

5. Empress Ki (2013-2014)

Drama Korea yang Dianggap Lakukan Distorsi Sejarah, Ada yang Ratingnya Nyaris 30%

Foto: MBC

Empress Ki jadi salah satu drama dengan rating sangat tinggi, yaitu rata-ratanya 21,9%, sementara tertingginya 29,2%. Drama ini juga mendapat penghargaan Golden Bird Prize for Serial Drama (piala di bawah penghargaan utama) dalam 9th Seoul International Drama Awards serta penghargaan utama dari MBC Drama Awards 2013.

Empress Ki adalah drama sageuk romantis yang memotret perjuangan dan kehidupan cinta seorang perempuan yang akhirnya menjadi permaisuri era Dinasti Yuan.

Saat penayangannya drama ini juga mendapat kritikan karena banyak mengambil lokasi syuting di China, juga melakukan banyak perubahan dari karakter yang terinspirasi dari tokoh sejarah Korea. Meski nama-nama karakternya diubah menjadi fiksi, tapi masyarakat Korea tetap menganggapnya sebagai sebuah penyimpangan sejarah.
(ita)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1532 seconds (0.1#10.140)