Kamu Kuat Gak? Berjalan Kaki Ratusan Kilometer dalam Camino de Santiago
loading...
A
A
A
JAKARTA - Camino de Santiago atau dikenal sebagai The Way of James adalah sebuah rute ziarah umat Kristen yang sekarang menjadi rute yang umum dilalui banyak kalangan, bahkan di luar Kristen.
Dikutip dari New York Times, camino dalam bahasa Spanyol berarti 'berjalan kaki', sedangkan santiago merupakan kepanjangan dari 'Santiago de Compostela' yang merupakan sebuah gereja katedral di kota Santiago. Secara garis besar, Camino de Santiago berarti 'berjalan menuju Santiago'.
Kegiatan Camino de Santiago diawali oleh para pengikut Yakobus yang ingin mengirimkan jasad Yakobus menuju Santiago, lebih tepatnya menuju katedral Santiago de Compostela dari Yerusalem.
Foto: NY Times
Ada banyak titik awal untuk melakukan Camino de Santiago, salah satu yang paling terkenal ialah Saint Jean Pied de Port, perbatasan antara Prancis dan Spanyol yang berjarak kurang lebih 780 km menuju titik akhir Santiago.
Perjalanan yang dilakukan oleh para peziarah dari Saint Jean Pied de Port bisa ditempuh selama 1-3 bulan, bergantung pada jarak tempuh per hari dari masing-masing individu.
Tapi selain Saint Jean Pied de Port, masih banyak titik awal lainnya seperti Pamplona (700 km), Burgos (480 km), Leon (300 km), dan Porferranda (197 km).
Untuk melakukan perjalanan Camino de Santiago, kita akan membawa sebuah Credential de Peregrino yang berperan sebagai ‘paspor’ bagi para peziarah.
Foto: NY Times
Credential de Peregrino akan dibubuhi sebuah stempel dari tiap Albergues atau hostel yang menjadi tempat pemberhentian para peziarah pada sepanjang jalan Camino de Santiago.
Kalau sudah sampai pada titik akhir, para peziarah akan mendapatkan sebuah sertifikat yang bisa diklaim dari katedral Santiago de Compostela. Tapi, untuk mendapatkan sertifikat ini, ada persyaratan khusus yakni minimal telah menempuh jarak sejauh 100 km.
Untuk melakukan perjalanan ini, kamu harus mempersiapkan diri terlebih dahulu dengan latihan berjalan belasan kilometer per hari. Soalnya kalau tidak, tubuh mungkin belum bisa menerima dan terbiasa dengan beban jalan tersebut.
Kamu juga harus menyiapkan segala barang bawaan seminimal mungkin untuk mengurangi beban yang akan dibawa pada perjalanan. Idealnya, beban bawaan harus berkisar 10% dari beban tubuh individu.
Ratih Dwi Pratiwi
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram: @colorfulsuh
Dikutip dari New York Times, camino dalam bahasa Spanyol berarti 'berjalan kaki', sedangkan santiago merupakan kepanjangan dari 'Santiago de Compostela' yang merupakan sebuah gereja katedral di kota Santiago. Secara garis besar, Camino de Santiago berarti 'berjalan menuju Santiago'.
Kegiatan Camino de Santiago diawali oleh para pengikut Yakobus yang ingin mengirimkan jasad Yakobus menuju Santiago, lebih tepatnya menuju katedral Santiago de Compostela dari Yerusalem.
Foto: NY Times
Ada banyak titik awal untuk melakukan Camino de Santiago, salah satu yang paling terkenal ialah Saint Jean Pied de Port, perbatasan antara Prancis dan Spanyol yang berjarak kurang lebih 780 km menuju titik akhir Santiago.
Perjalanan yang dilakukan oleh para peziarah dari Saint Jean Pied de Port bisa ditempuh selama 1-3 bulan, bergantung pada jarak tempuh per hari dari masing-masing individu.
Tapi selain Saint Jean Pied de Port, masih banyak titik awal lainnya seperti Pamplona (700 km), Burgos (480 km), Leon (300 km), dan Porferranda (197 km).
Untuk melakukan perjalanan Camino de Santiago, kita akan membawa sebuah Credential de Peregrino yang berperan sebagai ‘paspor’ bagi para peziarah.
Foto: NY Times
Credential de Peregrino akan dibubuhi sebuah stempel dari tiap Albergues atau hostel yang menjadi tempat pemberhentian para peziarah pada sepanjang jalan Camino de Santiago.
Kalau sudah sampai pada titik akhir, para peziarah akan mendapatkan sebuah sertifikat yang bisa diklaim dari katedral Santiago de Compostela. Tapi, untuk mendapatkan sertifikat ini, ada persyaratan khusus yakni minimal telah menempuh jarak sejauh 100 km.
Untuk melakukan perjalanan ini, kamu harus mempersiapkan diri terlebih dahulu dengan latihan berjalan belasan kilometer per hari. Soalnya kalau tidak, tubuh mungkin belum bisa menerima dan terbiasa dengan beban jalan tersebut.
Kamu juga harus menyiapkan segala barang bawaan seminimal mungkin untuk mengurangi beban yang akan dibawa pada perjalanan. Idealnya, beban bawaan harus berkisar 10% dari beban tubuh individu.
Ratih Dwi Pratiwi
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram: @colorfulsuh
(ita)