The Great Filter, Teori Musnahnya Alien di Alam Semesta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Apakah benar ada alien di alam semesta ini? Lalu ke mana mereka? Apakah mereka sudah musnah?
Pertanyaan di atas boleh jadi suka muncul dalam pikiran orang-orang yang penasaran tentang alien dan kehidupan di alam semesta.
Untuk menjawabnya, fisikawan sekaligus profesor muda bidang ekonomi Robin Hanson mengajukan teori yang disebut The Great Filter.
Foto: ted.com
Melansir New York Times, The Great Filter adalah istilah yang mengacu kepada suatu hal yang mencegah munculnya peradaban maju menyebar di alam semesta. Istilah ini muncul sebagai tanggapan Robin terhadap Paradoks Fermi ( )
Dalam makalahnya yang diterbitkan secara daring, pertanyaan Enrico Fermi menurut Robin kurang tepat. Kata dia, lebih baik mengajukan pertanyaan, “Apa yang terjadi pada mereka semua?"
The Great Filter menyampaikan salah satu hipotesisnya, yaitu bahwa alien atau makhluk lain dianggap udah gak ada alias musnah gara-gara sebuah filter. Bentuk atau jenis filter ini gak diketahui secara pasti. Bisa aja semacam sinar gamma luar biasa besar, atau ledakan supernova.
Foto: howstufworks.com
Tapi, kalau ada semacam filter yang begitu dahsyat, kenapa manusia masih ada?
Nah, dari sini kita bisa beranggapan manusia sebagai salah satu yang lolos dari filter misterius tersebut. Bisa juga, kita belum terfilter dan filter ini berada di depan kita.
Inilah yang menjadi masalah, di mana letak filter itu?
Manusia akan menjadi makhluk yang beruntung kalau filter itu ternyata sudah dilewati. Manusia terbukti mampu berevolusi menjadi makhluk yang kuat melewati filter itu. Namun, kalau filter itu ternyata berada di depan kita, maka apa yang akan terjadi?
Foto: kurzgesagt.org
Kita gak tahu bentuk filter itu. Bisa aja itu adalah masalah internal seperti perang nuklir, bencana alam, senjata biologis yang meledak, perang antarnegara dan sebagainya. Yang jelas, filter itu adalah sesuatu yang mencakup kehidupan seluruh warga planet Bumi.
Hal yang paling menyusahkan berikutnya adalah kalau kita benar-benar bertemu dengan peradaban lain. Secara gak langsung, itu bisa jadi hal buruk.
Kalau masih terdapat peradaban lain, berarti The Great Filter berada di depan kita. Tapi kalau kita gak menemukan peradaban lain, itu udah cukup membuktikan bahwa kita memang sendiri di alam semesta ini.
Foto: universetoday.com
Kesendirian di alam semesta sebenarnya gak buruk. Seenggaknya, sendiri di alam semesta dapat memperpanjang umur kehidupan manusia.
Ada atau gak-nya The Great Filter bukanlah hal yang harus benar-benar diperdebatkan sepanjang hidup. Pada akhirnya, Bumi dan alam semesta pasti akan mencapai titik akhir, hancur lebur tak bersisa.
Fakhri Benindo
Kontributor GenSINDO
Universitas Negeri Jakarta
Instagram: @fakhri_benindo
Pertanyaan di atas boleh jadi suka muncul dalam pikiran orang-orang yang penasaran tentang alien dan kehidupan di alam semesta.
Untuk menjawabnya, fisikawan sekaligus profesor muda bidang ekonomi Robin Hanson mengajukan teori yang disebut The Great Filter.
Foto: ted.com
Melansir New York Times, The Great Filter adalah istilah yang mengacu kepada suatu hal yang mencegah munculnya peradaban maju menyebar di alam semesta. Istilah ini muncul sebagai tanggapan Robin terhadap Paradoks Fermi ( )
Dalam makalahnya yang diterbitkan secara daring, pertanyaan Enrico Fermi menurut Robin kurang tepat. Kata dia, lebih baik mengajukan pertanyaan, “Apa yang terjadi pada mereka semua?"
The Great Filter menyampaikan salah satu hipotesisnya, yaitu bahwa alien atau makhluk lain dianggap udah gak ada alias musnah gara-gara sebuah filter. Bentuk atau jenis filter ini gak diketahui secara pasti. Bisa aja semacam sinar gamma luar biasa besar, atau ledakan supernova.
Foto: howstufworks.com
Tapi, kalau ada semacam filter yang begitu dahsyat, kenapa manusia masih ada?
Nah, dari sini kita bisa beranggapan manusia sebagai salah satu yang lolos dari filter misterius tersebut. Bisa juga, kita belum terfilter dan filter ini berada di depan kita.
Inilah yang menjadi masalah, di mana letak filter itu?
Manusia akan menjadi makhluk yang beruntung kalau filter itu ternyata sudah dilewati. Manusia terbukti mampu berevolusi menjadi makhluk yang kuat melewati filter itu. Namun, kalau filter itu ternyata berada di depan kita, maka apa yang akan terjadi?
Foto: kurzgesagt.org
Kita gak tahu bentuk filter itu. Bisa aja itu adalah masalah internal seperti perang nuklir, bencana alam, senjata biologis yang meledak, perang antarnegara dan sebagainya. Yang jelas, filter itu adalah sesuatu yang mencakup kehidupan seluruh warga planet Bumi.
Hal yang paling menyusahkan berikutnya adalah kalau kita benar-benar bertemu dengan peradaban lain. Secara gak langsung, itu bisa jadi hal buruk.
Kalau masih terdapat peradaban lain, berarti The Great Filter berada di depan kita. Tapi kalau kita gak menemukan peradaban lain, itu udah cukup membuktikan bahwa kita memang sendiri di alam semesta ini.
Foto: universetoday.com
Kesendirian di alam semesta sebenarnya gak buruk. Seenggaknya, sendiri di alam semesta dapat memperpanjang umur kehidupan manusia.
Ada atau gak-nya The Great Filter bukanlah hal yang harus benar-benar diperdebatkan sepanjang hidup. Pada akhirnya, Bumi dan alam semesta pasti akan mencapai titik akhir, hancur lebur tak bersisa.
Fakhri Benindo
Kontributor GenSINDO
Universitas Negeri Jakarta
Instagram: @fakhri_benindo
(it)