Siapkan Tisu, Ini 5 Film Anime Sedih Terbaik Sepanjang Masa!
loading...
A
A
A
Anime punya beragam genre yang beberapa di antaranya punya cerita yang menyentuh hati penontonnya. Tak jarang, mereka yang menonton anime ini tidak bisa menahan air mata mereka menetes karena larut dalam cerita. Sejumlah anime yang sedih ini bahkan menjadi film terbaik sepanjang masa.
Serial anime juga punya banyak cerita sedih. Serial seperti ini punya banyak episode yang membuat penontonnya terfokus dan benar-benar tahu karakter serta ceritanya. Tapi, film hanya punya durasi 1,5—2 jam untuk mencapai hal yang sama.
Meski begitu, banyak film anime yang melakukannya dengan sangat bagus. Di antara begitu banyaknya film anime sedih yang membuat penontonnya menghabiskan sekotak tisu, ada 5 di antaranya yang benar-benar akan membuat air mata terkuras. Apa saja? Berikut ulasannya!
1. I Want To Eat Your Pancreas
CBR menyebut film ini punya judul yang aneh dengan arti yang menyentuh di belakangnya. I Want to Eat Your Pancreas adalah drama romantis yang menjadi kultus favorit sejak debut pada 2018. Film ini berkisah tentang Haruki Shiga, seorang siswa SMA yang suka menyendiri, memisahkan diri dari dunia di sekitarnya.
Suatu hari, dia menemukan buku harian milik teman sekelasnya yang populer dan ramah, Sakura Yamauchi. Kepada Haruki, Sakura mengatakan kalau dia menderita penyakit pancreas yang fatal. Haruki adalah satu-satunya orang di luar keluarga Sakura yang tahu penyakit maut itu.
Haruki awalnya tidak terpengaruh dengan kejujuran Sakura itu. Tapi, keduanya akhirnya berhubungan. Haruki memutuskan untuk mendampingi Sakura untuk menjalani hari-hari akhirnya di bumi.
2. Maquia: When The Promised Flower Blooms
Menurut CBR, drama fantasi ini diremehkan. Tapi, Maquia: When The Promised Flower Bloom dengan sempurna menangkap tema cinta ibu sepanjang zaman. Film ini mengisahkan tentang Maquia, anggota ras abadi bernama Iorph—makhluk mistis yang hidup terpisah dari manusia.
Saat desa Iorph diserang tetangga mereka, banyak Iorph yang tewas. Maquia terjebak di tengah-tengah kekacauan itu. Dia bangun di sebuah hutan di dunia manusia. Dia kemudian menemukan bayi laki-laki. Tidak tega meninggalkan bayi itu, Maquia memutuskan membesarkan anak itu seperti anaknya sendiri.
3. The Girl Who Leapt Through Time
Selama 2006—2007, The Girl Who Leapt Through Time meraih sejumlah penghargaan. Sci-fi romantis ini mengisahkan tentang Makoto Konno, seorang siswa SMA yang cerdas dan cuek. Dia terjebak di antara pilihan memutuskan masa depannya atau menghabiskan waktu bersama sahabatnya.
Setelah nyaris tertabrak kereta yang lewat, dia tiba-tiba mendapatkan kekuatan untuk melompati waktu. Dengan kekuatan barunya ini, Makoto segera sadar kalau dia bisa menghindari kesalahan, mendapatkan nilai bagus dan mengulangi lagi masa-masa indahnya, dengan menggunakan kemampuan melompati waktu itu seenak hatinya. Namun, kesenangannya tak bertahan lama setelah terungkap kalau setiap pilihan yang dia buat ada konsekuensinya.
4. A Silent Voice
Drama shonen ini menghangatkan hati sekaligus membuat sedih. A Silent Voice telah menjadi salah satu film anime terpopuler sampai saaat ini. Ketika seorang gadis tuli, Shoko Nishimaya, pindah ke SD baru, Shoya Ishida dan banyak teman-teman sekelasnya merundungnya.
Ketika Shoko pindah sekolah, Shoya pun dituduh dan dijadikan kambing hitam. Dia akhirnya menjadi korban perundungan. Saat di SMA, Shoya menderita penyakit mental dan dibayang-bayangi rasa penyesalan mendalam yang dia pendam akibat tindakannya di masa lalu. Tujuannya sekarang adalah memperbaiki kesalahannya di sebuah perjalanan penebusan.
5. Grave of The Fireflies
Grave of the Fireflies adalah salah satu film tersedih anime. Ber-setting di bulan-bulan akhir Peran Dunia II, film ini mengisahkan tentang Seita, yang berusia 14 tahun. Seita harus mengurusi adiknya, Setsuko, yang berusia 4 tahun. Kedua anak ini menjadi yatim piatu dan gelandangan setelah bombardir tentara Amerika menghancurkan kota dan rumah mereka.
Seita dan Setsuko kemudian hanya bisa saling tergantung satu sama lain. Mereka berusaha tetap bersama di situasi seperti itu. Cerita ini menggambarkan perjuangan nyata dua bersaudara yang berusaha mempertahankan diri setelah perang yang menghancurkan dalam cara yang sangat emosional.
Serial anime juga punya banyak cerita sedih. Serial seperti ini punya banyak episode yang membuat penontonnya terfokus dan benar-benar tahu karakter serta ceritanya. Tapi, film hanya punya durasi 1,5—2 jam untuk mencapai hal yang sama.
Meski begitu, banyak film anime yang melakukannya dengan sangat bagus. Di antara begitu banyaknya film anime sedih yang membuat penontonnya menghabiskan sekotak tisu, ada 5 di antaranya yang benar-benar akan membuat air mata terkuras. Apa saja? Berikut ulasannya!
1. I Want To Eat Your Pancreas
CBR menyebut film ini punya judul yang aneh dengan arti yang menyentuh di belakangnya. I Want to Eat Your Pancreas adalah drama romantis yang menjadi kultus favorit sejak debut pada 2018. Film ini berkisah tentang Haruki Shiga, seorang siswa SMA yang suka menyendiri, memisahkan diri dari dunia di sekitarnya.
Suatu hari, dia menemukan buku harian milik teman sekelasnya yang populer dan ramah, Sakura Yamauchi. Kepada Haruki, Sakura mengatakan kalau dia menderita penyakit pancreas yang fatal. Haruki adalah satu-satunya orang di luar keluarga Sakura yang tahu penyakit maut itu.
Haruki awalnya tidak terpengaruh dengan kejujuran Sakura itu. Tapi, keduanya akhirnya berhubungan. Haruki memutuskan untuk mendampingi Sakura untuk menjalani hari-hari akhirnya di bumi.
2. Maquia: When The Promised Flower Blooms
Menurut CBR, drama fantasi ini diremehkan. Tapi, Maquia: When The Promised Flower Bloom dengan sempurna menangkap tema cinta ibu sepanjang zaman. Film ini mengisahkan tentang Maquia, anggota ras abadi bernama Iorph—makhluk mistis yang hidup terpisah dari manusia.
Saat desa Iorph diserang tetangga mereka, banyak Iorph yang tewas. Maquia terjebak di tengah-tengah kekacauan itu. Dia bangun di sebuah hutan di dunia manusia. Dia kemudian menemukan bayi laki-laki. Tidak tega meninggalkan bayi itu, Maquia memutuskan membesarkan anak itu seperti anaknya sendiri.
3. The Girl Who Leapt Through Time
Selama 2006—2007, The Girl Who Leapt Through Time meraih sejumlah penghargaan. Sci-fi romantis ini mengisahkan tentang Makoto Konno, seorang siswa SMA yang cerdas dan cuek. Dia terjebak di antara pilihan memutuskan masa depannya atau menghabiskan waktu bersama sahabatnya.
Setelah nyaris tertabrak kereta yang lewat, dia tiba-tiba mendapatkan kekuatan untuk melompati waktu. Dengan kekuatan barunya ini, Makoto segera sadar kalau dia bisa menghindari kesalahan, mendapatkan nilai bagus dan mengulangi lagi masa-masa indahnya, dengan menggunakan kemampuan melompati waktu itu seenak hatinya. Namun, kesenangannya tak bertahan lama setelah terungkap kalau setiap pilihan yang dia buat ada konsekuensinya.
4. A Silent Voice
Drama shonen ini menghangatkan hati sekaligus membuat sedih. A Silent Voice telah menjadi salah satu film anime terpopuler sampai saaat ini. Ketika seorang gadis tuli, Shoko Nishimaya, pindah ke SD baru, Shoya Ishida dan banyak teman-teman sekelasnya merundungnya.
Ketika Shoko pindah sekolah, Shoya pun dituduh dan dijadikan kambing hitam. Dia akhirnya menjadi korban perundungan. Saat di SMA, Shoya menderita penyakit mental dan dibayang-bayangi rasa penyesalan mendalam yang dia pendam akibat tindakannya di masa lalu. Tujuannya sekarang adalah memperbaiki kesalahannya di sebuah perjalanan penebusan.
5. Grave of The Fireflies
Grave of the Fireflies adalah salah satu film tersedih anime. Ber-setting di bulan-bulan akhir Peran Dunia II, film ini mengisahkan tentang Seita, yang berusia 14 tahun. Seita harus mengurusi adiknya, Setsuko, yang berusia 4 tahun. Kedua anak ini menjadi yatim piatu dan gelandangan setelah bombardir tentara Amerika menghancurkan kota dan rumah mereka.
Seita dan Setsuko kemudian hanya bisa saling tergantung satu sama lain. Mereka berusaha tetap bersama di situasi seperti itu. Cerita ini menggambarkan perjuangan nyata dua bersaudara yang berusaha mempertahankan diri setelah perang yang menghancurkan dalam cara yang sangat emosional.
(alv)