Benarkah Oh Il-nam adalah Ayah Seong Gi-hun di Squid Game?
loading...
A
A
A
Squid Game memang sudah usai. Tapi, serial yang tayang di Netflix ini masih terus menjadi pembahasan. Terbaru, ada teori yang menyebut kalau Oh Il-nam, Pak Tua di Squid Game, adalah ayah kandung Seong Gi-hun. Benarkah?
Ending terbuka Squid Game membuat berbagai macam teori bermunculan, termasuk teori kalau Pak Tua adalah ayah kandung Gi-hun. Teori ini memang tidak punya bukti konkret. Tapi, selama Squid Game, hubungan antara Gi-hun dan Il-nam mengindikasikan adanya kasih sayang ayah kepada anaknya.
Selama Squid Game, Gi-hun merasakan adanya tanggung jawab terhadap Il-nam. Dia memperlakukan Pak Tua itu bukan sebagai pesaing, tapi sebagai orang tua yang harus diselamatkan dari bahaya. Meski para pemain lainnya saling bersaing dan melawan satu sama lain, Gi-hun dan Il-nam malah bertim. Mereka bahkan saling tukar jaket. Lantas apa saja petunjuk kalau Il-nam adalah ayah Gi-hun? Dikutip dari ScreenRant, berikut ulasannya!
1. Ibu Gi-hun bernama Oh Mal-soon
Di episode 1, Gi-hun mencuri kartu debit ibunya yang memperlihatkan nama wanita itu sebagai Oh Mal-soon. Dia punya nama keluarga yang sama dengan Oh Il-nam. Mal-soon mempertahankan nama keluarga suaminya.
Sementara, Seong Gi-hun memilih menggunakan nama keluarga ibunya dengan alasan yang tidak dijelaskan. Bisa jadi ini karena ayahnya meninggalkan mereka saat Gi-hun masih kecil. Pengabaian ini bisa berkontribusi mengapa Gi-hun adalah seorang penjudi yang mencuri dari ibunya.
2. Tidak ada foto ayah Gi-hun dan mereka tidak pernah membahasnya
Selama Squid Game, tidak ada foto ayah Gi-hun di rumah Mal-soon. Mereka juga tidak pernah membicarakannya selama serial tersebut. Padahal, mereka membahas bagaimana Gi-hun seharusnya menjadi ayah yang lebih baik bagi putrinya.
Ini mengindikasikan kalau ayah Gi-hun meninggalkan dia atau sudah lama meninggal dunia. Apa pun yang terjadi, itu sudah cukup membuat Gi-hun dan Mal-soon membuang semua fotonya dan tidak pernah membahas tentang dia lagi. Ini masuk akal kalau ayah Gi-hun memang seperti Oh Il-nam, yang berbohong sepanjang waktu kepada Gi-hun. Dia bukan hanya seorang VIP Squid Game. Tapi, dia juga merupakan pendiri game maut itu.
3. Tanggal lahir putra Il-nam sama seperti Gi-hun
Tanggal lahir putra Il-nam adalah 26 April. Ini terungkap ketika Gi-hun berusaha dan gagal mengakses kartu debit ibunya dengan kode PIN 0426. Ternyata, kode PIN Mal-soon bukanlah hari lahir Gi-hun, tapi hari lahir putri Gi-hun. Saat ronde kelereng, Il-nam bertanya tanggal hari itu kepada Gi-hun. Karena, kalau hari itu adalah tanggal 24 April, maka ulang tahun anaknya segera tiba. Ini mengindikasikan kalau putra Il-nam dan Gi-hun punya tanggal lahir yang sama.
4. Gi-hun dan Il-nam sama-sama mengenali lingkungan di ronde kelereng
Di ronde kelereng, baik Gi-hun dan Il-nam sama-sama mengenali lingkungan permukiman yang dicipta ulang sebagai lingkungan tempat mereka pernah tinggal. Ini mengindikasikan kalau lingkungan itu satu dan sama. Tiga bentuk geometri Squid Game—segitiga, kotak dan lingkaran—juga muncul di tanda vertikal di rumah yang dikenali Il-nam sebagai rumahnya. Ini mengindikasikan adanya hubungan dekat antara Il-nam adalah pendiri Squid Game dan Gi-hun adalah putranya.
5. Gi-hun tidak bisa mencerna susu seperti putra Il-nam
Di asrama, pemain Squid Game antre untuk mendapatkan makanan. Meskipun situasinya berat, Gi-hun meminta seorang pegawai di situ untuk memberinya susu cokelat. Dia mengaku tidak bisa mencerna susu biasa.
Pegawai Squid Game tidak merespons permintaan itu dan tetap memberikan susu biasa kepada Gi-hun. Mau tak mau, dia pun menerimanya. Ini memicu Il-nam mengatakan kepada Gi-hun kalau waktu kecil, Gi-hun pasti suka dipukuli. Gi-hun mengiyakan pernyataan itu dan bertanya bagaimana Il-nam bisa tahu. Il-nam menjawab kalau putranya benar-benar seperti Gi-hun.
6. Il-nam dan Gi-hun adalah penjudi yang meninggalkan keluarga mereka
Ketika Gi-hun pulang ke rumah ibunya setelah memenangkan Squid Game, dia sudah telat untuk menyelamatkannya. Ibunya sudah meninggal dunia. Di adegan yang sangat terakhir, Gi-hun pergi ke Amerika Serikat untuk menemui putrinya. Ini adalah langkah yang bertentangan dengan organisasi Squid Game.
Dia mengejar sesuatu yang lebih besar dari dirinya dan keluarganya—yang tidak pernah merasakan nikmatnya uang hadiah sebesar 45,6 miliar won. Ini sama dengan apa yang terjadi pada Il-nam. Sepertinya, satu-satunya keluarga yang dia inginkan berada di samping ranjang kematiannya adalah putranya yang terpisah darinya.
Apalagi, Il-nam dan Gi-hun sama-sama penjudi kelas berat. Il-nam bertaruh pada pemain Squid Game dan Gi-hun bertaruh pada kuda. Selain mengindikasikan kalau kedua orang ini terkait, ini juga menyiratkan kalau Gi-hun mewarisi dorongan judinya ini dari ayahnya.
7. Il-nam ingin Gi-hun jadi Front Man berikutnya di Squid Game
Sementara Gi-hun membantu pak tua itu selama permainan, dia juga sudah pasti akan mati tanpa bantuan Il-nam. Ini terutama terlihat di permainan tarik tambang dan kelereng, di mana Il-nam secara praktis menyerahkan semua kelereng kepada Gi-hun.
Il-nam melakukannya demi menyelamatkan Gi-hun. Ini juga karena Il-nam ingin putranya menang menjadi Front Man berikutnya. Seperti terungkap di cerita latar In-ho, Front Man saat ini, dia menang Squid Game pada 2015, yang bisa menjadi persyaratan untuk mendapatkan mantel itu.
Hari-hari Il-nam hanya tinggal hitungan jari karena dia menderita tumor otak. Dia berharap bisa mewariskan mantel Front Man kepada putranya yang dia tinggalkan. Dia berharap bisa melakukannya dengan benar lewat Gi-hun. Tapi, meski kedunya punya sifat yang sama dan bahkan chemistry yang kuat, rasa moralitas Gi-hun tidak konduktif untuk menjadi tuan rumah permainan maut itu.
Apalagi, cara Gi-hun lari keluar bandara mengindikasikan, ketimbang bergabung dengan organisasi Squid Game, dia berencana melawannya. Di sisi lain, finale terbuka itu bisa juga mengindikasikan kalau Gi-hun dengan sengaja ditarik ke permainan itu. Kemungkinan, ini akan terjadi di Squid Game season 2.
Kalau ternyata selama ini organisasi itu sudah membidik Gi-hun, maka bukanlah kebetulan ketika Gi-hun melihat The Salesman merekrut seseorang. Dia akhirnya mendapatkan kartu Squid Game saat dia meninggalkan Korea. Ketika Gi-hun menerima umpan itu dengan sangat antusias, harapan Il-nam bagi putranya menjadi Front Man berikutnya di Squid Game masih berjalan.
Ending terbuka Squid Game membuat berbagai macam teori bermunculan, termasuk teori kalau Pak Tua adalah ayah kandung Gi-hun. Teori ini memang tidak punya bukti konkret. Tapi, selama Squid Game, hubungan antara Gi-hun dan Il-nam mengindikasikan adanya kasih sayang ayah kepada anaknya.
Selama Squid Game, Gi-hun merasakan adanya tanggung jawab terhadap Il-nam. Dia memperlakukan Pak Tua itu bukan sebagai pesaing, tapi sebagai orang tua yang harus diselamatkan dari bahaya. Meski para pemain lainnya saling bersaing dan melawan satu sama lain, Gi-hun dan Il-nam malah bertim. Mereka bahkan saling tukar jaket. Lantas apa saja petunjuk kalau Il-nam adalah ayah Gi-hun? Dikutip dari ScreenRant, berikut ulasannya!
1. Ibu Gi-hun bernama Oh Mal-soon
Di episode 1, Gi-hun mencuri kartu debit ibunya yang memperlihatkan nama wanita itu sebagai Oh Mal-soon. Dia punya nama keluarga yang sama dengan Oh Il-nam. Mal-soon mempertahankan nama keluarga suaminya.
Sementara, Seong Gi-hun memilih menggunakan nama keluarga ibunya dengan alasan yang tidak dijelaskan. Bisa jadi ini karena ayahnya meninggalkan mereka saat Gi-hun masih kecil. Pengabaian ini bisa berkontribusi mengapa Gi-hun adalah seorang penjudi yang mencuri dari ibunya.
2. Tidak ada foto ayah Gi-hun dan mereka tidak pernah membahasnya
Selama Squid Game, tidak ada foto ayah Gi-hun di rumah Mal-soon. Mereka juga tidak pernah membicarakannya selama serial tersebut. Padahal, mereka membahas bagaimana Gi-hun seharusnya menjadi ayah yang lebih baik bagi putrinya.
Ini mengindikasikan kalau ayah Gi-hun meninggalkan dia atau sudah lama meninggal dunia. Apa pun yang terjadi, itu sudah cukup membuat Gi-hun dan Mal-soon membuang semua fotonya dan tidak pernah membahas tentang dia lagi. Ini masuk akal kalau ayah Gi-hun memang seperti Oh Il-nam, yang berbohong sepanjang waktu kepada Gi-hun. Dia bukan hanya seorang VIP Squid Game. Tapi, dia juga merupakan pendiri game maut itu.
3. Tanggal lahir putra Il-nam sama seperti Gi-hun
Tanggal lahir putra Il-nam adalah 26 April. Ini terungkap ketika Gi-hun berusaha dan gagal mengakses kartu debit ibunya dengan kode PIN 0426. Ternyata, kode PIN Mal-soon bukanlah hari lahir Gi-hun, tapi hari lahir putri Gi-hun. Saat ronde kelereng, Il-nam bertanya tanggal hari itu kepada Gi-hun. Karena, kalau hari itu adalah tanggal 24 April, maka ulang tahun anaknya segera tiba. Ini mengindikasikan kalau putra Il-nam dan Gi-hun punya tanggal lahir yang sama.
4. Gi-hun dan Il-nam sama-sama mengenali lingkungan di ronde kelereng
Di ronde kelereng, baik Gi-hun dan Il-nam sama-sama mengenali lingkungan permukiman yang dicipta ulang sebagai lingkungan tempat mereka pernah tinggal. Ini mengindikasikan kalau lingkungan itu satu dan sama. Tiga bentuk geometri Squid Game—segitiga, kotak dan lingkaran—juga muncul di tanda vertikal di rumah yang dikenali Il-nam sebagai rumahnya. Ini mengindikasikan adanya hubungan dekat antara Il-nam adalah pendiri Squid Game dan Gi-hun adalah putranya.
5. Gi-hun tidak bisa mencerna susu seperti putra Il-nam
Di asrama, pemain Squid Game antre untuk mendapatkan makanan. Meskipun situasinya berat, Gi-hun meminta seorang pegawai di situ untuk memberinya susu cokelat. Dia mengaku tidak bisa mencerna susu biasa.
Pegawai Squid Game tidak merespons permintaan itu dan tetap memberikan susu biasa kepada Gi-hun. Mau tak mau, dia pun menerimanya. Ini memicu Il-nam mengatakan kepada Gi-hun kalau waktu kecil, Gi-hun pasti suka dipukuli. Gi-hun mengiyakan pernyataan itu dan bertanya bagaimana Il-nam bisa tahu. Il-nam menjawab kalau putranya benar-benar seperti Gi-hun.
6. Il-nam dan Gi-hun adalah penjudi yang meninggalkan keluarga mereka
Ketika Gi-hun pulang ke rumah ibunya setelah memenangkan Squid Game, dia sudah telat untuk menyelamatkannya. Ibunya sudah meninggal dunia. Di adegan yang sangat terakhir, Gi-hun pergi ke Amerika Serikat untuk menemui putrinya. Ini adalah langkah yang bertentangan dengan organisasi Squid Game.
Dia mengejar sesuatu yang lebih besar dari dirinya dan keluarganya—yang tidak pernah merasakan nikmatnya uang hadiah sebesar 45,6 miliar won. Ini sama dengan apa yang terjadi pada Il-nam. Sepertinya, satu-satunya keluarga yang dia inginkan berada di samping ranjang kematiannya adalah putranya yang terpisah darinya.
Apalagi, Il-nam dan Gi-hun sama-sama penjudi kelas berat. Il-nam bertaruh pada pemain Squid Game dan Gi-hun bertaruh pada kuda. Selain mengindikasikan kalau kedua orang ini terkait, ini juga menyiratkan kalau Gi-hun mewarisi dorongan judinya ini dari ayahnya.
7. Il-nam ingin Gi-hun jadi Front Man berikutnya di Squid Game
Sementara Gi-hun membantu pak tua itu selama permainan, dia juga sudah pasti akan mati tanpa bantuan Il-nam. Ini terutama terlihat di permainan tarik tambang dan kelereng, di mana Il-nam secara praktis menyerahkan semua kelereng kepada Gi-hun.
Il-nam melakukannya demi menyelamatkan Gi-hun. Ini juga karena Il-nam ingin putranya menang menjadi Front Man berikutnya. Seperti terungkap di cerita latar In-ho, Front Man saat ini, dia menang Squid Game pada 2015, yang bisa menjadi persyaratan untuk mendapatkan mantel itu.
Hari-hari Il-nam hanya tinggal hitungan jari karena dia menderita tumor otak. Dia berharap bisa mewariskan mantel Front Man kepada putranya yang dia tinggalkan. Dia berharap bisa melakukannya dengan benar lewat Gi-hun. Tapi, meski kedunya punya sifat yang sama dan bahkan chemistry yang kuat, rasa moralitas Gi-hun tidak konduktif untuk menjadi tuan rumah permainan maut itu.
Apalagi, cara Gi-hun lari keluar bandara mengindikasikan, ketimbang bergabung dengan organisasi Squid Game, dia berencana melawannya. Di sisi lain, finale terbuka itu bisa juga mengindikasikan kalau Gi-hun dengan sengaja ditarik ke permainan itu. Kemungkinan, ini akan terjadi di Squid Game season 2.
Kalau ternyata selama ini organisasi itu sudah membidik Gi-hun, maka bukanlah kebetulan ketika Gi-hun melihat The Salesman merekrut seseorang. Dia akhirnya mendapatkan kartu Squid Game saat dia meninggalkan Korea. Ketika Gi-hun menerima umpan itu dengan sangat antusias, harapan Il-nam bagi putranya menjadi Front Man berikutnya di Squid Game masih berjalan.
(alv)