6 Hal yang Terasa Ganjil dari Jalan Cerita 'Squid Game'
loading...
A
A
A
JAKARTA - "Squid Game" banyak dipuji penonton karena jalan ceritanya yang menarik, seru, dan bikin penasaran. Meski begitu, serial Korea ini masih punya plot hole.
Plot hole adalah istilah yang dipakai untuk menyebut celah atau ketidakkonsistenan jalan cerita dalam sebuah serial atau film. Singkatnya, ada adegan yang tak masuk akal dalam cerita.
Nah, berikut ini plot hole atau keganjilan dari jalan cerita " Squid Game ". Tulisan ini mengandung spoiler atau bocoran cerita. Jadi buat kamu yang belum selesai menonton serial ini dan tak mau terkena spoiler, sebaiknya berhenti membaca sampai di sini.
1. NOMOR DAN WAJAH PESERTA BERUBAH-UBAH
Foto: Netflix
Ada 456 peserta yang mengikuti survival game. Sepanjang cerita, wajah para peserta dan nomor yang tertera di jaket mereka berulang kali disorot kamera.
Foto: Netflix
Nah, di sinilah terdapat ketidakkonsistenan antara nomor dan wajah mereka. Beberapa kali nomor yang sama disorot, tapi wajah pemilik nomor tersebut berubah. Perubahan itu bahkan sampai ke jenis kelamin.
2. MENGAGUNGKAN KEADILAN, TAPI PENGGAGAS IDE MALAH CURANG
Foto: Netflix
Front Man alias Hwang In-ho (Lee Byung-hun) menegaskan bahwa survival game sangat menjunjung tinggi keadilan, sebagai perbandingan terbalik dari dunia luar yang penuh diskriminasi. Yang ketahuan curang, maka akan langsung ditembak seperti nasib sang dokter bedah.
Namun pada episode akhir, kita diberi fakta bahwa peserta nomor satu sekaligus tertua, yaitu Oh Il-nam (Oh Yeong-su), ternyata masih hidup. Padahal semestinya dia dieksekusi setelah kalah dari permainan gundu.
Penyebab Il-nam tidak dibunuh tentu saja karena dia adalah penggagas permainan ini.Tentu saja, premis "keadilan" yang dilontarkan sebelumnya jadi runtuh.
Jangan dilupakan juga bahwa pada akhir cerita, kita tahu bahwa motif Il-nam membuat kompetisi ini adalah untuk kesenangannya semata. Ini sekali lagi menjadi hal yang tak konsisten. Jadi, apakah motif sebenarnya dari permainan mematikan ini? Apakah untuk memberi keadilan dan harapan bagi mereka yang tak beruntung di luar sana, ataukah untuk hiburan bagi sang penggagas acara?
Selain itu, perlu juga dicatat bahwa jika Sang-woo (Park Hae-soo) tidak punya ide brilian dadakan saat lomba tarik tambang, apakah Il-nam masih akan hidup? Sangat berisiko baginya untuk ikut terjun sebagai pemain jika taruhannya adalah nyawa.
Tak hanya itu, untuk sebuah permainan yang menjunjung keadilan, terasa ganjil saat para staf yang bertugas sering sekali lengah tiap kali ada pemain yang berlaku curang.
Baca Juga: Kode 'Squid Game' Ini Ternyata Terpampang Nyata Sejak Awal, Ada yang Sadar?
3. KARAKTER GI-HUN YANG TAK KONSISTEN
Foto: Netflix
Sepanjang cerita Seong Gi-hun (Lee Jung-jae) selalu digambarkan sebagai karakter 'malaikat' dalam kompetisi taruhan nyawa ini. Namun saat bertanding satu lawan satu dengan Il-nam, Gi-hun tega mencurangi lelaki tua itu. Ini artinya, Gi-hun pada akhirnya tetap akan mengorbankan nyawa orang lain agar dia bisa tetap hidup.
Namun anehnya, setelah itu, Gi-hun mendadak jadi 'malaikat' lagi. Ini berbeda dengan Sang-woo, yang setelah mengorbankan nyawa Abdul Ali (Anupam Tripathi), konsisten berubah karakternya menjadi sosok superegois.
Lebih aneh lagi, Gi-hun berani mengkonfrontir Sang-woo terhadap tindakannya mendorong peserta lain hingga tewas demi selamat dari permainan meloncat di kaca. Padahal, dia sebenarnya juga melakukan hal yang sama saat melawan Il-nam. Terlepas dari Il-nam masih hidup, tetap saja Gi-hun sudah bermain kotor.
4. BATERAI PONSEL
Foto: Netflix
Polisi Hwang Jun-ho (Wi Ha-joon) yang menyamar sebagai staf kompetisi punya ponsel dengan kekuatan baterai yang tinggal 50%. Anehnya, setelah dipakai untuk merekam video dan foto, baterainya tak kunjung habis setelah berhari-hari tidak di-charging.
5. GI-HUN TIDAK MEMBAYAR UTANGNYA SETELAH MENANG
Foto: Netflix
Setelah menjadi pemenang, Gi-hun ternyata tidak mengambil uangnya. Ini bisa dicermati saat seorang pejabat bank, juga Il-nam, bertanya mengapa dia tidak mengambil hadiah dari kompetisi. Sangat mengherankan bahwa setelah setahun hidup di luar, Gi-hun bisa hidup tanpa dikejar-kejar orang yang mengutanginya.
Baca Juga: Fakta Pemain 'Squid Game' Jung Ho-Yeon, dari Ikut Kompetisi Model hingga Asmara
6. GI-HUN TAK MENGHUBUNGI ADIK SAE-BYEOK SELAMA SETAHUN
Foto: Netflix
Sebelum mati, Kang Sae-byeok meminta Gi-hun menjaga adiknya yang tinggal di panti asuhan. Namun setelah 'bebas', Gi-hun tidak memenuhi permintaan Sae-byeok tersebut. Barulah setahun kemudian, dia datang ke panti asuhan.
Jika konsisten dengan karakter 'malaikat' Gi-hun, semestinya dia tidak mungkin mengabaikan permintaan Sae-byeok, meskipun kondisinya saat itu juga tidak sehat secara mental.
Lihat Juga: 7 Drama Korea Lee Jong Won dengan Rating Tertinggi, Lawan Main Kim Se Jeong di Brewing Love
Plot hole adalah istilah yang dipakai untuk menyebut celah atau ketidakkonsistenan jalan cerita dalam sebuah serial atau film. Singkatnya, ada adegan yang tak masuk akal dalam cerita.
Nah, berikut ini plot hole atau keganjilan dari jalan cerita " Squid Game ". Tulisan ini mengandung spoiler atau bocoran cerita. Jadi buat kamu yang belum selesai menonton serial ini dan tak mau terkena spoiler, sebaiknya berhenti membaca sampai di sini.
1. NOMOR DAN WAJAH PESERTA BERUBAH-UBAH
Foto: Netflix
Ada 456 peserta yang mengikuti survival game. Sepanjang cerita, wajah para peserta dan nomor yang tertera di jaket mereka berulang kali disorot kamera.
Foto: Netflix
Nah, di sinilah terdapat ketidakkonsistenan antara nomor dan wajah mereka. Beberapa kali nomor yang sama disorot, tapi wajah pemilik nomor tersebut berubah. Perubahan itu bahkan sampai ke jenis kelamin.
2. MENGAGUNGKAN KEADILAN, TAPI PENGGAGAS IDE MALAH CURANG
Foto: Netflix
Front Man alias Hwang In-ho (Lee Byung-hun) menegaskan bahwa survival game sangat menjunjung tinggi keadilan, sebagai perbandingan terbalik dari dunia luar yang penuh diskriminasi. Yang ketahuan curang, maka akan langsung ditembak seperti nasib sang dokter bedah.
Namun pada episode akhir, kita diberi fakta bahwa peserta nomor satu sekaligus tertua, yaitu Oh Il-nam (Oh Yeong-su), ternyata masih hidup. Padahal semestinya dia dieksekusi setelah kalah dari permainan gundu.
Penyebab Il-nam tidak dibunuh tentu saja karena dia adalah penggagas permainan ini.Tentu saja, premis "keadilan" yang dilontarkan sebelumnya jadi runtuh.
Jangan dilupakan juga bahwa pada akhir cerita, kita tahu bahwa motif Il-nam membuat kompetisi ini adalah untuk kesenangannya semata. Ini sekali lagi menjadi hal yang tak konsisten. Jadi, apakah motif sebenarnya dari permainan mematikan ini? Apakah untuk memberi keadilan dan harapan bagi mereka yang tak beruntung di luar sana, ataukah untuk hiburan bagi sang penggagas acara?
Selain itu, perlu juga dicatat bahwa jika Sang-woo (Park Hae-soo) tidak punya ide brilian dadakan saat lomba tarik tambang, apakah Il-nam masih akan hidup? Sangat berisiko baginya untuk ikut terjun sebagai pemain jika taruhannya adalah nyawa.
Tak hanya itu, untuk sebuah permainan yang menjunjung keadilan, terasa ganjil saat para staf yang bertugas sering sekali lengah tiap kali ada pemain yang berlaku curang.
Baca Juga: Kode 'Squid Game' Ini Ternyata Terpampang Nyata Sejak Awal, Ada yang Sadar?
3. KARAKTER GI-HUN YANG TAK KONSISTEN
Foto: Netflix
Sepanjang cerita Seong Gi-hun (Lee Jung-jae) selalu digambarkan sebagai karakter 'malaikat' dalam kompetisi taruhan nyawa ini. Namun saat bertanding satu lawan satu dengan Il-nam, Gi-hun tega mencurangi lelaki tua itu. Ini artinya, Gi-hun pada akhirnya tetap akan mengorbankan nyawa orang lain agar dia bisa tetap hidup.
Namun anehnya, setelah itu, Gi-hun mendadak jadi 'malaikat' lagi. Ini berbeda dengan Sang-woo, yang setelah mengorbankan nyawa Abdul Ali (Anupam Tripathi), konsisten berubah karakternya menjadi sosok superegois.
Lebih aneh lagi, Gi-hun berani mengkonfrontir Sang-woo terhadap tindakannya mendorong peserta lain hingga tewas demi selamat dari permainan meloncat di kaca. Padahal, dia sebenarnya juga melakukan hal yang sama saat melawan Il-nam. Terlepas dari Il-nam masih hidup, tetap saja Gi-hun sudah bermain kotor.
4. BATERAI PONSEL
Foto: Netflix
Polisi Hwang Jun-ho (Wi Ha-joon) yang menyamar sebagai staf kompetisi punya ponsel dengan kekuatan baterai yang tinggal 50%. Anehnya, setelah dipakai untuk merekam video dan foto, baterainya tak kunjung habis setelah berhari-hari tidak di-charging.
5. GI-HUN TIDAK MEMBAYAR UTANGNYA SETELAH MENANG
Foto: Netflix
Setelah menjadi pemenang, Gi-hun ternyata tidak mengambil uangnya. Ini bisa dicermati saat seorang pejabat bank, juga Il-nam, bertanya mengapa dia tidak mengambil hadiah dari kompetisi. Sangat mengherankan bahwa setelah setahun hidup di luar, Gi-hun bisa hidup tanpa dikejar-kejar orang yang mengutanginya.
Baca Juga: Fakta Pemain 'Squid Game' Jung Ho-Yeon, dari Ikut Kompetisi Model hingga Asmara
6. GI-HUN TAK MENGHUBUNGI ADIK SAE-BYEOK SELAMA SETAHUN
Foto: Netflix
Sebelum mati, Kang Sae-byeok meminta Gi-hun menjaga adiknya yang tinggal di panti asuhan. Namun setelah 'bebas', Gi-hun tidak memenuhi permintaan Sae-byeok tersebut. Barulah setahun kemudian, dia datang ke panti asuhan.
Jika konsisten dengan karakter 'malaikat' Gi-hun, semestinya dia tidak mungkin mengabaikan permintaan Sae-byeok, meskipun kondisinya saat itu juga tidak sehat secara mental.
Lihat Juga: 7 Drama Korea Lee Jong Won dengan Rating Tertinggi, Lawan Main Kim Se Jeong di Brewing Love
(ita)