Sambut Season Kedua, Ini 5 Episode Terbaik Serial Antologi 'Girl From Nowhere'

JAKARTA - Serial Thailand yang meraih kesuksesan pada 2018, "Girl From Nowhere" akan kembali dengan season ke-2 yang dijadwalkan tayang pada 7 Mei 2021.

Pengumuman ini dibocorkan langsung oleh akun Twitter @NetflixID pada 19 April 2021 lalu, “’Demi Apa Girl From Nowhere tayang 7 Mei?’ Demikian adanya kabar baik ini untuk kamu dari aku dan ordal,” tulis Netflix yang akan menayangkan musim kedua serial ini.

Penggemar pun dibuat antusias dengan cuitan tersebut. Pada season ke-1 serial antologi ini terdiri dari 13 episode dengan 12 kisah berbeda. Ceritanya berfokus pada tokoh utama perempuan bernama Nanno (Chicha Amatayakul) yang misterius.

Berlatar kehidupan di sekolah , setiap episodenya Nanno berusaha membongkar kasus-kasus yang terjadi di sekolah tersebut.
Dia akan membalaskan dendamnya pada pelaku dengan berbagai cara. Penampilannya yang manis, akan membuat kita kaget dengan perilakunya yang bertolak belakang. Dalam beberapa episode, ia terlihat seperti karakter baik-baik, tapi pada episode lainnya ia pintar memanipulasi dan memengaruhi pikiran.

Serial ini semakin menarik karena berdasarkan kisah nyata dan beberapa di antaranya cukup relevan dengan kondisi yang terjadi di sekolah saat ini. Tokoh Nanno seolah hadir untuk menyuarakan hak-hak korban dan menegakkan keadilan.

Nah, sambil menunggu musim keduanya hadir di Netflix, berikut lima episode terbaik "Girl From Nowhere" musim pertama menurut GenSINDO.

1. UGLY TRUTH (EPISODE KE-2)

Foto: GMM 25

Nanno menjadi murid dari sekolah yang dianggap "suci". Namun, ternyata ada guru cabul di sekolah itu. Sebagai anak baru, Nanno yang berpenampilan lugu langsung menjadi "mangsa" si guru cabul.

Dalam hal ini, Nanno sebenarnya memang sengaja mengumpankan dirinya dengan tujuan membuka kedok si guru, bahkan hingga keluarga si guru berantakan. Terdapat kejutan dalam episode ini yang membuatnya layak jadi salah satu episode terbaik.

2. HI-SO (EPISODE KE-4)

Foto: GMM 25

Pada episode ini, Nanno menjadi murid sekolah elite yang berisi anak-anak borjuis. Anak-anak sekolah ini punya pemahaman bahwa "Money can do anything”. Salah satunya teman Nanno mengaku bahwa ia merupakan anak diplomat yang baru pulang liburan dari London. Namun, masalah muncul ketika teman-temannya ingin main ke rumahnya. Akhirnya, ia meminta tolong diberikan "solusi" oleh Nanno.

Episode ini bukan hanya tentang kelas sosial, tetapi juga soal pengorbanan orang tua untuk anaknya. Sangat relevan dengan fenomena yang banyak terjadi pada masa kini, saat banyak orang berlomba-lomba untuk menampilkan kekayaan, bahkan oleh mereka yang tidak memiliki cukup uang.

Baca Juga: 10 Kalimat Bijak Suga BTS untuk Bantu Kamu Jalani Masa Muda

3. SOCIAL LOVE (EPISODE KE-5)

Foto: GMM 25

Nanno kini berada di sekolah asrama dan bertemu dengan laki-laki bernama Han. Kemudian, ada dua siswa laki-laki yang hobi membuat video secara tidak sengaja menjodohkan Han dan Nanno dalam video mereka. Dari sana banyak yang menyukai dua sejoli ini. Walaupun Han sudah punya pacar, tetapi ia pura-pura pacaran dengan Nanno di depan kamera. Para penggemar mereka pun semakin memuja pasangan "Hanno" hingga pacar Han merasa sakit hati.

Nanno berkata bahwa ia cuma mau membantu Han. Akan tetapi semakin lama tingkah laku Nanno dalam membuat konten semakin absurd dan menyebalkan. Ini sejalan dengan realita masyarakat yang saat ini menjadi budak konten media sosial.

4. TRAP (EPISODE KE-9)

Foto: GMM 25

Di sekolah ini, tiba-tiba ada pembunuh berantai yang baru saja kabur dari penjara. Berlatar di ruang kelas, upaya masing-masing tokoh untuk bertahan hidup cukup membuat tensi episode ini meningkat. Akhir ceritanya? Cukup membuat kita tercengang.

5. THANK YOU TEACHER (EPISODE KE-10)

Foto: GMM 25

Di sekolah ini, terdapat guru bernama Aum (Claudia Cakrapan). Ia cemburu pada guru bernama Bu Pim yang dipuja oleh semua siswa, sementara ia sosok yang tegas dan cukup dibenci.

Baca Juga: 7 Film tentang Kompetisi Laga, Dijamin Seru!

Ketegasan ini kemudian diketahui akibat dari masa lalu dan keluarganya yang berantakan. Di tengah mentalnya yang tidak stabil dan pikirannya yang sangat delusional, dia membunuh. Setelah dia terpaksa meninggalkan sekolah, ia kembali lagi ke sekolah dan mulai menembaki semua orang yang ia pikir merusak sistem pendidikan. Hal ini karena banyak guru yang tidak menjalankan tugas sebagaimana mestinya.

Pastinya, banyak adegan kekerasan dan membuat tidak nyaman bagi sebagian penonton, tapi episode ini sangat layak ditonton.

Nika Halida Hashina
Kontributor GenSINDO
Universitas Indonesia
Instagram: @nikaha.ha