Puasa Ramadan, Dampaknya bagi Kesehatan Mental
loading...
A
A
A
JAKARTA - Puasa pada bulan Ramadan mengajarkan individu untuk lebih menghargai hal yang telah dimiliki dan berempati terhadap kesulitan orang lain. Puasa Ramadan juga punya beragam dampak positif terhadap kesehatan fisik seseorang. Tapi, bagaimana dampaknya terhadap kesehatan mental?
Sebelumnya, kita harus mengetahui pengertian kesehatan mental terlebih dahulu. Mengutip dari American Psychological Association , kesehatan mental adalah keadaan pikiran yang ditandai dengan kesejahteraan emosional, penyesuaian perilaku yang baik, kebebasan relatif dari kecemasan dan gejala yang melumpuhkan, kapasitas untuk membangun hubungan yang konstruktif, serta mengatasi tuntutan dan tekanan hidup.
Foto:Main Benjelloun/Pexels
Mengutip dari Journal of Research in Medical and Dental Science , dilakukan beberapa penelitian untuk mengetahui dampak puasa Ramadan terhadap kesehatan mental. Penelitian pertama adalah oleh Kazemi dkk (2006) yang dilakukan saat 10 hari sebelum dan setelah Ramadan.
Baca Juga: Bosan saat Puasa? Baca 5 Buku tentang Kisah Para Muslim di Seluruh Dunia Ini
Hasilnya menemukan bahwa puasa Ramadan berperan penting dalam mengurangi depresi dan meningkatkan kesehatan mental siswa. Javanbakht dkk (2010) juga mengemukakan bahwa kesehatan mental subjek penelitiannya cenderung meningkat pada akhir Ramadan dibandingkan dengan awal Ramadan.
Penelitian lain oleh Nia & Maghsoudi (2004) menunjukkan kalau tingkat kecemasan yang telah melemah di akhir Ramadan, cenderung kembali meningkat satu bulan setelah Ramadan. Sedangkan Nikfarjam dkk (2013) menemukan bahwa puasa Ramadan juga memengaruhi kecerdasan emosional.
Foto: Mentatdgt/Pexels
Mengutip dari International Journal of Medical Research and Review , penelitian lainnya dilakukan pada hari ke-0 (sebelum), 1, 7, 14, 21, dan 28 Ramadan. Hasilnya menunjukkan bahwa tingkat depresi dan kecemasan menurun signifikan pada hari ke-14 dan ke-28, tingkat stres menurut signifikan pada hari ke-28, dan fungsi kognitif meningkat signifikan pada hari ke-14 dan ke-28.
Baca Juga: 7 Drama Korea Seru untuk Melatih Insting Detektifmu
Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut, kita jadi lebih tahu bahwa ternyata puasa Ramadan berpengaruh positif terhadap kesehatan mental yang kita miliki. Entah itu kesehatan mental pada umumnya, kecerdasan emosional, depresi, kecemasan, stres, maupun fungsi kognitif.
Jadi, makin banyak alasan, kan, untuk semangat berpuasa? Yuk, semangat puasanya!
Amalia Simehatte
Kontributor GenSINDO
Universitas Negeri Jakarta
Instagram: @amaliasimehatte
Sebelumnya, kita harus mengetahui pengertian kesehatan mental terlebih dahulu. Mengutip dari American Psychological Association , kesehatan mental adalah keadaan pikiran yang ditandai dengan kesejahteraan emosional, penyesuaian perilaku yang baik, kebebasan relatif dari kecemasan dan gejala yang melumpuhkan, kapasitas untuk membangun hubungan yang konstruktif, serta mengatasi tuntutan dan tekanan hidup.
Foto:Main Benjelloun/Pexels
Mengutip dari Journal of Research in Medical and Dental Science , dilakukan beberapa penelitian untuk mengetahui dampak puasa Ramadan terhadap kesehatan mental. Penelitian pertama adalah oleh Kazemi dkk (2006) yang dilakukan saat 10 hari sebelum dan setelah Ramadan.
Baca Juga: Bosan saat Puasa? Baca 5 Buku tentang Kisah Para Muslim di Seluruh Dunia Ini
Hasilnya menemukan bahwa puasa Ramadan berperan penting dalam mengurangi depresi dan meningkatkan kesehatan mental siswa. Javanbakht dkk (2010) juga mengemukakan bahwa kesehatan mental subjek penelitiannya cenderung meningkat pada akhir Ramadan dibandingkan dengan awal Ramadan.
Penelitian lain oleh Nia & Maghsoudi (2004) menunjukkan kalau tingkat kecemasan yang telah melemah di akhir Ramadan, cenderung kembali meningkat satu bulan setelah Ramadan. Sedangkan Nikfarjam dkk (2013) menemukan bahwa puasa Ramadan juga memengaruhi kecerdasan emosional.
Foto: Mentatdgt/Pexels
Mengutip dari International Journal of Medical Research and Review , penelitian lainnya dilakukan pada hari ke-0 (sebelum), 1, 7, 14, 21, dan 28 Ramadan. Hasilnya menunjukkan bahwa tingkat depresi dan kecemasan menurun signifikan pada hari ke-14 dan ke-28, tingkat stres menurut signifikan pada hari ke-28, dan fungsi kognitif meningkat signifikan pada hari ke-14 dan ke-28.
Baca Juga: 7 Drama Korea Seru untuk Melatih Insting Detektifmu
Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut, kita jadi lebih tahu bahwa ternyata puasa Ramadan berpengaruh positif terhadap kesehatan mental yang kita miliki. Entah itu kesehatan mental pada umumnya, kecerdasan emosional, depresi, kecemasan, stres, maupun fungsi kognitif.
Jadi, makin banyak alasan, kan, untuk semangat berpuasa? Yuk, semangat puasanya!
Amalia Simehatte
Kontributor GenSINDO
Universitas Negeri Jakarta
Instagram: @amaliasimehatte
(ita)