Penyebab Maraknya Tuduhan Bullying Seleb Korea, dan Kemungkinan Nasib Karier Mereka
loading...
A
A
A
Ini setidaknya terbukti dari kasus Hyunjin dari Stray Kids. Setelah sang rapper meminta maaf, JYP Entertainment memutuskan bahwa Hyunjin akan hiatus beberapa saat dari seluruh kegiatan Stray Kids tanpa batas waktu yang ditentukan.
Tak cuma itu, perusahaan kosmetik Korea, yaitu CLIO yang menggunakan Stray Kids sebagai modelnya juga menghapus seluruh foto boy group ini - tak cuma Hyunjin - dari akun media sosial mereka.
DAMPAK PADA ARTIS DAN AGENSI KELAS MENENGAH
Yong-hoon mengatakan bahwa dari sudut pandang idola, sulit bagi mereka untuk memperbaiki nama baiknya dan kembali ke dunia hiburan setelah mendapat masalah. Ini bahkan bisa tetap terjadi meskipun pihak idola sudah membantah tuduhan.
Hal ini tentunya jadi kesulitan bagi para idola. Pasalnya, banyak dari mereka yang menyebarkan sisi positif melalui penampilan mereka. Jadi, apa pun yang bisa meragukan sisi ini bisa jadi masalah besar.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa pertumbuhan industri K-pop dalam beberapa tahun terakhir bisa jadi faktor merebaknya kasus perisakan yang dilakukan para idol. Proses audisi atau penyaringan yang kurang ketat dalam memilih calon idol membuat agensi kelas menengah bisa ceroboh dalam membuat keputusan.
Mingyu Seventeen. Foto: Pledis Entertainment
Sejauh ini, terbukti dari beberapa tuduhan, hanya satu idol yang berasal dari agensi ternama, yaitu Hyunjin. Sisanya, tuduhan ditujukan pada idola dari agensi kelas menengah.
Yong-hoon lalu memberi contoh pendiri SM Entertaiment, Lee So-man - sebagai pencetus sistem trainee dalam industri K-pop modern - yang melakukan pemeriksaan intens untuk calon idol dari agensi besar ini. Ini dilakukan terutama setelah idol dari SM Entertainment, Hyun Jin-young, terlibat kasus narkoba.
Sejak itulah, memeriksa latar belakang dan melatih idola agar punya kepribadian yang sesuai publik jadi hal penting yang mesti dilakukan agensi di Korea Selatan. Tetapi, sejak industri berkembang, Yong-hoon mengatakan bahwa agensi kecil belum bisa mengikuti langkah ini.
Baca Juga: Jimin Sering Jatuh dari Kursi, Penggemar sampai Bikin Video Kompilasinya
Di luar hal tersebut, dia percaya bahwa saat topik tuduhan ini ditujukan pada idola, orang juga perlu mendukung orang-orang yang terluka karena perilaku yang dituduhkan.
“Kita perlu bicara soal cara membantu para korban. Saat ini, (topik) benar-benar fokus menyalahkan tertuduh dan menstigmatisasi mereka apakah itu benar atau tidak,” terangnya.
Sevilla Nouval Evanda
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram: @vandailla
Tak cuma itu, perusahaan kosmetik Korea, yaitu CLIO yang menggunakan Stray Kids sebagai modelnya juga menghapus seluruh foto boy group ini - tak cuma Hyunjin - dari akun media sosial mereka.
DAMPAK PADA ARTIS DAN AGENSI KELAS MENENGAH
Yong-hoon mengatakan bahwa dari sudut pandang idola, sulit bagi mereka untuk memperbaiki nama baiknya dan kembali ke dunia hiburan setelah mendapat masalah. Ini bahkan bisa tetap terjadi meskipun pihak idola sudah membantah tuduhan.
Hal ini tentunya jadi kesulitan bagi para idola. Pasalnya, banyak dari mereka yang menyebarkan sisi positif melalui penampilan mereka. Jadi, apa pun yang bisa meragukan sisi ini bisa jadi masalah besar.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa pertumbuhan industri K-pop dalam beberapa tahun terakhir bisa jadi faktor merebaknya kasus perisakan yang dilakukan para idol. Proses audisi atau penyaringan yang kurang ketat dalam memilih calon idol membuat agensi kelas menengah bisa ceroboh dalam membuat keputusan.
Mingyu Seventeen. Foto: Pledis Entertainment
Sejauh ini, terbukti dari beberapa tuduhan, hanya satu idol yang berasal dari agensi ternama, yaitu Hyunjin. Sisanya, tuduhan ditujukan pada idola dari agensi kelas menengah.
Yong-hoon lalu memberi contoh pendiri SM Entertaiment, Lee So-man - sebagai pencetus sistem trainee dalam industri K-pop modern - yang melakukan pemeriksaan intens untuk calon idol dari agensi besar ini. Ini dilakukan terutama setelah idol dari SM Entertainment, Hyun Jin-young, terlibat kasus narkoba.
Sejak itulah, memeriksa latar belakang dan melatih idola agar punya kepribadian yang sesuai publik jadi hal penting yang mesti dilakukan agensi di Korea Selatan. Tetapi, sejak industri berkembang, Yong-hoon mengatakan bahwa agensi kecil belum bisa mengikuti langkah ini.
Baca Juga: Jimin Sering Jatuh dari Kursi, Penggemar sampai Bikin Video Kompilasinya
Di luar hal tersebut, dia percaya bahwa saat topik tuduhan ini ditujukan pada idola, orang juga perlu mendukung orang-orang yang terluka karena perilaku yang dituduhkan.
“Kita perlu bicara soal cara membantu para korban. Saat ini, (topik) benar-benar fokus menyalahkan tertuduh dan menstigmatisasi mereka apakah itu benar atau tidak,” terangnya.
Sevilla Nouval Evanda
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram: @vandailla
(ita)