Ini Kelebihan dan Kekurangan Grup K-Pop di Bawah SM Entertainment
loading...
A
A
A
Baca Juga: Film Dokumenter 'Persona' Ungkap Bahayanya Tes Kepribadian MBTI
KEKURANGAN
1. AGENSI MEMBATASI IDOL MEMPRODUKSI MUSIK SENDIRI
Foto: SM Entertainment
SM Entertainment punya standar tersendiri untuk merilis sebuah lagu, dengan kurasi dari komposer agensi tersebut. Karena itulah, para idoldi sini tak banyak menyanyikan lagu mereka sendiri karena tak lolos kurasi. Bisa dibilang, kreativitas mereka dibatasi jika berada dalam SM Entertainment.
Padahal banyak sekali artis SM Entertainment yang punya bakat menulis lagu, seperti Chanyeol EXO. Agensi ini memutuskan untuk artisnya lebih fokus sebagai penyanyi dibanding sebagai penulis lagu, komposer, atau produser.
2. PENGHASILAN YANG TIDAK ADIL KEPADA ARTISNYA
Foto: Soompi
Ketidakadilan ini mengacu pada aturan keuntungan penjualan album fisik 95% untuk perusahaan, sedangkan 5% untuk idol. Untuk album fisik yang diperbarui, 90% untuk perusahaan, sedangkan 10% untuk idol. Saat diundang ke acara atau event seperti konser, maka 60% keuntungan untuk perusahaan sedangkan 40% untuk idol.
Jika promosi di luar negeri, 30% untuk perusahaan dan 70% untuk idol. Hal ini selalu menjadi perbincangan para penggemar artis-artis agensi ini karena mereka menilai para idol sudah bekerja dengan sangat keras setiap hari.
Baca Juga: 5 Drama Korea Favorit Penonton Internasional, tapi Ratingnya Rendah di Korea
3. KURANG ADIL DALAM PEMBAGIAN LINE DAN SCREEN TIME
Foto: SM Entertainment
Para penggemar seringkali memprotes urusan pembagian line atau bagian menyanyi dan screen time dalam video musik yang dinilai tidak adil. Kadang satu idol dinilai sangat sedikit porsinya dibanding idol lainnya dalam satu grup. Hal ini selalu menjadi perdebatan para penggemar tiap kali grup kesukaannya melakukan comeback.
Andini Rizky Lestari
Kontributor GenSINDO
Universitas Persada Indonesia YAI
KEKURANGAN
1. AGENSI MEMBATASI IDOL MEMPRODUKSI MUSIK SENDIRI
Foto: SM Entertainment
SM Entertainment punya standar tersendiri untuk merilis sebuah lagu, dengan kurasi dari komposer agensi tersebut. Karena itulah, para idoldi sini tak banyak menyanyikan lagu mereka sendiri karena tak lolos kurasi. Bisa dibilang, kreativitas mereka dibatasi jika berada dalam SM Entertainment.
Padahal banyak sekali artis SM Entertainment yang punya bakat menulis lagu, seperti Chanyeol EXO. Agensi ini memutuskan untuk artisnya lebih fokus sebagai penyanyi dibanding sebagai penulis lagu, komposer, atau produser.
2. PENGHASILAN YANG TIDAK ADIL KEPADA ARTISNYA
Foto: Soompi
Ketidakadilan ini mengacu pada aturan keuntungan penjualan album fisik 95% untuk perusahaan, sedangkan 5% untuk idol. Untuk album fisik yang diperbarui, 90% untuk perusahaan, sedangkan 10% untuk idol. Saat diundang ke acara atau event seperti konser, maka 60% keuntungan untuk perusahaan sedangkan 40% untuk idol.
Jika promosi di luar negeri, 30% untuk perusahaan dan 70% untuk idol. Hal ini selalu menjadi perbincangan para penggemar artis-artis agensi ini karena mereka menilai para idol sudah bekerja dengan sangat keras setiap hari.
Baca Juga: 5 Drama Korea Favorit Penonton Internasional, tapi Ratingnya Rendah di Korea
3. KURANG ADIL DALAM PEMBAGIAN LINE DAN SCREEN TIME
Foto: SM Entertainment
Para penggemar seringkali memprotes urusan pembagian line atau bagian menyanyi dan screen time dalam video musik yang dinilai tidak adil. Kadang satu idol dinilai sangat sedikit porsinya dibanding idol lainnya dalam satu grup. Hal ini selalu menjadi perdebatan para penggemar tiap kali grup kesukaannya melakukan comeback.
Andini Rizky Lestari
Kontributor GenSINDO
Universitas Persada Indonesia YAI
(ita)