Berbagai Konflik Dibalik Konser Akhir Tahun Big Hit Labels

Jum'at, 11 Desember 2020 - 22:09 WIB
loading...
A A A
Berbagai Konflik Dibalik Konser Akhir Tahun Big Hit Labels

Foto: Koreaboo

2.ARTIS YANG DIKENAL HANYA BTS

Seperti yang kebanyakan orang ketahui bahwa BTS adalah boy group besutan Big Hit, tapi tidak banyak yang tahu artis lain terbitannya.

Menurut kritikus budaya Ha Jae-geun, mempublikasikan perusahaan adalah tugas paling mendesak untuk Big Hit untuk saat ini.

Sementara Big Hit sekarang memiliki fandomnya sendiri, tapi di sisi lain masyarakat umum tidak mengetahui sebagian besar artisnya selain BTS, dan ini menimbulkan risiko bagi manajemen perusahaan.


3. NILAI PERUSAHAAN YANG TURUN


Big Hit terus-menerus menghadapi keraguan tentang nilai perusahaan, terutama dengan pencatatannya di indeks pasar saham terbesar nasional pada 15 Oktober.

Dalam tiga tahun terakhir, BTS sendiri menghasilkan sekitar 90 persen dari total pendapatan perusahaan.

Meski angka itu turun menjadi sekitar 70 persen tahun ini.

setelah Big Hit mengakuisisi agensi boy band Seventeen, Pledis, upayanya belum mengubah persepsi publik.


4. PERSETERUAN DENGAN MBC


Pada akhir tahun 2019 silam, BTS diundang untuk menjadi pengisi acara pada perhelatan Gayo Daejejeon yang diadakan stasiun televisi MBC.

Sayangnya BTS tidak dapat memenuhi undangan tersebut karena sedangmemiliki jadwal di luar negeri.

Ketidakhadiran BTS ini akhirnya menimbulkan konflik berkepanjangan hingga MBC dituduh memboikot GFriend dan TXT.

Namun kedua belah pihak membantah spekulasi ini.

Beberapa media lokal menganggap konser Big Hit ini adalah bagian perseteruannya dengan MBC.

Namun kritikus Kim Heon Sik berpandangan lain.

“Industri musik Korea Selatan terlalu bergantung pada televisi. Sulit bagi musisi untuk mengembangkan diri jika mereka tidak memiliki panggung independen dan hanya mengandalkan acara televisi," kata Heon-sik.

(Baca Juga: Nam Joo-Hyuk Suka Karakter Yang Menantang, Sosok Pekerja Keras )

Hal Ini, sambungnya, akan memperlambat perkembangan industri musik itu sendiri.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5026 seconds (0.1#10.140)