Berbagai Konflik Dibalik Konser Akhir Tahun Big Hit Labels
loading...
A
A
A
SEOUL - Siapa yang tidak kenal dengan Big Hit Entertainment ?
Awalnya sebuah perusahaan kecil yang lima belas tahun lalu dibangun oleh produser Bang Si-Hyuk.
Kini agensi tersebut sukses mencetakboy group kelas dunia, BTS.
Kepopuleran BTS yang semakin mendunia setelah berhasil menduduki 100 Billboard Music tentu membuat nama Big Hit Entertainment semakin terkenal.
Foto: Youtube
Pada malam tahun baru nanti, tepatnya tanggal 31 Desember pukul 21.30, Big Hit Entertainment akan menggelar pertunjukan Label pertamanya.
Rencananya pertunjukkan itu akan ditayangkan melalu platform fandom Weverse.
Konser ini juga mengundang lima grup idol K-Pop lainnya.
(Baca Juga: Jadwal Harian Orang-Orang Hebat, Ada Yang Minum 50 Cangkir Kopi Setiap Hari )
Seperti Lee Hyun, Bumzu, Steve Aoki, Lauv, dan Halsey. Konser peringatan 15 tahun Big Hit Entertainment ini akan mengangkat tema “We’re Connected” dengan serangkaian pertunjukan.
Termasuk hitung mundur tahun baru, dan pertemuan penggemar virtual di studio sebagai bagian dari “Connect Stage”.
Selain juga menampilkan Tomorrow X Together, Enhypen, GFriend dan NU’EST.
Foto: Allkpop Konser ini juga mancangkup hal-hal menarik dari Big Hit Entertainment yang perlu kamu ketahui:
1. MEMANTAPKAN IDENTITAS BIG HIT
Menurut kritikus budaya pop Kim Heon Sik, konser yang diadakansebuah agensi musik hanya dengan menampilkan artis
perusahaan agensi tersebut tidaklah ada yang istimewa.
Namun konser ini lebih seperti penampilan debut bagi Big Hit Entertainment.
Sebagai Big Hit Labels nama untuk agensi musik terafiliasi Source Music, Belift Lab, dan Pledis Entertainment.
Dengan adanya konser ini diharapkan Big Hit sebagai peningkatan merek dan fandom.
“S.M.Entertainmentmisalnya, telah mengadakan konser label baik di dalam maupun luar negeri untuk memperkenalkan artis pendatang baru dan juga memperkuat identitas merek dari agensi itu sendiri, "kata Kim Heon Sik.
Foto: Koreaboo
2.ARTIS YANG DIKENAL HANYA BTS
Seperti yang kebanyakan orang ketahui bahwa BTS adalah boy group besutan Big Hit, tapi tidak banyak yang tahu artis lain terbitannya.
Menurut kritikus budaya Ha Jae-geun, mempublikasikan perusahaan adalah tugas paling mendesak untuk Big Hit untuk saat ini.
Sementara Big Hit sekarang memiliki fandomnya sendiri, tapi di sisi lain masyarakat umum tidak mengetahui sebagian besar artisnya selain BTS, dan ini menimbulkan risiko bagi manajemen perusahaan.
3. NILAI PERUSAHAAN YANG TURUN
Big Hit terus-menerus menghadapi keraguan tentang nilai perusahaan, terutama dengan pencatatannya di indeks pasar saham terbesar nasional pada 15 Oktober.
Dalam tiga tahun terakhir, BTS sendiri menghasilkan sekitar 90 persen dari total pendapatan perusahaan.
Meski angka itu turun menjadi sekitar 70 persen tahun ini.
setelah Big Hit mengakuisisi agensi boy band Seventeen, Pledis, upayanya belum mengubah persepsi publik.
4. PERSETERUAN DENGAN MBC
Pada akhir tahun 2019 silam, BTS diundang untuk menjadi pengisi acara pada perhelatan Gayo Daejejeon yang diadakan stasiun televisi MBC.
Sayangnya BTS tidak dapat memenuhi undangan tersebut karena sedangmemiliki jadwal di luar negeri.
Ketidakhadiran BTS ini akhirnya menimbulkan konflik berkepanjangan hingga MBC dituduh memboikot GFriend dan TXT.
Namun kedua belah pihak membantah spekulasi ini.
Beberapa media lokal menganggap konser Big Hit ini adalah bagian perseteruannya dengan MBC.
Namun kritikus Kim Heon Sik berpandangan lain.
“Industri musik Korea Selatan terlalu bergantung pada televisi. Sulit bagi musisi untuk mengembangkan diri jika mereka tidak memiliki panggung independen dan hanya mengandalkan acara televisi," kata Heon-sik.
(Baca Juga: Nam Joo-Hyuk Suka Karakter Yang Menantang, Sosok Pekerja Keras )
Hal Ini, sambungnya, akan memperlambat perkembangan industri musik itu sendiri.
Selain itu, terutama dalam kasus K-pop, industri ini sebagian besar didorong oleh fandom di luar negeri.
"Jadi meskipun ada perselisihan antara kedua firma tersebut, adalah bijaksana bagi Big Hit untuk fokus pada bisnis independennya dan menjauhkan diri dari acara televisi, sambil menjaga hubungan kerja sama dengan mereka jika memungkinkan, ” ungkapnya.
Foto: Soompi
5. RESPON DINGIN FANS LOKAL
Para penggemar lokal BTS memboikot konser ini karena menganggap Big Hit menggunakan artis dan penggemarnya untuk bisnis.
“Para artis Big Hit Labels hanyalah anggota dari sublabel yang telah digabungkan bersama oleh Big Hit untuk memperbesar perusahaannya.
Musisi dan penggemar tidak merasa memiliki perusahaan yang sama, dan konser yang dilakukan dalam situasi seperti itu hanya dapat dianggap sebagai permainan promosi untuk perusahaan,” demikian bunyi pernyataan yang diungkapkan penggemar.
Tidak hanya itu, harga tiket konser yang cukup mahal juga mendapat kecaman.
Menurut Kritikus Kim, Big Hit menghadapi tekanan untuk mengembangkan dirinya, terutama dengan hasil debut saham yang mengecewakan.
Mengadakan acara mewah dan memecahkan masalah adalah pilihan termudah untuk dibuat sekarang.
Itulah beberapa hal menarik dibalik konser pertama Big Hit Entertainment yang akan diadakan akhir tahun ini.
Foto: Koreaboo
Sebagai penutup begini ungkapan Kim Heok Sik, “sementara label telah mempromosikan dirinya sebagai label yang berorientasi pada nilai, celah dalam reputasi itu mungkin merupakan akhir dari semuanya," kata Heok-sik.
Dengan ukurannya yang semakin besar, kuncinya terletak pada pengelolaan krisis.
"Mengadakan konser dan menambahkan artis baru ke dalam daftar bukanlah segalanya. Bagaimana Big Hit mengelola konser mendatang akan menunjukkan nilainya," pungkas Heok-sik.
Vica Nurul Aini
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram: @Vicaaan
Lihat Juga: Diam-diam Jungkook BTS Beri Dukungan pada NewJeans, BIGHIT: Artis Tak Boleh Terseret Perselisihan
Awalnya sebuah perusahaan kecil yang lima belas tahun lalu dibangun oleh produser Bang Si-Hyuk.
Kini agensi tersebut sukses mencetakboy group kelas dunia, BTS.
Kepopuleran BTS yang semakin mendunia setelah berhasil menduduki 100 Billboard Music tentu membuat nama Big Hit Entertainment semakin terkenal.
Foto: Youtube
Pada malam tahun baru nanti, tepatnya tanggal 31 Desember pukul 21.30, Big Hit Entertainment akan menggelar pertunjukan Label pertamanya.
Rencananya pertunjukkan itu akan ditayangkan melalu platform fandom Weverse.
Konser ini juga mengundang lima grup idol K-Pop lainnya.
(Baca Juga: Jadwal Harian Orang-Orang Hebat, Ada Yang Minum 50 Cangkir Kopi Setiap Hari )
Seperti Lee Hyun, Bumzu, Steve Aoki, Lauv, dan Halsey. Konser peringatan 15 tahun Big Hit Entertainment ini akan mengangkat tema “We’re Connected” dengan serangkaian pertunjukan.
Termasuk hitung mundur tahun baru, dan pertemuan penggemar virtual di studio sebagai bagian dari “Connect Stage”.
Selain juga menampilkan Tomorrow X Together, Enhypen, GFriend dan NU’EST.
Foto: Allkpop Konser ini juga mancangkup hal-hal menarik dari Big Hit Entertainment yang perlu kamu ketahui:
1. MEMANTAPKAN IDENTITAS BIG HIT
Menurut kritikus budaya pop Kim Heon Sik, konser yang diadakansebuah agensi musik hanya dengan menampilkan artis
perusahaan agensi tersebut tidaklah ada yang istimewa.
Namun konser ini lebih seperti penampilan debut bagi Big Hit Entertainment.
Sebagai Big Hit Labels nama untuk agensi musik terafiliasi Source Music, Belift Lab, dan Pledis Entertainment.
Dengan adanya konser ini diharapkan Big Hit sebagai peningkatan merek dan fandom.
“S.M.Entertainmentmisalnya, telah mengadakan konser label baik di dalam maupun luar negeri untuk memperkenalkan artis pendatang baru dan juga memperkuat identitas merek dari agensi itu sendiri, "kata Kim Heon Sik.
Foto: Koreaboo
2.ARTIS YANG DIKENAL HANYA BTS
Seperti yang kebanyakan orang ketahui bahwa BTS adalah boy group besutan Big Hit, tapi tidak banyak yang tahu artis lain terbitannya.
Menurut kritikus budaya Ha Jae-geun, mempublikasikan perusahaan adalah tugas paling mendesak untuk Big Hit untuk saat ini.
Sementara Big Hit sekarang memiliki fandomnya sendiri, tapi di sisi lain masyarakat umum tidak mengetahui sebagian besar artisnya selain BTS, dan ini menimbulkan risiko bagi manajemen perusahaan.
3. NILAI PERUSAHAAN YANG TURUN
Big Hit terus-menerus menghadapi keraguan tentang nilai perusahaan, terutama dengan pencatatannya di indeks pasar saham terbesar nasional pada 15 Oktober.
Dalam tiga tahun terakhir, BTS sendiri menghasilkan sekitar 90 persen dari total pendapatan perusahaan.
Meski angka itu turun menjadi sekitar 70 persen tahun ini.
setelah Big Hit mengakuisisi agensi boy band Seventeen, Pledis, upayanya belum mengubah persepsi publik.
4. PERSETERUAN DENGAN MBC
Pada akhir tahun 2019 silam, BTS diundang untuk menjadi pengisi acara pada perhelatan Gayo Daejejeon yang diadakan stasiun televisi MBC.
Sayangnya BTS tidak dapat memenuhi undangan tersebut karena sedangmemiliki jadwal di luar negeri.
Ketidakhadiran BTS ini akhirnya menimbulkan konflik berkepanjangan hingga MBC dituduh memboikot GFriend dan TXT.
Namun kedua belah pihak membantah spekulasi ini.
Beberapa media lokal menganggap konser Big Hit ini adalah bagian perseteruannya dengan MBC.
Namun kritikus Kim Heon Sik berpandangan lain.
“Industri musik Korea Selatan terlalu bergantung pada televisi. Sulit bagi musisi untuk mengembangkan diri jika mereka tidak memiliki panggung independen dan hanya mengandalkan acara televisi," kata Heon-sik.
(Baca Juga: Nam Joo-Hyuk Suka Karakter Yang Menantang, Sosok Pekerja Keras )
Hal Ini, sambungnya, akan memperlambat perkembangan industri musik itu sendiri.
Selain itu, terutama dalam kasus K-pop, industri ini sebagian besar didorong oleh fandom di luar negeri.
"Jadi meskipun ada perselisihan antara kedua firma tersebut, adalah bijaksana bagi Big Hit untuk fokus pada bisnis independennya dan menjauhkan diri dari acara televisi, sambil menjaga hubungan kerja sama dengan mereka jika memungkinkan, ” ungkapnya.
Foto: Soompi
5. RESPON DINGIN FANS LOKAL
Para penggemar lokal BTS memboikot konser ini karena menganggap Big Hit menggunakan artis dan penggemarnya untuk bisnis.
“Para artis Big Hit Labels hanyalah anggota dari sublabel yang telah digabungkan bersama oleh Big Hit untuk memperbesar perusahaannya.
Musisi dan penggemar tidak merasa memiliki perusahaan yang sama, dan konser yang dilakukan dalam situasi seperti itu hanya dapat dianggap sebagai permainan promosi untuk perusahaan,” demikian bunyi pernyataan yang diungkapkan penggemar.
Tidak hanya itu, harga tiket konser yang cukup mahal juga mendapat kecaman.
Menurut Kritikus Kim, Big Hit menghadapi tekanan untuk mengembangkan dirinya, terutama dengan hasil debut saham yang mengecewakan.
Mengadakan acara mewah dan memecahkan masalah adalah pilihan termudah untuk dibuat sekarang.
Itulah beberapa hal menarik dibalik konser pertama Big Hit Entertainment yang akan diadakan akhir tahun ini.
Foto: Koreaboo
Sebagai penutup begini ungkapan Kim Heok Sik, “sementara label telah mempromosikan dirinya sebagai label yang berorientasi pada nilai, celah dalam reputasi itu mungkin merupakan akhir dari semuanya," kata Heok-sik.
Dengan ukurannya yang semakin besar, kuncinya terletak pada pengelolaan krisis.
"Mengadakan konser dan menambahkan artis baru ke dalam daftar bukanlah segalanya. Bagaimana Big Hit mengelola konser mendatang akan menunjukkan nilainya," pungkas Heok-sik.
Vica Nurul Aini
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram: @Vicaaan
Lihat Juga: Diam-diam Jungkook BTS Beri Dukungan pada NewJeans, BIGHIT: Artis Tak Boleh Terseret Perselisihan
(nov)