Mengenal Herd Immunity, Vaksin Berlatar Belakang Pengorbanan

Selasa, 12 Mei 2020 - 21:42 WIB
loading...
Mengenal Herd Immunity, Vaksin Berlatar Belakang Pengorbanan
Transportasi publik jadi tempat yang rentan untuk menyebarnya virus corona. Foto/visitbritain.com
A A A
JAKARTA - Belum lama ini, publik dihebohkan dengan isu bahwa konsep herd immunity atau kekebalan kelompok diyakini mampu menangani pandemi virus corona yang masih terjadi hingga saat ini.

Sebelumnya, tiga negara di Eropa yakni Inggris, Belanda, dan Swedia sempat merencanakan untuk menerapkan konsep ini untuk menghentikan penyebaran virus corona. Namun, pada akhirnya ketiga negara tersebut membatalkan strateginya karena dinilai berisiko cukup besar.

Mengenal Herd Immunity, Vaksin Berlatar Belakang Pengorbanan

Foto: bzi.ro

Lalu, sebenarnya apakahherd immunity? Mengapa konsep tersebut sangat ditentang? Simak baik-baik penjelasan di bawah ini.

Vaksin Alami Berlatar Belakang ‘Pengorbanan’

Mengutip dari laman kemkes.go.id, herd immunity merupakan situasi saat suatu komunitas terlindungi atau kebal terhadap penyakit tertentu. Dampak tidak langsung (indirect effect) adalah turut terlindunginya kelompok masyarakat lain.

Tujuan diberlakukannya hal tersebut adalah untuk melindungi orang-orang yang gak mendapatkan vaksin atau yang rentan mengalami infeksi, seperti orang tua, bayi, anak muda, perempuan hamil, dan orang yang punya sistem kekebalan atau imun yang rendah.

Nah, masalahnya, herd immunity bisa muncul dengan cara membiarkan virus terus menyebar sehingga banyak orang terinfeksi. Ini akan membuat angka kematian juga akan sangat tinggi.

Mengenal Herd Immunity, Vaksin Berlatar Belakang Pengorbanan

Foto: Getty Images

Di sisi lain, buat yang sembuh, maka kemungkinan mereka sudah kebal karena sudah terbentuk sistem kekebalan, sehingga wabah secara perlahan akan hilang dengan sendirinya karena susah menemukan inang yang tepat.

Nah, sekarang, misalnya kalo diambil 70 persen dari total populasi untuk sengaja diinfeksi. Dari jumlah tersebut gak semuanya berusia muda. Ada juga orang tua, padahal orang tua termasuk ke dalam golongan yang rentan.

Menurut WHO, orang tua atau orang dengan kondisi medis yang sudah punya riwayat penyakit sebelumnya, seperti diabetes atau kanker paru-paru, rentan terinfeksi oleh virus corona.

Orang tua atau lansia punya risiko sangat tinggi kalau terinfeksi. Hal itu karena kekebalan mereka yang lebih rendah dibandingkan kelompok usia lainnya.

Sementara melansir dari laman sciencealert, perkiraan tingkat kematian infeksi virus corona sekitar 0,5-1 persen. Jadi, kalo 70 persen dari seluruh populasi jatuh sakit, itu berarti antara 0,35-0,7 persen dari setiap orang di suatu negara bisa mati begitu saja akibat terinfeksi.

Mengenal Herd Immunity, Vaksin Berlatar Belakang Pengorbanan

Foto: wallpapercrafter.com

Efektivitas Konsep Herd Immunity

Konsep herd immunity sebelumnya pernah berhasil dalam mengakhiri penyebaran virus zika yang terjadi di Brasil, pada 2017 silam, serta penyakit campak.

Mengutip dari MT Technology Review, herd immunity pada virus corona bisa terbentuk kalau sudah cukup banyak orang yang terinfeksi SARS-CoV-2. Namun, hal yang harus diperhatikan adalah, konsep ini belum bisa dipastikan keefektifannya dalam menangani pandemi saat ini.

Pasalnya, virus corona masih tergolong baru dan informasi mengenai virus ini masih sangat minim. Tapi, konsep herd immunity gak menutup kemungkinan bisa efektif, dengan catatan karakter virus dan prediksi evolusi atau mutagenesisnya sudah bisa diketahui dengan pasti.

Padahal, virus ini yang nama resminya adalah virus SARS-CoV-2, baru aja memulai perjalanan evolusinya. Hingga saat ini, gak ada satu pun ilmuwan di dunia yang mampu memastikan perjalanan mutasi virus ini akan menjadi seperti apa.

Mengenal Herd Immunity, Vaksin Berlatar Belakang Pengorbanan

Foto: Shutterstock

Pada beberapa jenis penyakit, herd immunity akan bekerja ketika 40 persen orang yang terdapat dalam suatu populasi menjadi kebal terhadap penyakit, seperti melalui vaksinasi.

Tapi dalam kebanyakan kasus, penyebaran penyakit akan terhenti saat 80 hingga 95 persen orang memiliki kekebalan.

Skenario Paling Buruk

Bisa dibilang, herd immunity adalah skenario terburuk untuk mengatasi pandemi virus corona karena risikonya yang besar.

Berdasarkan data Centers for Disease Control and Prevention (CDC), menegaskan bahwa usia muda tetap berisiko terinfeksi virus corona.

Dalam data yang diperoleh pada kurun waktu 12-16 Maret 2020, sekitar 20 persen dari 508 pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit berusia 20-44 tahun. Ini artinya, gak ada yang bisa bebas dari risiko COVID-19 dan kemungkinan terburuknya.

Fazjri Abdillah
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram: @born2inform_
(it)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6323 seconds (0.1#10.140)