Dibanderol Rp10.999.000, Simak Kelebihan Ponsel Gaming Black Shark 3
loading...
A
A
A
JAKARTA - Akhirnya Black Shark 3 dan Black Shark 3 Pro resmi rilis di Indonesia. Apa saja kelebihannya? Bisakah menarik perhatian penggemar gim di Indonesia?
Gim mobile adalah industri raksasa di Tiongkok. Selama 2020, jumlah uang yang beredar di industri tersebut diperkirakan mencapai USD30 miliar (data firma riset Analysys, Beijing).
Jumlah pemain gim mobile di Tiongkok juga meroket. Dari 601 juta di 2018 diprediksi menjadi lebih dari 700 juta pada akhir 2021.
Artinya, lebih dari separuh penduduk Tiongkok saat ini bermain gim mobile!
Karena itu, jangan heran jika perusahaan seperti Black Shark menganggap gim mobile sebagai sesuatu yang serius. Sehingga, harus menciptakan ”ponsel gim” yang juga serius. Yang membuat konsumen bisa ngegim lebih nyaman, lebih fokus, bahkan lebih jago.
Dengan 270 juta penduduk yang sebagian besar berusia muda dan melek teknologi, tentu saja Indonesia menjadi pasar penting bagi Black Shark. Begitupun Asia Pasifik sebagai wilayah yang peminat mobile gim-nya sangat tinggi (lihat infografis).
Black Shark sudah memperkenalkan diri ke pasar lokal pada akhir 2019 silam lewat varian Black Shark 2 dan Black Shark 2 Pro. Meski, waktu itu sedikit terlambat. Nah, Black Shark 3 diharapkan akan mempertegas posisi mereka sebagai pabrikan ponsel gim terbesar di Indonesia.
GANTI SLOGAN DAN LOGO
Black Shark ingin berevolusi bersama dengan industri gaming. Tampak pergantian logo mereka yang dilakukan Februari 2020.
CEO baru Black Shark Harrison Luo menyebut bahwa 2020 akan jadi tahun penting bagi mereka. Karena dua hal. Yakni logo baru dan slogan baru. Yang sudah diganti pada Februari 2020 silam.
Logo neon green mereka dirancang ulang. Lebih sederhana, semakin modern, serta lebih enak dipandang. Masih mempertahankan struktur gambar dua hiu berenang. Namun, hurufnya terlihat semakin halus, lebih ramping, gampang dikenali, serta nyaman di mata.
Slogan mereka diganti dari “Born to Compete” menjadi “Game is Real”. Artinya, Black Shark ingin terlibat lebih dalam di dunia gim, termasuk lebih dekat dengan para gamers, juga menyediakan teknologi gim terbaru untuk mereka.
Hanya dalam 2 tahun, Black Shark mengklaim sudah memiliki 1 juta pengguna (gamer) secara global. Menempati pangsa terbesar di segmen smartphone gaming di Tiongkok.
Sekarang, target mereka adalah menyediakan kombinasi antara hardware, software serta service. ”Termasuk ekosistem gaming terintegrasi, seperti 5G gaming,” ujar David Li, VP Black Shark Global.
Product Marketing Head Black Shark Global Lei Shi menambahkan, Black Shark 3 menjadi tanda keseriusan mereka berekspansi di Indonesia.
Tahun ini, bisa jadi mereka yang belum mengenal nama Black Shark menjadi paham. Yang memang penggemar ponsel gaming jadi beralih. Karena di atas kertas, Black Shark 3 adalah ponsel gaming terbaik di Indonesia saat ini.
LAYAR 90 Hz,ADA TOMBOL KHUSUS GAMING
Black Shark 3 hadir dalam 2 varian. Yakni Black Shark 3 dan Black Shark 3 Pro. Salah satunya, dibedakan dari layarnya. Yakni layar Amoled FHD+ 6,67 inci untuk Black Shark 3 dan layar Amoled 2K 7,1 inci dengan resolusi 3.120x1.440 untuk Black Shark 3 Pro.
Keduanya sama-sama mengusung refresh rate sebesar 90Hz. Ideal untuk bermain gim. Bahkan menonton konten video standar pun diklaim bisa lebih halus.
Keduanya sudah menggunakan RAM UFS 3.0 dan ROM LPDDR 5, sehingga transfer data sangat cepat.
Sayangnya, memang fitur unik Master Triggers hanya ada di Black Shark 3 Pro. Yakni, tombol di sisi bahu sebagai tombol pintas yang dapat dimanfaatkan di banyak permainan.
Tapi, keduanya sama-sama punya empat sensor sensitif tekanan Master Touch 3.0. Memungkinkan zona tekan menjadi 48% lebih besar dari sebelumnya. Juga, latensi layar sentuh terendah di dunia dengan 24ms (diklaim terendah di industri). Sehingga membuat reaksi saat ngegim lebih cepat.
Gim mobile adalah industri raksasa di Tiongkok. Selama 2020, jumlah uang yang beredar di industri tersebut diperkirakan mencapai USD30 miliar (data firma riset Analysys, Beijing).
Jumlah pemain gim mobile di Tiongkok juga meroket. Dari 601 juta di 2018 diprediksi menjadi lebih dari 700 juta pada akhir 2021.
Artinya, lebih dari separuh penduduk Tiongkok saat ini bermain gim mobile!
Karena itu, jangan heran jika perusahaan seperti Black Shark menganggap gim mobile sebagai sesuatu yang serius. Sehingga, harus menciptakan ”ponsel gim” yang juga serius. Yang membuat konsumen bisa ngegim lebih nyaman, lebih fokus, bahkan lebih jago.
Dengan 270 juta penduduk yang sebagian besar berusia muda dan melek teknologi, tentu saja Indonesia menjadi pasar penting bagi Black Shark. Begitupun Asia Pasifik sebagai wilayah yang peminat mobile gim-nya sangat tinggi (lihat infografis).
Black Shark sudah memperkenalkan diri ke pasar lokal pada akhir 2019 silam lewat varian Black Shark 2 dan Black Shark 2 Pro. Meski, waktu itu sedikit terlambat. Nah, Black Shark 3 diharapkan akan mempertegas posisi mereka sebagai pabrikan ponsel gim terbesar di Indonesia.
GANTI SLOGAN DAN LOGO
Black Shark ingin berevolusi bersama dengan industri gaming. Tampak pergantian logo mereka yang dilakukan Februari 2020.
CEO baru Black Shark Harrison Luo menyebut bahwa 2020 akan jadi tahun penting bagi mereka. Karena dua hal. Yakni logo baru dan slogan baru. Yang sudah diganti pada Februari 2020 silam.
Logo neon green mereka dirancang ulang. Lebih sederhana, semakin modern, serta lebih enak dipandang. Masih mempertahankan struktur gambar dua hiu berenang. Namun, hurufnya terlihat semakin halus, lebih ramping, gampang dikenali, serta nyaman di mata.
Slogan mereka diganti dari “Born to Compete” menjadi “Game is Real”. Artinya, Black Shark ingin terlibat lebih dalam di dunia gim, termasuk lebih dekat dengan para gamers, juga menyediakan teknologi gim terbaru untuk mereka.
Hanya dalam 2 tahun, Black Shark mengklaim sudah memiliki 1 juta pengguna (gamer) secara global. Menempati pangsa terbesar di segmen smartphone gaming di Tiongkok.
Sekarang, target mereka adalah menyediakan kombinasi antara hardware, software serta service. ”Termasuk ekosistem gaming terintegrasi, seperti 5G gaming,” ujar David Li, VP Black Shark Global.
Product Marketing Head Black Shark Global Lei Shi menambahkan, Black Shark 3 menjadi tanda keseriusan mereka berekspansi di Indonesia.
Tahun ini, bisa jadi mereka yang belum mengenal nama Black Shark menjadi paham. Yang memang penggemar ponsel gaming jadi beralih. Karena di atas kertas, Black Shark 3 adalah ponsel gaming terbaik di Indonesia saat ini.
LAYAR 90 Hz,ADA TOMBOL KHUSUS GAMING
Black Shark 3 hadir dalam 2 varian. Yakni Black Shark 3 dan Black Shark 3 Pro. Salah satunya, dibedakan dari layarnya. Yakni layar Amoled FHD+ 6,67 inci untuk Black Shark 3 dan layar Amoled 2K 7,1 inci dengan resolusi 3.120x1.440 untuk Black Shark 3 Pro.
Keduanya sama-sama mengusung refresh rate sebesar 90Hz. Ideal untuk bermain gim. Bahkan menonton konten video standar pun diklaim bisa lebih halus.
Keduanya sudah menggunakan RAM UFS 3.0 dan ROM LPDDR 5, sehingga transfer data sangat cepat.
Sayangnya, memang fitur unik Master Triggers hanya ada di Black Shark 3 Pro. Yakni, tombol di sisi bahu sebagai tombol pintas yang dapat dimanfaatkan di banyak permainan.
Tapi, keduanya sama-sama punya empat sensor sensitif tekanan Master Touch 3.0. Memungkinkan zona tekan menjadi 48% lebih besar dari sebelumnya. Juga, latensi layar sentuh terendah di dunia dengan 24ms (diklaim terendah di industri). Sehingga membuat reaksi saat ngegim lebih cepat.