Kenapa Grup K-Pop Sampai Punya Belasan Member?
loading...
A
A
A
SEOUL - Twice punya 9 anggota, Golden Child ada 10 member, The Boyz terdiri dari 11 orang, sementara Loona dan Iz*One ada 12 personel, dan Seventeen punya 13 orang.
Pertanyaannya, kenapa mesti banget bikin grup K-pop dengan begitu banyak anggota?
Jawabannya ternyata sederhana aja, yaitu dengan makin banyak member, artinya makin banyak yang bisa dieksplorasi dari grup tersebut. Demikian menurut Michelle Cho, asisten profesor di Departemen Studi Asia Timur di University of Toronto.
"Dalam K-pop, koreografi sama pentingnya dengan musik. Punya banyak personel artinya membuat grup tersebut bisa membuat lebih banyak gerakan koreografi yang rumit dan bersinergi," kata Michelle yang melakukan penelitian tentang estetika populer dalam film, media, dan budaya pop Korea, dikutip dari South China Morning Post.
Foto: Cre ker Entertainment
Dia juga menghubungkan antara berkembangnya koreografi dalam K-pop dengan munculnya grup K-pop dengan lebih dari sembilan anggota pada awal hingga akhir 2000-an.
Grup K-pop pertama dengan jumlah member lebih dari 10 orang adalah Super Junior , yaitu 12 orang, saat mereka melakukan debut pada 2015. Jumlah ini bertambah lagi menjadi 13 orang, plus dua orang dari China.
Sementara untuk grup perempuan, ada Girls' Generation/SNSD yang saat pertama debut pada 2007 berjumlah sembilan orang. ( )
"Jumlah anggota yang banyak juga membuka peluang untuk penampilan individu tiap member, juga keterikatan pribadi dengan para penggemar. Ini artinya akan makin banyak penggemar yang terlibat dan berpartisipasi," ungkapnya.
Foto: SM Entertainment
Tapi, hal ini bukan berarti gak ada dampak negatifnya. Menurut Michelle, banyaknya personel bisa bikin satu atau beberapa anggota tenggelam di antara anggota lainnya.
Ini pada akhirnya juga bisa membuat hal yang buruk untuk grup secara keseluruhan.
Michelle juga menegaskan, walaupun sebenarnya konsep jumlah anggota yang banyak juga berlaku dalam industri J-pop, tapi kebijakan antara J-pop dan K-pop berbeda.
Dalam J-pop, misalnya AKB48 yang sampai punya ratusan anggota, dikonsep untuk terus berotasi dan diganti dalam jangka waktu tertentu. ( )
"Tapi dalam K-pop berbeda, karena justru keunikan tiap anggotanya ditonjolkan, begitu juga peran mereka dalam grup," kata Michelle.
Foto: Blockberry Creative
Michelle mencontohkan girl grup Loona, yang menjadi sensasi setelah promosi seri “girl of the month” yang memperkenalkan proyek solo para anggotanya atau proyek duet dengan member lainnya.
Dengan menonjolkan karakter dan citra tiap personel ke publik, masing-masing individu jadi bisa menarik sebanyak mungkin penggemar, bahkan sebelum mereka melakukan debut.
Contoh lainnya adalah NCT , akronim dari Neo Culture Technology. Boy group ini punya subunit NCT 127, NCT Dream, dan WayV.
NCT sebenarnya mirip dengan konsep J-pop yang membuat anggotanya terus berotasi, tapi konsep ini nyatanya berjalan seperti senjata makan tuan.
Pertanyaannya, kenapa mesti banget bikin grup K-pop dengan begitu banyak anggota?
Jawabannya ternyata sederhana aja, yaitu dengan makin banyak member, artinya makin banyak yang bisa dieksplorasi dari grup tersebut. Demikian menurut Michelle Cho, asisten profesor di Departemen Studi Asia Timur di University of Toronto.
"Dalam K-pop, koreografi sama pentingnya dengan musik. Punya banyak personel artinya membuat grup tersebut bisa membuat lebih banyak gerakan koreografi yang rumit dan bersinergi," kata Michelle yang melakukan penelitian tentang estetika populer dalam film, media, dan budaya pop Korea, dikutip dari South China Morning Post.
Foto: Cre ker Entertainment
Dia juga menghubungkan antara berkembangnya koreografi dalam K-pop dengan munculnya grup K-pop dengan lebih dari sembilan anggota pada awal hingga akhir 2000-an.
Grup K-pop pertama dengan jumlah member lebih dari 10 orang adalah Super Junior , yaitu 12 orang, saat mereka melakukan debut pada 2015. Jumlah ini bertambah lagi menjadi 13 orang, plus dua orang dari China.
Sementara untuk grup perempuan, ada Girls' Generation/SNSD yang saat pertama debut pada 2007 berjumlah sembilan orang. ( )
"Jumlah anggota yang banyak juga membuka peluang untuk penampilan individu tiap member, juga keterikatan pribadi dengan para penggemar. Ini artinya akan makin banyak penggemar yang terlibat dan berpartisipasi," ungkapnya.
Foto: SM Entertainment
Tapi, hal ini bukan berarti gak ada dampak negatifnya. Menurut Michelle, banyaknya personel bisa bikin satu atau beberapa anggota tenggelam di antara anggota lainnya.
Ini pada akhirnya juga bisa membuat hal yang buruk untuk grup secara keseluruhan.
Michelle juga menegaskan, walaupun sebenarnya konsep jumlah anggota yang banyak juga berlaku dalam industri J-pop, tapi kebijakan antara J-pop dan K-pop berbeda.
Dalam J-pop, misalnya AKB48 yang sampai punya ratusan anggota, dikonsep untuk terus berotasi dan diganti dalam jangka waktu tertentu. ( )
"Tapi dalam K-pop berbeda, karena justru keunikan tiap anggotanya ditonjolkan, begitu juga peran mereka dalam grup," kata Michelle.
Foto: Blockberry Creative
Michelle mencontohkan girl grup Loona, yang menjadi sensasi setelah promosi seri “girl of the month” yang memperkenalkan proyek solo para anggotanya atau proyek duet dengan member lainnya.
Dengan menonjolkan karakter dan citra tiap personel ke publik, masing-masing individu jadi bisa menarik sebanyak mungkin penggemar, bahkan sebelum mereka melakukan debut.
Contoh lainnya adalah NCT , akronim dari Neo Culture Technology. Boy group ini punya subunit NCT 127, NCT Dream, dan WayV.
NCT sebenarnya mirip dengan konsep J-pop yang membuat anggotanya terus berotasi, tapi konsep ini nyatanya berjalan seperti senjata makan tuan.