Sutradara Caroline Suh Ungkap Perbedaan BLACKPINK saat Manggung dan di Balik Layar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sutradara film dokumenter " BLACKPINK : Light Up the Sky" Caroline Suh menceritakan pengalamannya membuat film bersama Jisoo, Rose, Jennie, dan Lisa.
Sebelum filmnya dirilis di Netflix pada 14 Oktober mendatang, SINDO Media berkesempatan mewawancarai Caroline dalam sesi wawancara roundtablevia Zoom, Jumat (9/10).
Sineas asal Korea Selatan yang punya pengalaman selama 20 tahun menggarap film dokumenter ini mengaku awalnya cuma tahu sedikit tentang industri K-pop , dan penasaran ingin mengeksplorasi tentang dunia ini.
“Saya penasaran, bagaimana empat perempuan dengan latar belakang berbeda bisa bersatu dan membuat fenomena besar bagi industri K-pop,” ujar Caroline.
Foto: Netflix
Memang, meski berstatus girl group asal Korea , cuma Jisoo yang lahir dan besar di Korea Selatan. ( )
Sementara Rose lahir di Selandia Baru dan dibesarkan di Melbourne, Australia. Jennie lahir di Korea, tapi besar di Selandia Baru. Sedangkan, Lisa lahir dan dibesarkan di Thailand.
Dalam film dokumenter ini, penonton bisa melihat rangkuman perjuangan setiap anggota dari sebelum debut hingga sukses dan dikenal dunia sebagai BLACKPINK.
Seperti yang dikatakan Jennie dalam cuplikan film, yaitu hal yang membuat seseorang jadi idola K-pop adalah karena lamanya waktu yang dihabiskan saat menjadi trainee (masa uji coba). Jennie adalah member yang paling lama menjalani masa trainee ini.
Foto: Netflix
“Penonton akan menikmati film dengan melihat masa-masa ketika mereka muda dan masih menjadi trainee, bagaimana mereka tumbuh, ini akan membuat banyak orang lebih memahami BLACKPINK,” imbuh Caroline.
Masa-masa menjadi trainee bagi seorang idola K-pop memang penuh perjuangan. Topik ini menarik bagi sebagian orang khususnya para penggemar dan orang-orang yang terinspirasi menjadi idola K-pop.
Selain mengungkap masa trainee, film ini juga akan memperlihatkan sisi-sisi rapuh dari para anggota BLACKPINK dan cara mereka menghadapinya bersama.
Film ini juga akan menyingkap perbedaan BLACKPINK saat di atas panggung dan di balik panggung. (
)
Foto: Netflix
“Saat di panggung, kita melihat BLACKPINK dengan penampilannya yang selalu energetik, jarang sekali mereka murung dan tidak bersemangat. Sebenarnya di balik layar mereka juga orang yang sama, tapi lebih terlihat bijaksana dan tenang,” ujar Caroline.
Sebelum proses syuting, Caroline mengungkapkan para anggota sempat khawatir karena belum pernah melakukan proyek film dokumenter sebelumnya.
“kami harus meyakinkan mereka dan menjelaskan mengapa adegan disajikan dengan cara demikian dan sebagainya, setelah dijelaskan baru mereka tenang,” ujar Caroline.
Dari sekian adegan dalam film, scene favorit Caroline adalah ketika dia melihat para anggota di studio. ( )
“Sangat menyenangkan melihat proses kreatif mereka, bagaimana mereka bekerja, dan bagaimanan sebuah lagu diproduksi,” ujarnya.
Anggita Hutami Ratnaningsih
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram: @gitahut
Sebelum filmnya dirilis di Netflix pada 14 Oktober mendatang, SINDO Media berkesempatan mewawancarai Caroline dalam sesi wawancara roundtablevia Zoom, Jumat (9/10).
Sineas asal Korea Selatan yang punya pengalaman selama 20 tahun menggarap film dokumenter ini mengaku awalnya cuma tahu sedikit tentang industri K-pop , dan penasaran ingin mengeksplorasi tentang dunia ini.
“Saya penasaran, bagaimana empat perempuan dengan latar belakang berbeda bisa bersatu dan membuat fenomena besar bagi industri K-pop,” ujar Caroline.
Foto: Netflix
Memang, meski berstatus girl group asal Korea , cuma Jisoo yang lahir dan besar di Korea Selatan. ( )
Sementara Rose lahir di Selandia Baru dan dibesarkan di Melbourne, Australia. Jennie lahir di Korea, tapi besar di Selandia Baru. Sedangkan, Lisa lahir dan dibesarkan di Thailand.
Dalam film dokumenter ini, penonton bisa melihat rangkuman perjuangan setiap anggota dari sebelum debut hingga sukses dan dikenal dunia sebagai BLACKPINK.
Seperti yang dikatakan Jennie dalam cuplikan film, yaitu hal yang membuat seseorang jadi idola K-pop adalah karena lamanya waktu yang dihabiskan saat menjadi trainee (masa uji coba). Jennie adalah member yang paling lama menjalani masa trainee ini.
Foto: Netflix
“Penonton akan menikmati film dengan melihat masa-masa ketika mereka muda dan masih menjadi trainee, bagaimana mereka tumbuh, ini akan membuat banyak orang lebih memahami BLACKPINK,” imbuh Caroline.
Masa-masa menjadi trainee bagi seorang idola K-pop memang penuh perjuangan. Topik ini menarik bagi sebagian orang khususnya para penggemar dan orang-orang yang terinspirasi menjadi idola K-pop.
Selain mengungkap masa trainee, film ini juga akan memperlihatkan sisi-sisi rapuh dari para anggota BLACKPINK dan cara mereka menghadapinya bersama.
Film ini juga akan menyingkap perbedaan BLACKPINK saat di atas panggung dan di balik panggung. (
Baca Juga
Foto: Netflix
“Saat di panggung, kita melihat BLACKPINK dengan penampilannya yang selalu energetik, jarang sekali mereka murung dan tidak bersemangat. Sebenarnya di balik layar mereka juga orang yang sama, tapi lebih terlihat bijaksana dan tenang,” ujar Caroline.
Sebelum proses syuting, Caroline mengungkapkan para anggota sempat khawatir karena belum pernah melakukan proyek film dokumenter sebelumnya.
“kami harus meyakinkan mereka dan menjelaskan mengapa adegan disajikan dengan cara demikian dan sebagainya, setelah dijelaskan baru mereka tenang,” ujar Caroline.
Dari sekian adegan dalam film, scene favorit Caroline adalah ketika dia melihat para anggota di studio. ( )
“Sangat menyenangkan melihat proses kreatif mereka, bagaimana mereka bekerja, dan bagaimanan sebuah lagu diproduksi,” ujarnya.
Anggita Hutami Ratnaningsih
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram: @gitahut
(it)